Palangka Raya (ANTARA) - Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin mengatakan pihaknya tengah memaksimalkan persiapan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
"Pada dasarnya pemerintah kota telah siap. Kesiapan fasilitas pendukung dan juga tenaga medis terus dimatangkan agar maksimal saat pelaksanaan vaksinasi nantinya," kata Fairid di Palangka Raya, Jumat.
Terkait pelaksanaan vaksin COVID-19, Pemerintah "Kota Cantik" terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Bahkan, lanjut dia, untuk keamanan vaksin selama distribusi ada pihak swasta yang bersedia mendukung Pemerintah Palangka Raya dengan meminjamkan mobil angkut berpendingin.
"Kemudian untuk pelaksanaan dipastikan sesuai prosedur. Jadwal dan hal-hal lain terkait vaksinasi kita juga menunggu petunjuk pemerintah provinsi Kalimantan Tengah," kata Fairid.
Kepala daerah termuda di Provinsi Kalimantan Tengah ini meminta masyarakat lebih bijak dan tidak terjerumus dengan informasi bohong tentang vaksin COVID-19.
Dalam rangka memberikan keyakinan terhadap masyarakat tentang keamanan vaksin tersebut, Fairid pun mengaku siap untuk menjadi yang pertama divaksinasi jika kondisinya memenuhi kriteria penerima vaksin.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani yang juga Kepala BPBD Kota Palangka Raya mengajak masyarakat untuk tidak terjerumus dalam berbagai informasi bohong (hoax) yang banyak beredar di media sosial.
Wania berhijab ini menambahkan bahwa vaksin COVID-19 yang disiapkan pemerintah aman, halal dan efektif.
"Artinya tidak mungkin vaksin tersebut didistribusikan ke seluruh Indonesia apabila vaksin tersebut tidak aman. Jadi begitu rilis BPOM keluar dan halal MUI keluar makanya bisa langsung dilakukan vaksin," kata Emi.
Meski demikian, dia tetap meminta masyarakat dapat bersama-sama terlibat mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tetap dilaksanakan 3T atau Tracing (pelacakan), Testing (pemeriksaan dini dan Treatment (perawatan) dan masyarakat juga tetap menerapkan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Intinya 3M plus 3T plus vaksin," katanya.
Sementara itu, meski belum menetapkan fatwa utuh, MUI menyatakan vaksin COVID-19 produksi Sinovac tetapi menyebut antivirus dari China itu terdiri dari materi yang suci dan halal.
Ketua MUI bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh, dalam jumpa pers daring Sidang Komisi Fatwa MUI yang dipantau dari Palangka Raya, mengatakan fatwa utuhnya akan disampaikan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan menyampaikan mengenai aspek keamanan vaksin digunakan.
Baca juga: Polda tangkap ibu rumah tangga di Sampit simpan 40,16 gram sabu-sabu
"Pada dasarnya pemerintah kota telah siap. Kesiapan fasilitas pendukung dan juga tenaga medis terus dimatangkan agar maksimal saat pelaksanaan vaksinasi nantinya," kata Fairid di Palangka Raya, Jumat.
Terkait pelaksanaan vaksin COVID-19, Pemerintah "Kota Cantik" terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait termasuk pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Bahkan, lanjut dia, untuk keamanan vaksin selama distribusi ada pihak swasta yang bersedia mendukung Pemerintah Palangka Raya dengan meminjamkan mobil angkut berpendingin.
"Kemudian untuk pelaksanaan dipastikan sesuai prosedur. Jadwal dan hal-hal lain terkait vaksinasi kita juga menunggu petunjuk pemerintah provinsi Kalimantan Tengah," kata Fairid.
Kepala daerah termuda di Provinsi Kalimantan Tengah ini meminta masyarakat lebih bijak dan tidak terjerumus dengan informasi bohong tentang vaksin COVID-19.
Dalam rangka memberikan keyakinan terhadap masyarakat tentang keamanan vaksin tersebut, Fairid pun mengaku siap untuk menjadi yang pertama divaksinasi jika kondisinya memenuhi kriteria penerima vaksin.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani yang juga Kepala BPBD Kota Palangka Raya mengajak masyarakat untuk tidak terjerumus dalam berbagai informasi bohong (hoax) yang banyak beredar di media sosial.
Wania berhijab ini menambahkan bahwa vaksin COVID-19 yang disiapkan pemerintah aman, halal dan efektif.
"Artinya tidak mungkin vaksin tersebut didistribusikan ke seluruh Indonesia apabila vaksin tersebut tidak aman. Jadi begitu rilis BPOM keluar dan halal MUI keluar makanya bisa langsung dilakukan vaksin," kata Emi.
Meski demikian, dia tetap meminta masyarakat dapat bersama-sama terlibat mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tetap dilaksanakan 3T atau Tracing (pelacakan), Testing (pemeriksaan dini dan Treatment (perawatan) dan masyarakat juga tetap menerapkan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Intinya 3M plus 3T plus vaksin," katanya.
Sementara itu, meski belum menetapkan fatwa utuh, MUI menyatakan vaksin COVID-19 produksi Sinovac tetapi menyebut antivirus dari China itu terdiri dari materi yang suci dan halal.
Ketua MUI bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh, dalam jumpa pers daring Sidang Komisi Fatwa MUI yang dipantau dari Palangka Raya, mengatakan fatwa utuhnya akan disampaikan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan menyampaikan mengenai aspek keamanan vaksin digunakan.
Baca juga: Polda tangkap ibu rumah tangga di Sampit simpan 40,16 gram sabu-sabu