Jakarta (ANTARA) - Banyak orang tua yang khawatir gigi anaknya menjadi maju atau tonggos karena kebiasaan ngedot dan ngempeng, padahal menurut dokter spesialis ortodontik hal tersebut tidak berpengaruh signifikan.

drg. Benny Mulyono Soegiharto, M.Sc, MorthRCS, Ph.D, Sp.Ort dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan penyebab gigi tonggos dipengaruhi oleh frekuensi, durasi dan intensitas kebiasaan buruk seperti menghisap jempol, ngempeng dan ngedot.

"Kebiasaan buruk dapat menyebabkan suatu manifestasi dalam bentuk maloklusi (susunan gigi dan rahang tidak normal) tergantung dari frekuensi, durasi dan intensitasnya," ujar drg. Benny dalam bincang-bincang "Kenali Perawatan Ortodontik Gigi", Selasa.

"Misalnya saya, gigitin bibir apakah saya langsung merongos bibirnya? Tapi kalau digigitinnya 24 jam setiap hari selama seminggu, ya tentu bisa," kata drg. Benny melanjutkan.

Anak-anak memiliki masa untuk meminum susu menggunakan dot atau pun menggigit empeng. Orangtua bisa perlahan-lahan mengubah kebiasaan ini seiring dengan pertambahan usianya.

"Ngedot dan ngempeng memang kadamg enggak bisa dihindari tapi ada fasenya di mana pelan-pelan bisa dihentikan agar tidak mengakibatkan tonggos, tapi memang enggak selalu langsung menyebabkan gigi tonggos," kata drg. Benny.

Baca juga: Kesalahan yang kerap dilakukan pengguna behel

Baca juga: Amankah menggunakan behel terlalu lama?

Baca juga: Cegah gigi berlubang sebelum menular

Pewarta : Maria Cicilia
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024