Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong mengatakan sumber daya alam (SDA) merupakan modal pembangunan daerah dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan.
SDA yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan, kata Jaya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Gumas 2021, di Kuala Kurun, Kamis.
“Untuk mewujudkan Kabupaten Gumas yang Bermartabat, Maju, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Mandiri, maka SDA harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan daerah,” ucapnya.
Orang nomor satu di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini menyebut, penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
Baca juga: DWP Gumas diharap meningkatkan peran dalam pemberdayaan kaum perempuan
Dalam persoalan pengelolaan kualitas lingkungan hidup juga diperlukan konsep kelestarian sehingga alam tidak hanya dieksploitasi generasi sekarang, tetapi dipersiapkan untuk generasi yang akan datang.
“Saya selalu mengatakan bahwa kita saat ini sedang meminjam SDA dari generasi masa depan. Oleh karena itu, kondisi dan akses SDA saat ini harus dapat dirasakan, setidaknya sama dengan yang akan mereka rasakan nanti, atau bahkan bisa dengan akses dan kondisi SDA yang lebih baik,” tuturnya.
Dia menilai diskusi ini sangat penting, dan bisa dilakukan secara terbuka, ilmiah dan berdasarkan fakta sebenarnya serta prospektif menyangkut perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gumas 2019-2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Gumas Yantrio Aulia mengatakan FGD ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan, informasi dan peluang koordinasi lintas sektor untuk mendukung sinergitas perencanaan pembangunan di kabupaten setempat.
Baca juga: DPRD Gumas minta Perda Perlindungan Anak dan Perempuan gencar disosialisasikan
Adapun tujuan dilaksanakannya FGD ini adalah berbagi informasi dari narasumber, terkait peluang anggaran untuk pembangunan, perencanaan kawasan yang sinergis dengan perencanaan perdesaan, program kedaulatan pangan, sistem antisipasi perubahan hutan dan non hutan (SPD PKL).
Lalu berbagi informasi tentang perencanaan konservasi dan pembangunan, proyek/ kegiatan yang berjalan di Gumas, mengetahui ketersediaan sumber daya dan implementasinya, memahami jalur kewenangan dan pihak mana yang dapat diajak dalam melakukan aksi dan menemukan solusi, menemukan kesepakatan yang sedang diusung melalui program lintas provinsi/kabupaten/ desa.
“Dari FGD ini diharapkan akan muncul ‘champion – champion’ lintas pihak yang dapat menjadi simpul komunikasi dan koordinasi untuk memastikan ide tersampaikan, dapat disalurkan dalam program, terukur, terimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan kerjasama selanjutnya, untuk isu – isu strategis yang akan mengacu pada serangkaian dokumen perencanaan dan dokumen strategis yang telah tersedia,” demikian Yantrio.
Baca juga: Pemerintah desa/kelurahan di Gumas diminta awasi bantuan ternak yang disalurkan
Baca juga: Kaum perempuan Gumas diminta tidak takut terjun ke politik
Baca juga: DPRD Gumas pertanyakan izin angkutan truk muatan berat
SDA yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan, kata Jaya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Gumas 2021, di Kuala Kurun, Kamis.
“Untuk mewujudkan Kabupaten Gumas yang Bermartabat, Maju, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Mandiri, maka SDA harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan daerah,” ucapnya.
Orang nomor satu di kabupaten bermoto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini menyebut, penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
Baca juga: DWP Gumas diharap meningkatkan peran dalam pemberdayaan kaum perempuan
Dalam persoalan pengelolaan kualitas lingkungan hidup juga diperlukan konsep kelestarian sehingga alam tidak hanya dieksploitasi generasi sekarang, tetapi dipersiapkan untuk generasi yang akan datang.
“Saya selalu mengatakan bahwa kita saat ini sedang meminjam SDA dari generasi masa depan. Oleh karena itu, kondisi dan akses SDA saat ini harus dapat dirasakan, setidaknya sama dengan yang akan mereka rasakan nanti, atau bahkan bisa dengan akses dan kondisi SDA yang lebih baik,” tuturnya.
Dia menilai diskusi ini sangat penting, dan bisa dilakukan secara terbuka, ilmiah dan berdasarkan fakta sebenarnya serta prospektif menyangkut perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gumas 2019-2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Gumas Yantrio Aulia mengatakan FGD ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan, informasi dan peluang koordinasi lintas sektor untuk mendukung sinergitas perencanaan pembangunan di kabupaten setempat.
Baca juga: DPRD Gumas minta Perda Perlindungan Anak dan Perempuan gencar disosialisasikan
Adapun tujuan dilaksanakannya FGD ini adalah berbagi informasi dari narasumber, terkait peluang anggaran untuk pembangunan, perencanaan kawasan yang sinergis dengan perencanaan perdesaan, program kedaulatan pangan, sistem antisipasi perubahan hutan dan non hutan (SPD PKL).
Lalu berbagi informasi tentang perencanaan konservasi dan pembangunan, proyek/ kegiatan yang berjalan di Gumas, mengetahui ketersediaan sumber daya dan implementasinya, memahami jalur kewenangan dan pihak mana yang dapat diajak dalam melakukan aksi dan menemukan solusi, menemukan kesepakatan yang sedang diusung melalui program lintas provinsi/kabupaten/ desa.
“Dari FGD ini diharapkan akan muncul ‘champion – champion’ lintas pihak yang dapat menjadi simpul komunikasi dan koordinasi untuk memastikan ide tersampaikan, dapat disalurkan dalam program, terukur, terimplementasikan dalam kegiatan-kegiatan kerjasama selanjutnya, untuk isu – isu strategis yang akan mengacu pada serangkaian dokumen perencanaan dan dokumen strategis yang telah tersedia,” demikian Yantrio.
Baca juga: Pemerintah desa/kelurahan di Gumas diminta awasi bantuan ternak yang disalurkan
Baca juga: Kaum perempuan Gumas diminta tidak takut terjun ke politik
Baca juga: DPRD Gumas pertanyakan izin angkutan truk muatan berat