Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perikanan Pemerintah Kota Palangka Raya mengembangkan budi daya ikan melalui metode bioflog atau dalam kolam.
"Tahun ini kami mengusulkan lima kelompok pembudidaya untuk mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan budi daya ikan melalui metode bioflog," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya Indriarti Ritadewi di Palangka Raya, Sabtu (23/1).
Dia menerangkan budi daya ikan melalui metode bioflog direncanakan fokus untuk ikan lele dan nila.
Ketentuan kelompok yang diusulkan di antaranya sudah bergerak di bidang budi daya ikan minimal tiga tahun, beranggotakan minimal 8-10 orang, serta minimal telah berbadan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.
Baca juga: Berikut capaian sementara vaksinasi COVID-19 Kalteng
Selain itu, kelompok calon penerima bantuan memiliki lahan bersertifikat hak milik dengan luas minimal 50x20 meter.
Ia menjelaskan ketentuan tersebut untuk mematikan penerima bantuan pola budi daya metode bioflog telah siap dan memiliki pengalaman untuk meminimalkan kegagalan program, bantuan dapat dipertanggungjawabkan karena diberikan kepada sasaran yang memiliki legalitas.
"Apalagi pada program ini para kelompok penerima bantuan tinggal terima beres, tinggal mengelolanya. Artinya seluruh keperluan dan kebutuhan disiapkan pemerintah," kata Indriarti.
Dia menerangkan di wilayah "Kota Cantik" itu sampai saat ini sudah ada delapan kelompok pembudidaya yang mendapat bantuan pemerintah untuk mengembangkan perikanan metode bioflog.
Baca juga: Pemkot hibahkan 10 hektare untuk pembangunan Polsek Jekan Raya
"Pada 2019 ada dua kelompok yang mendapat bantuan dan pada 2020 lalu ada enam kelompok. Mudah-mudahan tahun ini lima kelompok yang kita usulkan disetujui oleh pemerintah pusat," katanya.
Selama 2020, Dinas Perikanan Kota Palangka Raya mencatat hasil produksi perikanan dari sektor budi daya mencapai 20.356,08 ton yang berasal dari 11 jenis ikan budi daya.
Pada triwulan pertama 2020 total produksi perikanan budi daya mencapai 5.070,93 ton, triwulan kedua mencapai 5.210,96 ton, dan triwulan ketiga produksi ikan budi daya turun menjadi 4.248,5 ton.
Sebanyak 11 jenis ikan yang dibudidayakan masyarakat, yaitu betok, baung, gabus, toman, lele, patin jambal, ikan mas, nila, gurami, bawal, dan kategori ikan lainnya.
Baca juga: Tekan angka kriminalitas dengan berdirinya Polsek Jekan Raya
Baca juga: KNPI Palangka Raya kirim bantuan logistik ke Kalsel
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Palangka Raya bertambah 49 orang
"Tahun ini kami mengusulkan lima kelompok pembudidaya untuk mendapat bantuan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan budi daya ikan melalui metode bioflog," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya Indriarti Ritadewi di Palangka Raya, Sabtu (23/1).
Dia menerangkan budi daya ikan melalui metode bioflog direncanakan fokus untuk ikan lele dan nila.
Ketentuan kelompok yang diusulkan di antaranya sudah bergerak di bidang budi daya ikan minimal tiga tahun, beranggotakan minimal 8-10 orang, serta minimal telah berbadan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.
Baca juga: Berikut capaian sementara vaksinasi COVID-19 Kalteng
Selain itu, kelompok calon penerima bantuan memiliki lahan bersertifikat hak milik dengan luas minimal 50x20 meter.
Ia menjelaskan ketentuan tersebut untuk mematikan penerima bantuan pola budi daya metode bioflog telah siap dan memiliki pengalaman untuk meminimalkan kegagalan program, bantuan dapat dipertanggungjawabkan karena diberikan kepada sasaran yang memiliki legalitas.
"Apalagi pada program ini para kelompok penerima bantuan tinggal terima beres, tinggal mengelolanya. Artinya seluruh keperluan dan kebutuhan disiapkan pemerintah," kata Indriarti.
Dia menerangkan di wilayah "Kota Cantik" itu sampai saat ini sudah ada delapan kelompok pembudidaya yang mendapat bantuan pemerintah untuk mengembangkan perikanan metode bioflog.
Baca juga: Pemkot hibahkan 10 hektare untuk pembangunan Polsek Jekan Raya
"Pada 2019 ada dua kelompok yang mendapat bantuan dan pada 2020 lalu ada enam kelompok. Mudah-mudahan tahun ini lima kelompok yang kita usulkan disetujui oleh pemerintah pusat," katanya.
Selama 2020, Dinas Perikanan Kota Palangka Raya mencatat hasil produksi perikanan dari sektor budi daya mencapai 20.356,08 ton yang berasal dari 11 jenis ikan budi daya.
Pada triwulan pertama 2020 total produksi perikanan budi daya mencapai 5.070,93 ton, triwulan kedua mencapai 5.210,96 ton, dan triwulan ketiga produksi ikan budi daya turun menjadi 4.248,5 ton.
Sebanyak 11 jenis ikan yang dibudidayakan masyarakat, yaitu betok, baung, gabus, toman, lele, patin jambal, ikan mas, nila, gurami, bawal, dan kategori ikan lainnya.
Baca juga: Tekan angka kriminalitas dengan berdirinya Polsek Jekan Raya
Baca juga: KNPI Palangka Raya kirim bantuan logistik ke Kalsel
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Palangka Raya bertambah 49 orang