Sampit (ANTARA) - Akses masuk ke Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kini tidak lagi melalui Jalan Samekto, tetapi beralih menggunakan jalan baru yang bermuara di Bundaran Adipura Jalan Tjilik Riwut.
"Saya berharap jalan baru ini lebih efektif, lebih cepat, lebih aman dan lebih nyaman. Kalau jalan yang ada sebelumnya ini cukup rawan kecelakaan karena jalan masuk ke bandara nyaris tidak terlihat. Orang juga sering kelewatan," kata Bupati Supian Hadi saat meresmikan penggunaan jalan baru tersebut, Senin.
Akses jalan baru ini lebih mudah dijangkau dari jalan utama Tjilik Riwut. Jalan ini dinilai lebih aman karena bukan jalan umum sehingga hanya digunakan khusus calon penumpang yang menuju bandara.
Supian mengakui, masih ada sekitar 120 meter yang belum beraspal. Dia berharap tahun ini penyelesaian pengaspalan bisa dilakukan melalui dana APBD Perubahan 2021 oleh bupati pengganti dirinya nanti.
Pemerintah daerah membangun jalan itu sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Dukungan itu penting karena keberadaan bandara juga membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
Pembangunan jalan baru tersebut dimulai dua tahun lalu dan seharusnya tuntas pada 2020, namun pandemi COVID-19 membuat anggaran diprioritaskan untuk penanganan penularan virus mematikan tersebut sehingga penyelesaian jalan itu tertunda.
Supian mempercepat penggunaan jalan baru itu karena prihatin belakangan ini keberadaan jalan itu disalahgunakan oleh oknum masyarakat. Saat sore hari jalan itu jadi lokasi balapan liar, sedangkan pada malam hari diduga dijadikan tempat mabuk dan mesum dengan ditemukannya banyak kaleng lem, botol minuman keras dan alat kontrasepsi.
Baca juga: BKSDA selamatkan orangutan terluka senjata tajam di Kotim
Selain itu, jalan itu juga sempat digunakan oleh sejumlah sopir untuk memarkir truk-truk besar sehingga dikhawatirkan akan merusak jalan. Untuk itu dia memerintahkan segera ditertibkan dan jalan baru itu pun diresmikan penggunaannya.
"Ini bagian dari rencana pengembangan bandara ini. Saya berharap bupati yang dilantik nantinya bersama kawan-kawan di DPRD membantu pengalokasian anggaran untuk pengembangan Bandara Haji Asan Sampit ini karena sangat penting untuk kemajuan daerah kita ini," ujar Supian Hadi.
Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Daverius Ma'arang mengatakan, menyampaikan terima kasihnya atas dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan bandara, salah satunya pembukaan jalan baru yang diresmikan tersebut.
"Kami berterima kasih atas dukungan ini. Ini sangat bermanfaat untuk kelancaran akses menuju bandara. Pengembangan bandara ini memang perlu dukungan semua pihak," kata Daverius atau akrab disapa Davis.
Davis mengatakan, jalan baru tersebut akan dibuka untuk umum mulai Selasa (2/2) besok. Hari ini setelah diresmikan, pihak bandara akan mensosialisasikan kepada masyarakat luas sehingga masyarakat mengetahui keberadaan dan fungsional jalan baru dengan panjang sekitar 1,5 kilometer tersebut.
Selanjutnya, jalan lama akan ditutup untuk umum atau calon penumpang. Namun, jalan lama akan dibuka secara terbatas untuk akses Pertamina untuk memasok bahan bakar, pegawai yang dinas malam karena jalan baru belum ada penerangan memadai, serta untuk kepentingan mendesak lainnya.
Baca juga: PLN tunggu penyelesaian pembayaran listrik perkantoran Pemkab Kotim
"Saya berharap jalan baru ini lebih efektif, lebih cepat, lebih aman dan lebih nyaman. Kalau jalan yang ada sebelumnya ini cukup rawan kecelakaan karena jalan masuk ke bandara nyaris tidak terlihat. Orang juga sering kelewatan," kata Bupati Supian Hadi saat meresmikan penggunaan jalan baru tersebut, Senin.
Akses jalan baru ini lebih mudah dijangkau dari jalan utama Tjilik Riwut. Jalan ini dinilai lebih aman karena bukan jalan umum sehingga hanya digunakan khusus calon penumpang yang menuju bandara.
Supian mengakui, masih ada sekitar 120 meter yang belum beraspal. Dia berharap tahun ini penyelesaian pengaspalan bisa dilakukan melalui dana APBD Perubahan 2021 oleh bupati pengganti dirinya nanti.
Pemerintah daerah membangun jalan itu sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. Dukungan itu penting karena keberadaan bandara juga membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
Pembangunan jalan baru tersebut dimulai dua tahun lalu dan seharusnya tuntas pada 2020, namun pandemi COVID-19 membuat anggaran diprioritaskan untuk penanganan penularan virus mematikan tersebut sehingga penyelesaian jalan itu tertunda.
Supian mempercepat penggunaan jalan baru itu karena prihatin belakangan ini keberadaan jalan itu disalahgunakan oleh oknum masyarakat. Saat sore hari jalan itu jadi lokasi balapan liar, sedangkan pada malam hari diduga dijadikan tempat mabuk dan mesum dengan ditemukannya banyak kaleng lem, botol minuman keras dan alat kontrasepsi.
Baca juga: BKSDA selamatkan orangutan terluka senjata tajam di Kotim
Selain itu, jalan itu juga sempat digunakan oleh sejumlah sopir untuk memarkir truk-truk besar sehingga dikhawatirkan akan merusak jalan. Untuk itu dia memerintahkan segera ditertibkan dan jalan baru itu pun diresmikan penggunaannya.
"Ini bagian dari rencana pengembangan bandara ini. Saya berharap bupati yang dilantik nantinya bersama kawan-kawan di DPRD membantu pengalokasian anggaran untuk pengembangan Bandara Haji Asan Sampit ini karena sangat penting untuk kemajuan daerah kita ini," ujar Supian Hadi.
Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Daverius Ma'arang mengatakan, menyampaikan terima kasihnya atas dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan bandara, salah satunya pembukaan jalan baru yang diresmikan tersebut.
"Kami berterima kasih atas dukungan ini. Ini sangat bermanfaat untuk kelancaran akses menuju bandara. Pengembangan bandara ini memang perlu dukungan semua pihak," kata Daverius atau akrab disapa Davis.
Davis mengatakan, jalan baru tersebut akan dibuka untuk umum mulai Selasa (2/2) besok. Hari ini setelah diresmikan, pihak bandara akan mensosialisasikan kepada masyarakat luas sehingga masyarakat mengetahui keberadaan dan fungsional jalan baru dengan panjang sekitar 1,5 kilometer tersebut.
Selanjutnya, jalan lama akan ditutup untuk umum atau calon penumpang. Namun, jalan lama akan dibuka secara terbatas untuk akses Pertamina untuk memasok bahan bakar, pegawai yang dinas malam karena jalan baru belum ada penerangan memadai, serta untuk kepentingan mendesak lainnya.
Baca juga: PLN tunggu penyelesaian pembayaran listrik perkantoran Pemkab Kotim