Pulang Pisau  (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Edy Pratowo meyakinkan masyarakat bahwa vaksin COVID-19 aman digunakan, dan dirinya ikut bersama sejumlah pejabat dalam yang menjadi pejabat pertama di pemerintahan yang disuntik vaksin Sinovac.

“Vaksin ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam penanganan COVID-19 dalam memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat sekaligus memutus penyebaran virus ini,” kata Edy Pratowo di Pulang Pisau, Jumat. 

Dikatakannya, vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh bertujuan untuk membentuk anti bodi atau kekebalan yang bertujuan membentengi masuknya virus ke dalam tubuh. Meskipun telah mendapatkan vaksin, tetap harus melaksanakan protokol kesehatan yaitu 3M atau menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. 

Saat vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, Edy Pratowo mengungkapkan tidak ada efek yang dialaminya. Menurutnya, dengan suntikan vaksin yang diberikan kepada sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah setempat ini membuktikan agar masyarakat tidak perlu ragu terhadap vaksin yang tentunya sebelum digunakan telah melalui uji klinis dan telah mendapatkan predikat halal. 

“Apabila tidak disuntikkan vaksin malah bisa memiliki risiko. Bagi yang terkena COVID-19 hanya ada dua pilihan, sembuh atau meninggal,” ucap Edy Pratowo. 

Ia juga mendorong masyarakat di kabupaten setempat untuk tidak ragu dan takut disuntik vaksin. Saat ini Pulang Pisau dialokasikan sebanyak 560 dosis vaksin Sinovac dan ditargetkan secara bertahap jumlah vaksin terus ditambah hingga target warga yang masuk kategori wajib divaksin bisa terpenuhi. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo menegaskan, tidak ada efek samping yang signifikan ditimbulkan dari vaksin ini. Kabupaten setempat sudah memulai penyuntikan vaksin ini. 

“Secara keseluruhan vaksin ini aman digunakan. Tidak ada beda vaksin yang disuntikkan ke sejumlah pejabat dan masyarakat nantinya semuanya sama,” ucap Muliyanto. 

Muliyanto mengatakan penyuntikan vaksin telah dilakukan kepada sebanyak 20 dokter dan tenaga kesehatan. Dari jumlah tersebut sebanyak 17 orang tidak mengalami gejala apapun, hanya tiga orang yang memiliki gejala pegal-pegal tetapi tidak lama. 

Seperti target pemerintah pusat, terang Muliyanto, penyuntikan vaksin ini ditargetkan mencapai angka 70 persen tercapai selama 15 bulan ke depan, sehingga diharapkan Indonesia dapat terbebas dari penyebaran COVID-19. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dr Fery Irawan mengungkapkan bahwa gelombang kedua vaksin akan diberikan pemerintah pada bulan Februari mendatang. Seluruh vaksin yang dialokasikan ke kabupaten/kota adalah Sinovac dan tidak ada jenis lain. 

“Vaksin ini dinilai cocok penyimpanannya dengan suhu di Indonesia antara 2-8 derajat,” terang Fery.

Vaksin Sinovac ini, terang Fery, khusus untuk yang berusia antara 18-59 tahun, dan tidak digunakan untuk di bawah dan di atas batas usia yang ditentukan karena nantinya ada vaksin bagi yang berusia lanjut. 

Dijelaskan Fery, untuk Kabupaten Pulang Pisau mendapat tambahan droping dosis vaksin untuk menambah jumlah kuota yang ada sebelumnya. 

Rencananya penambahan dosis vaksin ini diambil dari Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Katingan sebagai apresiasi bahwa Kabupaten Pulang Pisau sudah melaksanakan penyuntikan vaksin yang diikuti juga oleh seluruh pejabat di pemerintahan, setelah Kota Palangka Raya. 

Baca juga: Dinas Pertanian Pulang Pisau tidak mendapatkan DAKFisik

Baca juga: Vaksinasi awal di Kalteng tidak langsung dilakukan di semua kabupaten/kota

Baca juga: Presiden Jokowi minta 'food estate' selesai tahun ini

Pewarta : Adi Waskito
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024