Sampit (ANTARA) - Seekor buaya muara ditemukan mati terdampar di pinggir Sungai Mentaya di Desa Bangkuang Makmur Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Pagi ini warga menemukan buaya tersebut hanyut dan terdampar di pinggir sungai dalam kondisi sudah mati. Bangkai buayanya sudah diikat supaya tidak hanyut lagi," kata Kepala Desa Bangkuang Makmur, Fitriannur di Sampit, Minggu.
Penemuan bangkai buaya itu menjadi perhatian warga setempat. Selama ini, satwa ganas tersebut memang menjadi ancaman bagi warga ketika beraktivitas di sungai.
Buaya dengan panjang lebih dari tiga meter itu ditemukan warga di sekitar Pelabuhan Belanti. Warga kaget melihat seekor buaya di pinggir sungai, namun setelah didekati satwa tersebut tidak bergerak dan ternyata sudah mati.
Belum diketahui penyebab kematian buaya tersebut. Namun diperkirakan buaya itu belum lama mati karena kondisinya belum terlalu membengkak.
"Ini saya sedang berusaha menghubungi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) untuk melaporkan temuan ini. Nanti bagaimana petunjuk dari mereka untuk selanjutnya karena mereka yang berwenang terkait masalah ini," kata Fitriannur.
Baca juga: GPPI Kotim: Sudah 70 persen perusahaan sawit bayar THR pekerja
Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan masih cukup banyak. Hal ini cukup mencemaskan masyarakat karena sudah sering terjadi serangan buaya terhadap manusia.
Data BKSDA Kalimantan Tengah, selama 2020 lalu tercatat 11 kasus serangan buaya di Kotawaringin Timur, meski tidak sampai merenggut nyawa. Awal 2021, tepatnya pada Jumat (1/1) sekitar pukul 23.30 WIB, seorang nenek bernama Bahriah (74) warga Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, menderita putus tangan kiri dan patah kaki kiri setelah buaya besar menerkam tangannya saat dia mencuci tangan usai buang air besar di pinggir Sungai Mentaya.
Pertengahan Februari lalu, warga Desa Bangkuang dikagetkan dengan kemunculan seekor buaya besar di pinggir sungai yang sedang memakan bangkai biawak. Kejadian ini sempat diabadikan seorang warga dan videonya beredar di masyarakat.
BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit kemudian turun ke lokasi dan memasang spanduk imbauan waspada serangan buaya. Warga diminta berhati-hati saat beraktivitas di sungai, khususnya saat hari sudah gelap karena rawan serangan buaya.
Baca juga: Bupati Kotim tidak ingin lewatkan tarawih bersama keluarga
Baca juga: Peringatan Hari Buruh di Kotim diisi kegiatan sosial
Baca juga: Pemkab Kotim wacanakan zakat penghasilan bagi ASN