Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menganggarkan Rp100 miliar melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana salah satunya COVID-19.
"Kalau untuk provinsi kita siapkan anggaran di Rp100 miliar untuk BTT COVID-19. Terus hal-hal lain berkaitan di RS langsung dalam kegiatan dan sebagian juga disiapkan melalui Dinas Kesehatan," kata Sekda Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menambahkan, dana penanganan COVID-19 yang masuk dalam BTT akan lebih fleksibel digunakan dengan salah satu syarat utama daerah berstatus darurat bencana.
Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan berbagai sumber pendanaan dan sumber daya untuk penanganan COVID-19 yang mulai merebak di Kalteng sejak Maret 2020.
Dia mengatakan, dalam rangka penanganan COVID-19 pihaknya juga telah mencermati RAPBD yang disampaikan oleh pemerintah kabupaten/kota di provinsi setempat untuk penyiapan anggaran. Termasuk diantaranya untuk menyambut kedatangan vaksin.
"Vaksin diadakan oleh pemerintah pusat. Untuk pemerintah di provinsi dan kabupaten/kota juga harus memberikan dukungan anggaran seperti untuk penyediaan tempat penyimpanan vaksin, sosialisasi vaksin, distribusi termasuk penyiapan SDM yang melakukan vaksin," kata Fahrizal.
Dia mengatakan, pada tahap awal direncanakan pemberian vaksin di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu difokuskan pada para tenaga medis.
"Selanjutnya bagi mereka yang terlibat langsung dengan penanganan COVID-19 seperti anggota Satgas. Kemudian bagi mereka yang berada di wilayah pelayanan publik juga mendapat prioritas pemberian vaksin," kata Fahrizal.
Sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dia pun mengajak masyarakat di provinsi setempat terus menerapkan protokol kesehatan. Minimal, lanjut dia dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan.
"Kalau untuk provinsi kita siapkan anggaran di Rp100 miliar untuk BTT COVID-19. Terus hal-hal lain berkaitan di RS langsung dalam kegiatan dan sebagian juga disiapkan melalui Dinas Kesehatan," kata Sekda Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Sabtu.
Dia menambahkan, dana penanganan COVID-19 yang masuk dalam BTT akan lebih fleksibel digunakan dengan salah satu syarat utama daerah berstatus darurat bencana.
Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan berbagai sumber pendanaan dan sumber daya untuk penanganan COVID-19 yang mulai merebak di Kalteng sejak Maret 2020.
Dia mengatakan, dalam rangka penanganan COVID-19 pihaknya juga telah mencermati RAPBD yang disampaikan oleh pemerintah kabupaten/kota di provinsi setempat untuk penyiapan anggaran. Termasuk diantaranya untuk menyambut kedatangan vaksin.
"Vaksin diadakan oleh pemerintah pusat. Untuk pemerintah di provinsi dan kabupaten/kota juga harus memberikan dukungan anggaran seperti untuk penyediaan tempat penyimpanan vaksin, sosialisasi vaksin, distribusi termasuk penyiapan SDM yang melakukan vaksin," kata Fahrizal.
Dia mengatakan, pada tahap awal direncanakan pemberian vaksin di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu difokuskan pada para tenaga medis.
"Selanjutnya bagi mereka yang terlibat langsung dengan penanganan COVID-19 seperti anggota Satgas. Kemudian bagi mereka yang berada di wilayah pelayanan publik juga mendapat prioritas pemberian vaksin," kata Fahrizal.
Sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dia pun mengajak masyarakat di provinsi setempat terus menerapkan protokol kesehatan. Minimal, lanjut dia dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menghindari kerumunan.