Palangka Raya (ANTARA) - Belasan rumah dan barak 10 pintu di kawasan padat penduduk di Jalan dr Murjani Gang Suka Damai Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah yang rata-rata berkonstruksi kayu hangus terbakar.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, Kamis, saat dihubungi ANTARA mengatakan, terbakarnya belasan rumah dan barak 10 pintu di kawasan padat penduduk itu terjadi sekitar pukul 01.15 WIB dini hari tadi.
"Dalam peristiwa kebakaran ini sementara tidak ada korban jiwa dan untuk penyebabnya masih dilakukan penyelidikan," kata Jaladri.
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan saksi sekaligus sejumlah korban dalam peristiwa itu, salah seorang warga bernama Irwan (31) mendengar ada suara tiang listrik yang dipukul oleh orang, serta teriakan api.
Mendengar suara itu, ia langsung keluar dari kamar barak yang disewanya. Ia pun terkejut karena saat keluar rumah, api sudah membesar dan melalap barak tanpa penghuninya di seberang tempatnya tinggal.
"Kalau dari keterangan saksi api muncul dari belakang barak kosong tersebut, hingga membakar barak yang dihuni Irwan dan merembet ke permukiman warga lainnya," ucap Kapolresta.
Saat api membesar, warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkannya ke pemadam kebakaran.
Tak lama berselang sejumlah damkar baik milik pemerintah setempat, swakarsa dan satu unit mobil AWC milik Direktorat Sabhara Polda Kalteng dengan puluhan personel bahu membahu memadamkan api yang melahap belasan rumah tersebut, dengan mengepung dari berbagai penjuru.
Beruntung petugas damkar dibantu warga sekitar untuk memadamkan api, hanya memerlukan waktu sekitar satu jam setengah, hingga akhirnya si jago merah dapat dijinakkan atau dipadamkan.
"Dari data yang dapat kami himpun di lapangan ada sekitar 15 unit rumah pribadi yang terbakar dan barak 10 pintu. Sedangkan kerugiannya diperkirakan sekitar Rp800 juta," tandasnya.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, Kamis, saat dihubungi ANTARA mengatakan, terbakarnya belasan rumah dan barak 10 pintu di kawasan padat penduduk itu terjadi sekitar pukul 01.15 WIB dini hari tadi.
"Dalam peristiwa kebakaran ini sementara tidak ada korban jiwa dan untuk penyebabnya masih dilakukan penyelidikan," kata Jaladri.
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan saksi sekaligus sejumlah korban dalam peristiwa itu, salah seorang warga bernama Irwan (31) mendengar ada suara tiang listrik yang dipukul oleh orang, serta teriakan api.
Mendengar suara itu, ia langsung keluar dari kamar barak yang disewanya. Ia pun terkejut karena saat keluar rumah, api sudah membesar dan melalap barak tanpa penghuninya di seberang tempatnya tinggal.
"Kalau dari keterangan saksi api muncul dari belakang barak kosong tersebut, hingga membakar barak yang dihuni Irwan dan merembet ke permukiman warga lainnya," ucap Kapolresta.
Saat api membesar, warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkannya ke pemadam kebakaran.
Tak lama berselang sejumlah damkar baik milik pemerintah setempat, swakarsa dan satu unit mobil AWC milik Direktorat Sabhara Polda Kalteng dengan puluhan personel bahu membahu memadamkan api yang melahap belasan rumah tersebut, dengan mengepung dari berbagai penjuru.
Beruntung petugas damkar dibantu warga sekitar untuk memadamkan api, hanya memerlukan waktu sekitar satu jam setengah, hingga akhirnya si jago merah dapat dijinakkan atau dipadamkan.
"Dari data yang dapat kami himpun di lapangan ada sekitar 15 unit rumah pribadi yang terbakar dan barak 10 pintu. Sedangkan kerugiannya diperkirakan sekitar Rp800 juta," tandasnya.