Kunyah es batu berdampak buruk untuk gigi, ini penjelasannya

Kamis, 14 Januari 2021 15:36 WIB

Jakarta (ANTARA) - Tak seperti permen karet, mengunyah es batu termasuk salah satu perilaku buruk yang dapat merusak gigi, termasuk warna putih gigi Anda.

Ahli kesehatan gigi mengatakan, setiap kali Anda mengunyah es, Anda berisiko merusak atau melemahkan email gigi - lapisan pelindung yang keras yang melindungi bagian dalam gigi yang halus.

"Jika enamel gigi Anda rusak, gigi dan seluruh kebersihan mulut, termasuk gusi, akan rentan dan bahkan rentan terhadap lebih banyak infeksi bakteri dan penyakit," kata Shahrooz Yazdani, DDS, dari Yazdani Family Dentistry seperti dikutip dari Insider, Sabtu.

American Dental Association menjelaskan, ketika Anda memaksa dua permukaan yang sangat keras bersama-sama, salah satunya akan patah. Sebagian besar memang es yang pecah, tetapi kadang-kadang bisa juga gigi yang menanggung beban kerusakan.

Baca juga: Dokter sebut empeng tak selalu sebabkan gigi tonggos

Selain melemahnya email gigi, selalu ada kemungkinan gigi patah, menurut profesor kedokteran gigi di Columbia University Medical Center, John Grbic.

Belum lagi ada risiko gusi menjadi rusak. Mengunyah es juga dapat memberi tekanan pada gusi Anda, sehingga menyebabkannya resesi.

Resesi gusi terjadi ketika jaringan gusi terkikis akibat penyakit gusi atau cedera traumatis (seperti cedera berkepanjangan) dan masalah genetik.

Bila kondisi ini terjadi, maka akar gigi Anda terbuka. Bagian gigi ini lebih sensitif sehingga jika Anda mengalami resesi gusi, gigi Anda mungkin menjadi lebih sensitif dan membuat makan makanan dingin dan panas menjadi tidak nyaman.

Adakah alternatif yang sehat?
Jika Anda menginginkan sensasi rasa dingin, Grbic merekomendasikan Anda untuk membiarkan es eleleh di mulut Anda daripada mengunyahnya.

Sayangnya, jika yang Anda inginkan adalah suatu kerenyahan, permen menjadi ide buruk sebagai pengganti es.

Baca juga: Kesalahan yang kerap dilakukan pengguna behel

Burhenne merekomendasikan es serut, yang jauh lebih lembut. Meskipun mengunyah es dalam kapasitas berapa pun dapat membahayakan gigi Anda, es yang dihancurkan dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi dibandingkan dengan batu yang lebih besar.

Beberapa peneliti telah mengaitkan keinginan mengunyah es dengan anemia defisiensi besi, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan yang tidak biasa.

Teori menyatakan mengunyah es secara kompulsif membuat orang yang kekurangan zat besi lebih waspada dan terjaga, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian mengenai hal ini.

Dalam beberapa kasus, mengunyah es juga bisa berhubungan dengan perilaku kompulsif (yaitu dorongan atau dorongan kuat untuk terlibat dalam aktivitas yang mengganggu kehidupan sehari-hari), gugup, stres, atau tekanan emosional.

Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental tentang kondisi yang disebut pika ini.

Baca juga: Amankah menggunakan behel terlalu lama?

Baca juga: Cegah gigi berlubang sebelum menular

Baca juga: Cara bersihkan mulut anak yang belum tumbuh gigi

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Paslon ASRI siap bangun SPBN dan Pabrik Es di Sukamara

14 November 2024 16:56 Wib

Halikinnor-Irawati perjuangkan pabrik es dan SPBN tingkatkan kesejahteraan nelayan

02 November 2024 18:37 Wib

Lansia hindari minum kopi dan es saat perut kosong dalam perjalanan

21 May 2024 17:46 Wib

Bupati Kotim targetkan pabrik es operasional tahun ini

23 April 2024 5:38 Wib

Pemkab Kotawaringin Timur bersiap bangun pabrik es

29 November 2023 16:25 Wib, 2023
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 23 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib