Sukamara (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Tengah I Putu Murdiana, turut menghadiri panen raya jagung dan cabai yang ditanam di sekitar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Sukamara.
Panen raya ini salah satu upaya menjabarkan program Asta Cita Presiden RI, kata I Putu Murdiana usai melaksanakan panen jagung dan cabai di Sukamara, baru-baru ini.
"Termasuk pencanangan yang dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan perihal 13 akselerasi yang berkaitan dengan ketahanan pangan nasional," tambahnya.
Dikatakan, dalam akselerasi tersebut maka diwajibkan kepada seluruh UPT baik pemasyarakatan maupun imigrasi, agar dapat melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan di tempat kerja dan wilayah masing-masing, seperti halnya di Lapas Kelas III Sukamara ini.
"Kita bisa melihat hasil dari program tersebut dapat terlaksana dengan baik di Lapas Sukamara in. Di mana ada tanaman cabai, jagung, pisang dan sayur mayur lainnya. Hal ini merupakan salah satu komponen terkait ketahanan pangan," beber dia.
Disamping menggalakkan ketahanan pangan di seluruh UPT, kanwil Kalteng juga mendapatkan alokasi lahan seluas 200 hektar dalam brigade pangan di wilayah Kabupaten Kapuas untuk pencetakan sawah dan penanaman padi. Di mana untuk sawah yang sudah siap cetak sekitar empat hingga lima hektar.
Meski begitu, dirinya mengakui bahwa saat ini masih terkendala akibat kondisi alam yang belum mendukung di lokasi tersebut, sehingga penanaman tertunda.
"Tapi untuk semaian sudah dilakukan. Dimungkinkan, apabila kondisi lokasi lahan mendukung maka akan segera dilakukan penanaman setelah lebaran nanti," kata I Putu Murdiana.
Sementara itu, Bupati Sukamara Masduki memberikan apresiasi kepada Lapas Kelas III Sukamara terkait dengan keberhasilan dalam membudidayakan tanaman jagung, yang merupakan bahan pangan kedua setelah padi dan tanaman cabai juga berhasil dibudidayakan di wilayah ini.
"Saya berharap program yang baik ini dapat dilanjutkan dan dapat diikuti oleh jajaran terkait yang ada di Kabupaten Sukamara, sehingga bisa menunjang program asta cita presiden untuk ketahanan pangan nasional," ujar dia.
Dirinya juga berharap kedepannya Sukamara bisa melakukan swasembada pangan sendiri dalam menindaklanjuti terkait ketahanan pangan nasional di wilayah ini.
Kepala Lapas Kelas III Sukamara Joko Prayitno mengatakan bahwa sesuai dengan yang disampaikan oleh Kakanwil Kalteng, ini adalah program pembinaan kemandirian, pastinya melibatkan warga binaan yang sudah melalui beberapa seleksi dan sudah melalui program integrasinya.
Untuk itu, warga binaan ini ketika telah keluar, maka harus bisa menjadi manusia yang bermanfaat dan mampu menciptakan orang-orang yang baik di masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian dan perkebunan yang telah dirintis.
"Apalagi adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pak Kakanwil melalui kantor wilayah. Jadi, kami siap bersinergi," kata Joko.
Baca juga: Puluhan aspirasi didapatkan Legislator Murung Raya saat reses di Kecamatan Tanah Siang
Kemudian, untuk luasan lahan yang ada di Lapas Kelas III Sukamara ini sekitar tiga hektar dan semuanya telah tertanami dan termanfaatkan dengan baik sehingga tidak ada ruang kosong. Selain itu, untuk hasil panen jagung saat ini sekitar satu ton.
"Kami menggunakan pola tanam trip, dimana bisa melakukan panen dalam seminggu sekali, kemudian dilakukan penanaman kembali sehingga tidak ada putusnya. Selanjutnya, untuk panen cabai sekitar 50 kilogram," beber dia.
Guna memastikan bahwa hasil panen dapat termanfaatkan dengan baik secara keseluruhan, maka sudah ada pembeli yang akan menampung hasil panen ini. Kita juga setorkan ke PNPB dan pemerintah.
"Kami juga menyisihkan kepada warga binaan melalui BRI sehingga mereka juga mendapat buku tabungan dan premi dari hasil yang sudah ada," demikian Joko.
Baca juga: ICMI-Ganas Annar Murung Raya edukasi ratusan siswa tentang bahaya narkoba
Baca juga: Legislator Murung Raya perjuangkan aspirasi warga tiga desa
Baca juga: Peningkatan fasilitas umum masih jadi usulan saat reses anggota DPRD Murung Raya