Jakarta (ANTARA) - Pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan untuk memperketat penerapan uji emisi gas buang melalui peraturan yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.
Dalam pelaksanaannya nanti, para pemilik kendaraan pribadi, umum dan juga kendaraan roda akan dilakukan minimal enam bulan sekali. Bagi mereka yang melanggar dan atau tidak lulus dalam pengujian akan ada sanksi tilang sebesar Rp250 ribu untuk motor dan Rp500 ribu untuk mobil, juga dikenakan biaya parkir tertinggi.
Untuk menghindari itu semua, Garasi.id dalam keterangan resminya, Minggu (17/1) membagikan 10 tips agar kendaraan anda dapat lolos uji emisi dengan langkah-langkah berikut:
Baca juga: Gejala kendaraan penghasil emisi gas buang berbahaya
1. Perawatan berkala mobil
Tips pertama agar mobil kamu lolos uji emisi adalah dengan melakukan perawatan berkala mobil. Perawatan yang dilakukan bukan hanya sekedar mengganti oli saja, tetapi kamu juga perlu melakukan beberapa perawatan lainnya.
2. Menjaga filter udara
Komponen yang satu ini memang terkadang sering dianggap remeh, namun fungsinya sangat besar. Filter udara pada mobil berfungsi agar menyaring partikel debu dan kotoran agar tidak tersedot ke ruang mesin.
Jadi, jika filter udara terganggu dan tak pernah mendapatkan perawatan jelas akan berdampak pada mesin yang tak lagi sehat. Jika ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin mobil yang kamu miliki tidak lolos uji emisi nantinya.
3. Busi mobil
Salah satu tugas besar dari busi mobil adalah mengalirkan pembakaran dan memberikan energi pada mobil. Jika tidak terawat, berjamur atau berkarat, maka busi mobil yang rusak ini akan menjadi penghadang lolos atau tidaknya uji emisi pada mobil kamu.
4. Penggunaan BBM
Penggunaan bahan bakar pun akan menjadi sorotan ketika kelayakan uji emisi mobil dimulai. Jika kamu selama ini kerap bergonta-ganti bahan bakar atau seringkali menggunakan bahan bakar yang tidak tepat untuk mobil, maka kebiasaan ini harus diubah.
5. Oli mesin mobil
Faktor yang membuat mobil lolos uji emisi bisa dilihat dari penggunaan oli mesin. Cairan yang satu ini punya peran vital mendukung kinerja mesin agar selalu optimal.
Jika selama ini oli mesin tidak di cek selama servis berkala, bisa-bisa mesin akan terganggu. Jadi, segera pastikan apakah kamu selama ini sering melakukan pergantian oli mesin sesuai waktunya atau tidak.
Baca juga: Volvo jajaki kesepakatan dengan California soal emisi
Baca juga: Uni Eropa akan cabut sertifikasi kendaraan jika melanggar aturan emisi
6. MAP sensor
Bagi yang belum terlalu familiar, MAP Sensor punya peran mendeteksi atau menilai volume udara yang masuk di dalam ruang bakar. Jika bagian ini bekerja dengan baik, maka emisi mobil pun dipastikan berfungsi dengan baik.
Namun, untuk memastikan semuanya memang benar-benar layak emisi, tentunya tidak ada salahnya untuk mengujinya terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan mekanik atau teknisi di bengkel-bengkel mobil terdekat.
7. Mobil diesel, cek kondisi injektor
Apabila mobil yang kamu miliki adalah mobil bermesin diesel, kamu perlu memeriksa kondisi injektornya. Komponen ini berfungsi menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi ke ruang bakar. Injektor juga mudah tersumbat oleh kotoran atau sulfur yang terbawa dari solar.
Jika sudah mulai tersumbat, injektor tidak lagi menyemprotkan bahan bakar dengan baik dan mengakibatkan performa mesin akan menurun. Selain itu, injektor yang tersumbat juga mengakibatkan bahan bakar semakin boros dan menimbulkan asap hitam yang membuat emisi gas buangnya menjadi buruk.
8. Lakukan pengecekan pada knalpot
Knalpot adalah saluran pembuangan akhir untuk membuang sisa-sisa pembakaran mesin atau asap dari mesin. Perlu kamu ketahui knalpot merupakan komponen yang rentan mengalami keropos dan bocor.
Jika knalpot mobil mengalami kebocoran, akan membuat tekanan pada sirkulasi gas buang berkurang dan mengganggu kinerja mesin. Bahkan akan membuat emisi gas buang menjadi meningkat.
9. Untuk mobil karburator, cek kondisi karburator dan pengapian
Memiliki mobil yang sudah tua bukan berarti tidak bisa lolos uji emisi. Kamu bisa melakukan pengecekan pada bagian karburatornya. Bagian yang perlu kamu periksa adalah bagian spuyerdan throttle valve-nya.
Kemudian, kamu bisa mengatasinya dengan pengaturan yang pas agar bisa lolos pengujian emisi. Bahkan kamu juga bisa mendapatkan performa dan efisiensi bahan bakar yang optimal.
10. Mobil berumur lebih dari 5 tahun, lakukan Carbon Clean
Jika mobil yang kamu miliki adalah mobil yang sudah memiliki umur lebih dari 5 tahun, kamu perlu melakukan carbon clean. Carbon cleanadalah sebuah cara untuk merontokkan timbunan karbon yang merupakan hasil sisa pembakaran yang menempel pada head silinder dan ruang bakar mesin.
Biasanya dengan seringnya pemakaian mobil, timbunan karbon tersebut akan semakin menebal. Jika sudah sangat tebal timbunan karbon tersebut akan menyebabkan mesin menjadi ‘ngelitik’ dan emisi akan meningkat.
