Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo meyakini dirinya terpapar COVID-19 saat makan sehingga terpaksa melepas masker.
Untuk itu, Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk sementara menghindari acara makan bersama guna mencegah penularan.
"Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain," kata Doni dalam keterangan pers yang diterima ANTARA diJakarta, Sabtu.
Doni menuturkan selama sepekan memimpin langsung penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan ada beberapa momen harus melepas masker ketika bersama orang lain.
"Jadi saya yakin pada saat melepas masker dan makan itulah saya tertular," ujarnya.
Baca juga: Tertular virus Corona, Doni Monardo belum dapat vaksin COVID-19
Sejak gempa bumi melanda Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1), Doni telah berada di lokasi bencana pada sore harinya. Dia juga berkunjung ke Banjarmasin yang dilanda banjir bandang. Dia berada di lokasi bencana selama sepekan sebelum kembali ke Jakarta Jumat sore (22/1).
Doni menuturkan dalam sebelas bulan terakhir sejak mulai menangani pandemi COVID-19, selalu berusaha menghindari paparan virus dengan menuruti semua anjuran para pakar kesehatan. Namun, dari semua langkah pencegahan rupanya tetap ada celah sehingga terpapar virus corona.
Sabtu pagi ini (23/1), Doni Monardo mengumumkan dirinya positif tertular COVID-19 menyusul aktivitas padat dalam sepekan terakhir.
"Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif COVID-19 dengan CT Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apapun,” tutur Doni.
Doni sedang melakukan isolasi mandiri sambil terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah.
Baca juga: Pembatasan bisa tekan kasus COVID-19 hingga 20 persen
Pada Jumat sore, Doni dan seluruh staf yang mendampinginya selama kunjungan kerja di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan juga menjalani tes PCR. Hasilnya, salah satu stafnya juga dinyatakan positif.
Epidemolog Universitas Indonesia yang sekaligus Juru Bicara Nasional Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menduga aktivitas yang begitu padat dan melelahkan serta celah saat makan menjadi penyebab virus Corona menginfeksi Doni Monardo.
"Ini menjadi pelajaran berharga bahwa kedisiplinan selama sebelas bulan itu tetap ada celah seperti saat makan. Sebelumnya ada juga penelitian yang menemukan bahwa para tenaga kesehatan yang tertular saat mereka istirahat untuk makan dan terpaksa membuka masker," tutur Wiku.
Selain itu, aktivitas yang padat dan melelahkan jadi faktor menurunnya imunitas seseorang sehingga menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
"Itulah mengapa, selain menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Kita juga harus menjadi imunitas dengan istirahat cukup, makan bergizi, serta rutin berolahraga," ujarnya.
Baca juga: Angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia di atas standar WHO
Sementara itu, tenaga ahli Kepala BNPB, Egy Massadiah mengatakan bahwa Doni Monardo belum menjalani vaksinasi COVID-19. Rencananya, Doni dijadwalkan untuk menjalani vaksinasi pada awal pekan depan.
"Ini untuk meluruskan informasi bahwa Pak Doni sudah menjalani vaksinasi pada 13 Januari 2021. Padahal beliau akan divaksinasi pada pekan depan bersama para anggota Satgas Penanganan COVID-19 lainnya," tutur Egy.
Baca juga: 17 persen masyarakat masih tak percaya COVID-19
Untuk itu, Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk sementara menghindari acara makan bersama guna mencegah penularan.
"Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain," kata Doni dalam keterangan pers yang diterima ANTARA diJakarta, Sabtu.
Doni menuturkan selama sepekan memimpin langsung penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan ada beberapa momen harus melepas masker ketika bersama orang lain.
"Jadi saya yakin pada saat melepas masker dan makan itulah saya tertular," ujarnya.
Baca juga: Tertular virus Corona, Doni Monardo belum dapat vaksin COVID-19
Sejak gempa bumi melanda Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1), Doni telah berada di lokasi bencana pada sore harinya. Dia juga berkunjung ke Banjarmasin yang dilanda banjir bandang. Dia berada di lokasi bencana selama sepekan sebelum kembali ke Jakarta Jumat sore (22/1).
Doni menuturkan dalam sebelas bulan terakhir sejak mulai menangani pandemi COVID-19, selalu berusaha menghindari paparan virus dengan menuruti semua anjuran para pakar kesehatan. Namun, dari semua langkah pencegahan rupanya tetap ada celah sehingga terpapar virus corona.
Sabtu pagi ini (23/1), Doni Monardo mengumumkan dirinya positif tertular COVID-19 menyusul aktivitas padat dalam sepekan terakhir.
"Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif COVID-19 dengan CT Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apapun,” tutur Doni.
Doni sedang melakukan isolasi mandiri sambil terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah.
Baca juga: Pembatasan bisa tekan kasus COVID-19 hingga 20 persen
Pada Jumat sore, Doni dan seluruh staf yang mendampinginya selama kunjungan kerja di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan juga menjalani tes PCR. Hasilnya, salah satu stafnya juga dinyatakan positif.
Epidemolog Universitas Indonesia yang sekaligus Juru Bicara Nasional Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menduga aktivitas yang begitu padat dan melelahkan serta celah saat makan menjadi penyebab virus Corona menginfeksi Doni Monardo.
"Ini menjadi pelajaran berharga bahwa kedisiplinan selama sebelas bulan itu tetap ada celah seperti saat makan. Sebelumnya ada juga penelitian yang menemukan bahwa para tenaga kesehatan yang tertular saat mereka istirahat untuk makan dan terpaksa membuka masker," tutur Wiku.
Selain itu, aktivitas yang padat dan melelahkan jadi faktor menurunnya imunitas seseorang sehingga menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
"Itulah mengapa, selain menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Kita juga harus menjadi imunitas dengan istirahat cukup, makan bergizi, serta rutin berolahraga," ujarnya.
Baca juga: Angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia di atas standar WHO
Sementara itu, tenaga ahli Kepala BNPB, Egy Massadiah mengatakan bahwa Doni Monardo belum menjalani vaksinasi COVID-19. Rencananya, Doni dijadwalkan untuk menjalani vaksinasi pada awal pekan depan.
"Ini untuk meluruskan informasi bahwa Pak Doni sudah menjalani vaksinasi pada 13 Januari 2021. Padahal beliau akan divaksinasi pada pekan depan bersama para anggota Satgas Penanganan COVID-19 lainnya," tutur Egy.
Baca juga: 17 persen masyarakat masih tak percaya COVID-19