Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mendeteksi adanya mutasi virus corona B117.
Selain itu mengenai langkah antisipasi terhadap mutasi virus tersebut, pihaknya tidak ada memiliki persiapan khusus, katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Jumat.
"Kita belum mendeteksi adanya virus tersebut. Karena cara penularannya sama dengan varian sebelumnya, kita tidak ada persiapan khusus," katanya.
Lebih lanjut Suyuti pun kembali mengingatkan, langkah terpenting adalah dengan tetap disiplin dalam penerapan 4M, yakni memakai masker, mencucui tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Kapolri minta Kapolda baru antisipasi varian baru COVID-19 B117
Baca juga: Pemerintah pastikan vaksin COVID-19 masih efektif lawan mutasi virus corona B117
Sementara itu dalam rilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Kamis (11/3), Satgas COVID-19 menyampaikan dengan munculnya varian baru virus COVID-19, diyakini tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat.
Karena jika salah satu vaksin yang ada terbukti kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, maka hal itu akan menjadi dasar perbaikan komposisi vaksin untuk melindungi dari varian tersebut secara spesifik.
Dalam rilis tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin adalah intevensi yang sudah teruji manfaat kesehatan bagi masyarakat untuk menyelamatkan nyawa.
Untuk itu, masyarakat disarankan tidak menunda vaksinasi atas dasar kekhawatiran varian baru yang muncul, sekalipun vaksin mungkin kurang efektif terhadap beberapa varian virus COVID-19.
"Layaknya berperang, kita harus memanfaatkan senjata yang ada untuk dapat menang," jelasnya.
Baca juga: Dampak varian baru corona B117 pada masker hingga vaksin
Lebih lanjut disampaikan, sebagian besar mutasi virus tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap kemampuan virus menyebabkan infeksi atau penyakit.
Hanya saja berdasarkan lokasi perubahan pada material genetik virus, maka sangat mungkin memengaruhi sifat virus seperti sifat penularannya. Bisa kurang atau lebih cepat menular atau besar keparahan yang ditimbulkan.
Untuk itu vaksin COVID-19 yang sedang dalam pengembangan atau sudah disetujui, diharapkan memberikan setidaknya beberapa proteksi untuk melawan varian virus baru. Sebab pada prinsipnya vaksin COVID-19 dalam pengembangannya memerhatikan respon imun yang luas dan mempertimbangkan berbagai antibodi dan sel.
Baca juga: Tips menjaga diri dari varian baru corona B117
Selain itu mengenai langkah antisipasi terhadap mutasi virus tersebut, pihaknya tidak ada memiliki persiapan khusus, katanya saat dihubungi dari Palangka Raya, Jumat.
"Kita belum mendeteksi adanya virus tersebut. Karena cara penularannya sama dengan varian sebelumnya, kita tidak ada persiapan khusus," katanya.
Lebih lanjut Suyuti pun kembali mengingatkan, langkah terpenting adalah dengan tetap disiplin dalam penerapan 4M, yakni memakai masker, mencucui tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Kapolri minta Kapolda baru antisipasi varian baru COVID-19 B117
Baca juga: Pemerintah pastikan vaksin COVID-19 masih efektif lawan mutasi virus corona B117
Sementara itu dalam rilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Kamis (11/3), Satgas COVID-19 menyampaikan dengan munculnya varian baru virus COVID-19, diyakini tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat.
Karena jika salah satu vaksin yang ada terbukti kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, maka hal itu akan menjadi dasar perbaikan komposisi vaksin untuk melindungi dari varian tersebut secara spesifik.
Dalam rilis tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin adalah intevensi yang sudah teruji manfaat kesehatan bagi masyarakat untuk menyelamatkan nyawa.
Untuk itu, masyarakat disarankan tidak menunda vaksinasi atas dasar kekhawatiran varian baru yang muncul, sekalipun vaksin mungkin kurang efektif terhadap beberapa varian virus COVID-19.
"Layaknya berperang, kita harus memanfaatkan senjata yang ada untuk dapat menang," jelasnya.
Baca juga: Dampak varian baru corona B117 pada masker hingga vaksin
Lebih lanjut disampaikan, sebagian besar mutasi virus tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap kemampuan virus menyebabkan infeksi atau penyakit.
Hanya saja berdasarkan lokasi perubahan pada material genetik virus, maka sangat mungkin memengaruhi sifat virus seperti sifat penularannya. Bisa kurang atau lebih cepat menular atau besar keparahan yang ditimbulkan.
Untuk itu vaksin COVID-19 yang sedang dalam pengembangan atau sudah disetujui, diharapkan memberikan setidaknya beberapa proteksi untuk melawan varian virus baru. Sebab pada prinsipnya vaksin COVID-19 dalam pengembangannya memerhatikan respon imun yang luas dan mempertimbangkan berbagai antibodi dan sel.
Baca juga: Tips menjaga diri dari varian baru corona B117