Kuala Kapuas (ANTARA) - Musibah banjir yang terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan dalam beberapa hari ini, berdampak terhadap distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat baik untuk Kabupaten Kapuas dan Palangka Raya saat ini, sehingga beberapa kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan.
“Untuk sementara ini, sembilan bahan pokok masyarakat masih menggunakan stok lama. Harga masih stabil, kecuali wartel. Ketang dan kol, termasuk Lombok kecil hingga besar mengalami kenaikan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagprinkop dan UKM) Kabupaten Kapuas, Batu Panahan di Kuala Kapuas, Selasa.
Dikatakannya, kenaikan harga jual wartel, ketang, kol dan cabai tersebut rata-rata naik hingga Rp20.000 per kilogramnya.
Terkait dengan dikhawatirkannya stok sembako bisa menipis, ia berharap stok sembako yang ada bisa mencukupi untuk Kabupaten Kapuas. Ada beberapa bagian kebutuhan pokok masyarakat di daerah setempat, disuplai kembali ke Banjarmasin untuk membantu korban yang terdampak banjir.
“Mudah-mudahan minggu kedepan kita tetap berdoa mudahan ini tetap lancar. Dan kami mendapat informasi dari Banjarmasin, bahwa untuk distribusi saat ini masih terhambat, karena truk-truk besar tidak bisa masuk ke lokasi,” katanya.
Salah satu solusinya adalah mereka menggunakan armada kendaraan kecil atau pikup ataupun mobil box yang bisa mendistribusikan kebutuhan pokok masyarakat hingga sampai ke Kapuas.
“Kami mengimbau kepada masyarakat kita, gunakanlah dengan bijak apa yang ada. Silahkan berikan bantuan kepada korban yang terdampak banjir,” ucapnya.
Ditanya apakah tidak mempengaruhi ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Kapuas, seiring dengan banyaknya bantuan yang disuplai ke wilayah Banjarmasin.
“Dalam artian sendiri terdampak. Karena yang diharapkan suplai distribusi barang bahan pokok dan kebutuhan lainnya adalah dari Banjarmasin ke Kapuas. Mudah-mudahan minggu-minggu depan ini distribusi kita lancar, sehingga ketersediaan bahan pokok kita masih tetap ada di Kabupaten Kapuas maupun di Palangka Raya,” demikian batu Panahan.
Baca juga: 1.261 warga Kapuas masih mencari pekerjaan
“Untuk sementara ini, sembilan bahan pokok masyarakat masih menggunakan stok lama. Harga masih stabil, kecuali wartel. Ketang dan kol, termasuk Lombok kecil hingga besar mengalami kenaikan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagprinkop dan UKM) Kabupaten Kapuas, Batu Panahan di Kuala Kapuas, Selasa.
Dikatakannya, kenaikan harga jual wartel, ketang, kol dan cabai tersebut rata-rata naik hingga Rp20.000 per kilogramnya.
Terkait dengan dikhawatirkannya stok sembako bisa menipis, ia berharap stok sembako yang ada bisa mencukupi untuk Kabupaten Kapuas. Ada beberapa bagian kebutuhan pokok masyarakat di daerah setempat, disuplai kembali ke Banjarmasin untuk membantu korban yang terdampak banjir.
“Mudah-mudahan minggu kedepan kita tetap berdoa mudahan ini tetap lancar. Dan kami mendapat informasi dari Banjarmasin, bahwa untuk distribusi saat ini masih terhambat, karena truk-truk besar tidak bisa masuk ke lokasi,” katanya.
Salah satu solusinya adalah mereka menggunakan armada kendaraan kecil atau pikup ataupun mobil box yang bisa mendistribusikan kebutuhan pokok masyarakat hingga sampai ke Kapuas.
“Kami mengimbau kepada masyarakat kita, gunakanlah dengan bijak apa yang ada. Silahkan berikan bantuan kepada korban yang terdampak banjir,” ucapnya.
Ditanya apakah tidak mempengaruhi ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Kapuas, seiring dengan banyaknya bantuan yang disuplai ke wilayah Banjarmasin.
“Dalam artian sendiri terdampak. Karena yang diharapkan suplai distribusi barang bahan pokok dan kebutuhan lainnya adalah dari Banjarmasin ke Kapuas. Mudah-mudahan minggu-minggu depan ini distribusi kita lancar, sehingga ketersediaan bahan pokok kita masih tetap ada di Kabupaten Kapuas maupun di Palangka Raya,” demikian batu Panahan.
Baca juga: 1.261 warga Kapuas masih mencari pekerjaan