Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Windu Subagio mengikuti rapat koordinasi lintas sektoral dalam kesiapsiagaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah secara virtual oleh Mabes Polri.
Seperti yang disampaikan Kapolri, menteri dan Panglima TNI dalam rakor tersebut bagaimana pengaturan arus lalu lintas saat Lebaran, kata Windu di Sukamara, Rabu.
"Jadi, pada intinya masyarakat dilarang untuk mudik kecuali ada hal-hal yang bersifat penting atau mendesak saja,” ucapnya.
Menurutnya, mudik bisa dilakukan apabila memang sangat mendesak sehingga bisa ditoleransi. Pada prinsipnya terkait mudik, pihaknya di daerah akan mengikuti arahan yang telah disampaikan di dalam forum.
Kapolres Sukamara AKBP Putu Dedy menerangkan, menyambut Hari Raya Idul Fitri ini, semua pihak harus menyamakan persepsi, bagaimana membuat masyarakat tetap aman, selamat dan kondisi sehat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci.
“Lebih penekanannya kepada pengaturan pelaksanaan kegiatan mendekati Hari Raya Idul Fitri. Inilah yang akan kami persiapkan betul-betul," jelasnya.
Ia mengatakan, jangan sampai di masa pandemi COVID-19 ini ibadah, kesehatan dan keselamatan masyarakat mengalami suatu gangguan.
Untuk teknisnya dan secara spesifik akan dituangkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat. Itulah beberapa hal yang harus digarisbawahi dalam kegiatan rakor tersebut.
“Terkait dengan arus mudik, berdasarkan arahan yang disampaikan Korlantas dalam rakor, ada beberapa simulasi yang dilakukan, atau dalam hal terburuknya pemutaran balik arus lalu lintas terutama di jalan tol,” jelasnya.
Sementara itu, untuk wilayah Sukamara seperti yang telah disampaikan ke jajaran maupun Bhabinkamtibmas, agar mengambil langkah-langkah segera mengenai mobilisasi masyarakat.
Mengingat, dalam minggu terakhir ini masyarakat terkonfirmasi adalah klaster keluarga yang mobilisasinya sangat tinggi, begitu juga klaster perkantoran yang melaksanakan perjalanan dinas.
“Kami sarankan dan tekankan agar ada SOP untuk masyarakat saat bepergian maupun saat kembali ke daerah ini," ungkapnya.
Hingga pada akhirnya bisa menekan pertambahan dari jumlah masyarakat terkonfirmasi positif COVID-19. Ia mengajak semua pihak tetap menaati dan disiplin protokol kesehatan dengan menjaga jarak, selalu gunakan masker dan hindari berkerumun serta kegiatan-kegiatan yang memungkinkan penyebaran virus tersebut.
Seperti yang disampaikan Kapolri, menteri dan Panglima TNI dalam rakor tersebut bagaimana pengaturan arus lalu lintas saat Lebaran, kata Windu di Sukamara, Rabu.
"Jadi, pada intinya masyarakat dilarang untuk mudik kecuali ada hal-hal yang bersifat penting atau mendesak saja,” ucapnya.
Menurutnya, mudik bisa dilakukan apabila memang sangat mendesak sehingga bisa ditoleransi. Pada prinsipnya terkait mudik, pihaknya di daerah akan mengikuti arahan yang telah disampaikan di dalam forum.
Kapolres Sukamara AKBP Putu Dedy menerangkan, menyambut Hari Raya Idul Fitri ini, semua pihak harus menyamakan persepsi, bagaimana membuat masyarakat tetap aman, selamat dan kondisi sehat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci.
“Lebih penekanannya kepada pengaturan pelaksanaan kegiatan mendekati Hari Raya Idul Fitri. Inilah yang akan kami persiapkan betul-betul," jelasnya.
Ia mengatakan, jangan sampai di masa pandemi COVID-19 ini ibadah, kesehatan dan keselamatan masyarakat mengalami suatu gangguan.
Untuk teknisnya dan secara spesifik akan dituangkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat. Itulah beberapa hal yang harus digarisbawahi dalam kegiatan rakor tersebut.
“Terkait dengan arus mudik, berdasarkan arahan yang disampaikan Korlantas dalam rakor, ada beberapa simulasi yang dilakukan, atau dalam hal terburuknya pemutaran balik arus lalu lintas terutama di jalan tol,” jelasnya.
Sementara itu, untuk wilayah Sukamara seperti yang telah disampaikan ke jajaran maupun Bhabinkamtibmas, agar mengambil langkah-langkah segera mengenai mobilisasi masyarakat.
Mengingat, dalam minggu terakhir ini masyarakat terkonfirmasi adalah klaster keluarga yang mobilisasinya sangat tinggi, begitu juga klaster perkantoran yang melaksanakan perjalanan dinas.
“Kami sarankan dan tekankan agar ada SOP untuk masyarakat saat bepergian maupun saat kembali ke daerah ini," ungkapnya.
Hingga pada akhirnya bisa menekan pertambahan dari jumlah masyarakat terkonfirmasi positif COVID-19. Ia mengajak semua pihak tetap menaati dan disiplin protokol kesehatan dengan menjaga jarak, selalu gunakan masker dan hindari berkerumun serta kegiatan-kegiatan yang memungkinkan penyebaran virus tersebut.