Martapura (ANTARA) - Jalan nasional Trans Kalimantan penghubung antarkabupaten/kota dan provinsi yang sempat terputus akibat oprit jembatan rusak di Provinsi Kalimantan Selatan tepatnya di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, sudah bisa dilewati kendaraan roda empat.
Kepala Kepolisian Resor Banjar AKBP Andri Koko Prabowo di Martapura, Kamis mengatakan kerusakan oprit sudah bisa diperbaiki sehingga arus kendaraan khususnya roda dua dan roda empat sudah bisa melintas.
"Kendaraan roda dua dan roda empat untuk mobil pribadi dan angkutan orang sudah bisa melintas, sehingga arus lalu lintas kembali normal tetapi masih diatur petugas kepolisian di lokasi," ujarnya Kamis sore.
Ia mengatakan perbaikan oprit pada jembatan masih bersifat sementara dengan memasang plat besi oleh Balai Perbaikan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II.
Diharapkan masyarakat bersabar dan berhati-hati dengan mematuhi arahan petugas kepolisian sehingga arus lalu lintas di jembatan penghubung dua kecamatan yakni Mataraman dan Kecamatan Astambul itu, lancar.
Baca juga: Jalur Trans Kalimantan runtuh tergerus banjir
Baca juga: Ribuan warga Tapin-Kalsel dievakuasi akibat banjir
"Kami berharap masyarakat sabar karena perbaikan masih sementara dan mudah-mudahan secepatnya bisa diperbaiki agar lalu lintas orang dan barang bisa normal kembali," kata lulusan Akpol tahun 1999 itu.
Diketahui, ruas jalan nasional di Kalsel yang menghubungkan kabupaten dan kota hingga Kalimantan Timur putus akibat banjir setelah jembatan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar terputus sejak, Kamis pagi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman mengatakan, kerusakan bukan terjadi pada badan jembatan di titik ruas Jalan A Yani Km 55 itu tetapi pada oprit jembatan yang tergerus derasnya air hujan.
"Memang benar jalan nasional tepatnya di Jalan A Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman terputus karena oprit Jembatan Sungai Salim yang rusak tergerus air sehingga lalu lintas lumpuh total," ujarnya.
Diketahui, jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Kepala Kepolisian Resor Banjar AKBP Andri Koko Prabowo di Martapura, Kamis mengatakan kerusakan oprit sudah bisa diperbaiki sehingga arus kendaraan khususnya roda dua dan roda empat sudah bisa melintas.
"Kendaraan roda dua dan roda empat untuk mobil pribadi dan angkutan orang sudah bisa melintas, sehingga arus lalu lintas kembali normal tetapi masih diatur petugas kepolisian di lokasi," ujarnya Kamis sore.
Ia mengatakan perbaikan oprit pada jembatan masih bersifat sementara dengan memasang plat besi oleh Balai Perbaikan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II.
Diharapkan masyarakat bersabar dan berhati-hati dengan mematuhi arahan petugas kepolisian sehingga arus lalu lintas di jembatan penghubung dua kecamatan yakni Mataraman dan Kecamatan Astambul itu, lancar.
Baca juga: Jalur Trans Kalimantan runtuh tergerus banjir
Baca juga: Ribuan warga Tapin-Kalsel dievakuasi akibat banjir
"Kami berharap masyarakat sabar karena perbaikan masih sementara dan mudah-mudahan secepatnya bisa diperbaiki agar lalu lintas orang dan barang bisa normal kembali," kata lulusan Akpol tahun 1999 itu.
Diketahui, ruas jalan nasional di Kalsel yang menghubungkan kabupaten dan kota hingga Kalimantan Timur putus akibat banjir setelah jembatan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar terputus sejak, Kamis pagi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman mengatakan, kerusakan bukan terjadi pada badan jembatan di titik ruas Jalan A Yani Km 55 itu tetapi pada oprit jembatan yang tergerus derasnya air hujan.
"Memang benar jalan nasional tepatnya di Jalan A Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman terputus karena oprit Jembatan Sungai Salim yang rusak tergerus air sehingga lalu lintas lumpuh total," ujarnya.
Diketahui, jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.