Jakarta (ANTARA) - Aplikasi perpesanan milik Facebook, WhatsApp, mengunggah pesan Status kepada pengguna tentang privasi.
"Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda," bunyi pesan yang dilihat Antara pada aplikasi WhatsApp untuk Android, Senin.
"WhatsApp tidak dapat melihat atau mendengarkan pesan pribadi Anda, karena dilindungi oleh enkripsi ujung-ke-ujung," tulis WhatsApp pada unggahan selanjutnya.
Baca juga: Pesan status Whatsapp bisa curi data pribadi hoaks
Pesan tersebut, menurut laporan The Verge, juga muncul di Amerika Serikat, Inggris dan India.
Juru bicara WhatsApp kepada The Verge mengatakan bahwa pesan tersebut dikirimkan kepada pengguna karena ada banyak informasi yang salah dan kebingungan seputar pembaruan WhatsApp.
"Kami ingin membantu semua orang memahami fakta di balik bagaimana WhatsApp melindungi privasi dan keamanan orang," kata juru bicara tersebut.
"Untuk selanjutnya, kami akan memberikan pembaruan kepada orang-orang di tab Status sehingga orang-orang mendengar dari WhatsApp secara langsung," dia melanjutkan.
Pesan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar dari WhatsApp untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang pembaruan yang akan datang untuk kebijakan privasinya.
Baca juga: Telegram hadirkan fitur impor percakapan dari Whatsapp
Pembaruan ini dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana bisnis yang menggunakan WhatsApp untuk layanan pelanggan dapat menyimpan log dari obrolan mereka di server Facebook.
WhatsApp melakukan uji coba perubahan tersebut pada November, dan mengumumkannya pada awal Januari. Namun, mengingat riwayat kesalahan privasi Facebook, pengguna salah mengartikan perubahan kebijakan privasi tersebut dengan maksud WhatsApp akan mewajibkan berbagi informasi sensitif dengan Facebook.
WhatsApp juga mengunggah informasi tentang perubahan kebijakan tersebut pada halaman FAQ, yang menegaskan bahwa pembaruan tersebut tidak memengaruhi cara orang berkomunikasi secara pribadi. WhatsApp juga telah menunda tanggal pembaruan, yang awalnya berlaku Februari, hingga Mei.
Di tengah kebingungan pengguna, aplikasi perpesanan saingan Signal dan Telegram baru-baru ini mengalami lonjakan pengguna baru. Telegram pekan lalu bahkan menambahkan fitur untuk mengimpor riwayat obrolan WhatsApp, dan Signal juga menambahkan fitur stiker animasi dan ke dalam aplikasinya,
Baca juga: WhatsApp tambah fitur keamanan untuk masuk ke dekstop
Baca juga: Parlemen India akan panggil Facebook dan WhatsApp
Baca juga: WhatsApp diminta tarik kembali pembaruan kebijakan privasi
"Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda," bunyi pesan yang dilihat Antara pada aplikasi WhatsApp untuk Android, Senin.
"WhatsApp tidak dapat melihat atau mendengarkan pesan pribadi Anda, karena dilindungi oleh enkripsi ujung-ke-ujung," tulis WhatsApp pada unggahan selanjutnya.
Baca juga: Pesan status Whatsapp bisa curi data pribadi hoaks
Pesan tersebut, menurut laporan The Verge, juga muncul di Amerika Serikat, Inggris dan India.
Juru bicara WhatsApp kepada The Verge mengatakan bahwa pesan tersebut dikirimkan kepada pengguna karena ada banyak informasi yang salah dan kebingungan seputar pembaruan WhatsApp.
"Kami ingin membantu semua orang memahami fakta di balik bagaimana WhatsApp melindungi privasi dan keamanan orang," kata juru bicara tersebut.
"Untuk selanjutnya, kami akan memberikan pembaruan kepada orang-orang di tab Status sehingga orang-orang mendengar dari WhatsApp secara langsung," dia melanjutkan.
Pesan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar dari WhatsApp untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang pembaruan yang akan datang untuk kebijakan privasinya.
Baca juga: Telegram hadirkan fitur impor percakapan dari Whatsapp
Pembaruan ini dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana bisnis yang menggunakan WhatsApp untuk layanan pelanggan dapat menyimpan log dari obrolan mereka di server Facebook.
WhatsApp melakukan uji coba perubahan tersebut pada November, dan mengumumkannya pada awal Januari. Namun, mengingat riwayat kesalahan privasi Facebook, pengguna salah mengartikan perubahan kebijakan privasi tersebut dengan maksud WhatsApp akan mewajibkan berbagi informasi sensitif dengan Facebook.
WhatsApp juga mengunggah informasi tentang perubahan kebijakan tersebut pada halaman FAQ, yang menegaskan bahwa pembaruan tersebut tidak memengaruhi cara orang berkomunikasi secara pribadi. WhatsApp juga telah menunda tanggal pembaruan, yang awalnya berlaku Februari, hingga Mei.
Di tengah kebingungan pengguna, aplikasi perpesanan saingan Signal dan Telegram baru-baru ini mengalami lonjakan pengguna baru. Telegram pekan lalu bahkan menambahkan fitur untuk mengimpor riwayat obrolan WhatsApp, dan Signal juga menambahkan fitur stiker animasi dan ke dalam aplikasinya,
Baca juga: WhatsApp tambah fitur keamanan untuk masuk ke dekstop
Baca juga: Parlemen India akan panggil Facebook dan WhatsApp
Baca juga: WhatsApp diminta tarik kembali pembaruan kebijakan privasi