Sampit (ANTARA) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menyatakan siap mendukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit karena dinilai akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan daerah.
"Kami tentu sangat mendukung. Bandara ini sangat penting dalam mendukung aktivitas perekonomian di daerah ini," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie di Sampit, Senin.
Rinie bersama Ketua Komisi IV Dadang H Syamsu dan anggota Komisi IV Handoyo J Wibowo, hadir saat peresmian penggunaan jalan baru yang menjadi akses utama menuju Bandara Haji Asan Sampit. Peresmian dipimpin Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi.
Dari sekitar 1,5 kilometer jalan yang diresmikan itu, ada sekitar 120 meter yang belum diaspal. Pengaspalan jalan itu seharusnya tuntas pada 2020 lalu namun tertunda karena anggaran diprioritaskan untuk penanganan COVID-19.
Baca juga: Ini tanggapan Bupati Kotim terhadap penyegelan listrik perkantoran oleh PLN
Rinie mengatakan, pihaknya siap memperjuangkan anggaran untuk menuntaskan pengaspalan jalan baru tersebut. Terlebih, dia bersama Dadang dan Handoyo merupakan legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau sehingga sudah seharusnya memperjuangkan pengembangan bandara yang berlokasi di pinggir Sungai Mentaya Kecamatan Baamang.
Pengembangan bandara diperlukan seiring meningkatnya kebutuhan terhadap transportasi udara. Untuk itu DPRD mendukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
"Bandara mempunyai peran penting dalam mendukung kemajuan daerah. Kami siap mendukung ini," kata Rinie.
Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Dadang H Syamsu mengatakan, pengembangan bandara menjadi sebuah kebutuhan. Penyediaan fasilitas bandara yang memadai diharapkan akan menunjang upaya peningkatan perekonomian dan investasi di daerah ini.
"Selain itu, bandara ini juga menjadi wajah Kota Sampit. Kita tentu ingin bandara ini terlihat cantik dan semakin maju sehingga pengguna jasa transportasi udara juga semakin merasa aman dan nyaman," demikian Dadang.
Sementara itu, jalan baru yang menjadi akses ke Bandara Haji Asan Sampit bermuara di Bundaran Adipura Jalan Tjilik Riwut, sedangkan akses lama melalui Jalan Samekto akan ditutup untuk umum karena hanya digunakan secara terbatas untuk kepentingan petugas dan operasional bandara.
Baca juga: Akses masuk Bandara Haji Asan Sampit dipindah gunakan jalan baru
"Kami tentu sangat mendukung. Bandara ini sangat penting dalam mendukung aktivitas perekonomian di daerah ini," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie di Sampit, Senin.
Rinie bersama Ketua Komisi IV Dadang H Syamsu dan anggota Komisi IV Handoyo J Wibowo, hadir saat peresmian penggunaan jalan baru yang menjadi akses utama menuju Bandara Haji Asan Sampit. Peresmian dipimpin Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi.
Dari sekitar 1,5 kilometer jalan yang diresmikan itu, ada sekitar 120 meter yang belum diaspal. Pengaspalan jalan itu seharusnya tuntas pada 2020 lalu namun tertunda karena anggaran diprioritaskan untuk penanganan COVID-19.
Baca juga: Ini tanggapan Bupati Kotim terhadap penyegelan listrik perkantoran oleh PLN
Rinie mengatakan, pihaknya siap memperjuangkan anggaran untuk menuntaskan pengaspalan jalan baru tersebut. Terlebih, dia bersama Dadang dan Handoyo merupakan legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau sehingga sudah seharusnya memperjuangkan pengembangan bandara yang berlokasi di pinggir Sungai Mentaya Kecamatan Baamang.
Pengembangan bandara diperlukan seiring meningkatnya kebutuhan terhadap transportasi udara. Untuk itu DPRD mendukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit.
"Bandara mempunyai peran penting dalam mendukung kemajuan daerah. Kami siap mendukung ini," kata Rinie.
Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Dadang H Syamsu mengatakan, pengembangan bandara menjadi sebuah kebutuhan. Penyediaan fasilitas bandara yang memadai diharapkan akan menunjang upaya peningkatan perekonomian dan investasi di daerah ini.
"Selain itu, bandara ini juga menjadi wajah Kota Sampit. Kita tentu ingin bandara ini terlihat cantik dan semakin maju sehingga pengguna jasa transportasi udara juga semakin merasa aman dan nyaman," demikian Dadang.
Sementara itu, jalan baru yang menjadi akses ke Bandara Haji Asan Sampit bermuara di Bundaran Adipura Jalan Tjilik Riwut, sedangkan akses lama melalui Jalan Samekto akan ditutup untuk umum karena hanya digunakan secara terbatas untuk kepentingan petugas dan operasional bandara.
Baca juga: Akses masuk Bandara Haji Asan Sampit dipindah gunakan jalan baru