Sampit (ANTARA) - Listrik di sebagian kawasan di lima kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, padam akibat kabel putus diduga tersangkut antena sebuah tanker yang melintas di bawah Jembatan Bajarum Kecamatan Kota Besi.
"Berdasarkan hasil penelusuran petugas, gangguan disebabkan oleh kabel listrik 20 KV putus di Jembatan Bajarum akibat ditabrak antena kapal tanker," kata Manajer PT PLN Unit Layanan Pelanggan Sampit, Deddy Noveyusa di Sampit, Jumat.
Peristiwa itu terjadi pukul 10.20 WIB. Antena sebuah kapal tanker yang melintas di bawah Jembatan Bajarum diduga tersangkut kabel listrik hingga putus dan menyebabkan pasokan listrik di kawasan itu menjadi terganggu dan listrik padam.
Deddy menyebutkan, ada lima kecamatan yang terdampak insiden itu yaitu Kecamatan Kota Besi, Baamang, Seranau, Cempaga dan Cempaga Hulu.
Kota Besi merupakan kecamatan terbanyak desa yang listriknya padam akibat terdampak kejadian itu, yaitu Kelurahan Kota Besi Hulu,
Kota Besi Hilir, Desa Kandan, Camba dan Bajarum. Sementara itu di Kecamatan Baamang yang terdampak adalah Desa Tunduk, sedangkan di Kecamatan Seranau meliputi Desa Terantang dan Batuah.
Listrik padam akibat kejadian itu juga terjadi di Kecamatan Cempaga dan sebagian Kecamatan Cempaga Hulu.
Baca juga: Wabup Kotim peringatkan pelaku prostitusi terselubung di Sampit
Deddy memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Dia menyatakan perbaikan dan penormalan bertahap berjalan dengan aman dan kelistrikan dapat segera pulih kembali.
"Pukul 12.03 WIB pelanggan sudah nyala 100 persen. Dari Arah Cempaka disuplai dari jaringan Pelantaran. Saat ini petugas masih persiapan material untuk perbaikan," ujar Deddy.
Terkait tindakan terhadap tanker yang diduga menjadi penyebab putusnya kabel listrik tersebut, Deddy mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Kota Besi dan kepolisian setempat.
"Dibantu oleh tim Polsek Kota Besi melacak kapal tankernya. Saya tadi melalui camat tadi saya koordinasi. Bukm camat lalu memintakan ke Polsek Kota Besi.Saat ini masih proses pencarian pihak kapalnya," demikian Deddy.
Baca juga: 1.789 orang di Kotim jadi pengangguran selama pandemi COVID-19
Baca juga: Pembelajaran tatap muka di Kotim terus dievaluasi
Baca juga: Bupati Kotim janjikan tunggakan tunjangan ASN segera dibayar