Dalam pelaksanaannya nanti, para pemilik kendaraan pribadi, umum dan juga kendaraan roda akan dilakukan minimal enam bulan sekali. Bagi mereka yang melanggar dan atau tidak lulus dalam pengujian akan ada sanksi tilang sebesar Rp250 ribu untuk motor dan Rp500 ribu untuk mobil, juga dikenakan biaya parkir tertinggi.
Untuk menghindari itu semua, Garasi.id dalam keterangan resminya, Minggu (17/1) membagikan 10 tips agar kendaraan anda dapat lolos uji emisi dengan langkah-langkah berikut:
Baca juga: Gejala kendaraan penghasil emisi gas buang berbahaya
1. Perawatan berkala mobil
Tips pertama agar mobil kamu lolos uji emisi adalah dengan melakukan perawatan berkala mobil. Perawatan yang dilakukan bukan hanya sekedar mengganti oli saja, tetapi kamu juga perlu melakukan beberapa perawatan lainnya.
2. Menjaga filter udara
Komponen yang satu ini memang terkadang sering dianggap remeh, namun fungsinya sangat besar. Filter udara pada mobil berfungsi agar menyaring partikel debu dan kotoran agar tidak tersedot ke ruang mesin.
Jadi, jika filter udara terganggu dan tak pernah mendapatkan perawatan jelas akan berdampak pada mesin yang tak lagi sehat. Jika ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin mobil yang kamu miliki tidak lolos uji emisi nantinya.
3. Busi mobil
Salah satu tugas besar dari busi mobil adalah mengalirkan pembakaran dan memberikan energi pada mobil. Jika tidak terawat, berjamur atau berkarat, maka busi mobil yang rusak ini akan menjadi penghadang lolos atau tidaknya uji emisi pada mobil kamu.
4. Penggunaan BBM
Penggunaan bahan bakar pun akan menjadi sorotan ketika kelayakan uji emisi mobil dimulai. Jika kamu selama ini kerap bergonta-ganti bahan bakar atau seringkali menggunakan bahan bakar yang tidak tepat untuk mobil, maka kebiasaan ini harus diubah.
5. Oli mesin mobil
Faktor yang membuat mobil lolos uji emisi bisa dilihat dari penggunaan oli mesin. Cairan yang satu ini punya peran vital mendukung kinerja mesin agar selalu optimal.
Jika selama ini oli mesin tidak di cek selama servis berkala, bisa-bisa mesin akan terganggu. Jadi, segera pastikan apakah kamu selama ini sering melakukan pergantian oli mesin sesuai waktunya atau tidak.
Baca juga: Volvo jajaki kesepakatan dengan California soal emisi
Baca juga: Uni Eropa akan cabut sertifikasi kendaraan jika melanggar aturan emisi
6. MAP sensor
Bagi yang belum terlalu familiar, MAP Sensor punya peran mendeteksi atau menilai volume udara yang masuk di dalam ruang bakar. Jika bagian ini bekerja dengan baik, maka emisi mobil pun dipastikan berfungsi dengan baik.
Namun, untuk memastikan semuanya memang benar-benar layak emisi, tentunya tidak ada salahnya untuk mengujinya terlebih dahulu dan berkonsultasi dengan mekanik atau teknisi di bengkel-bengkel mobil terdekat.
7. Mobil diesel, cek kondisi injektor
Apabila mobil yang kamu miliki adalah mobil bermesin diesel, kamu perlu memeriksa kondisi injektornya. Komponen ini berfungsi menyemprotkan bahan bakar dengan tekanan yang tinggi ke ruang bakar. Injektor juga mudah tersumbat oleh kotoran atau sulfur yang terbawa dari solar.
Jika sudah mulai tersumbat, injektor tidak lagi menyemprotkan bahan bakar dengan baik dan mengakibatkan performa mesin akan menurun. Selain itu, injektor yang tersumbat juga mengakibatkan bahan bakar semakin boros dan menimbulkan asap hitam yang membuat emisi gas buangnya menjadi buruk.
8. Lakukan pengecekan pada knalpot
Knalpot adalah saluran pembuangan akhir untuk membuang sisa-sisa pembakaran mesin atau asap dari mesin. Perlu kamu ketahui knalpot merupakan komponen yang rentan mengalami keropos dan bocor.
Jika knalpot mobil mengalami kebocoran, akan membuat tekanan pada sirkulasi gas buang berkurang dan mengganggu kinerja mesin. Bahkan akan membuat emisi gas buang menjadi meningkat.
9. Untuk mobil karburator, cek kondisi karburator dan pengapian
Memiliki mobil yang sudah tua bukan berarti tidak bisa lolos uji emisi. Kamu bisa melakukan pengecekan pada bagian karburatornya. Bagian yang perlu kamu periksa adalah bagian spuyerdan throttle valve-nya.
Kemudian, kamu bisa mengatasinya dengan pengaturan yang pas agar bisa lolos pengujian emisi. Bahkan kamu juga bisa mendapatkan performa dan efisiensi bahan bakar yang optimal.
10. Mobil berumur lebih dari 5 tahun, lakukan Carbon Clean
Jika mobil yang kamu miliki adalah mobil yang sudah memiliki umur lebih dari 5 tahun, kamu perlu melakukan carbon clean. Carbon cleanadalah sebuah cara untuk merontokkan timbunan karbon yang merupakan hasil sisa pembakaran yang menempel pada head silinder dan ruang bakar mesin.
Biasanya dengan seringnya pemakaian mobil, timbunan karbon tersebut akan semakin menebal. Jika sudah sangat tebal timbunan karbon tersebut akan menyebabkan mesin menjadi ‘ngelitik’ dan emisi akan meningkat.