Sampit (ANTARA) - Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari mengaku khawatir penularan COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah semakin tidak terkendali jika masyarakatnya menganggap remeh dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Kejadian parah di India dan negara-negara lain yang gagal mengendalikan COVID-19, harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kondisi di Kotim saat ini sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai bertambah parah," kata Akhmad Safari saat silaturahmi dengan Persatuan Wartawan Indonesia setempat, Jumat.
Dandim putra asli Sampit ini menyebutkan kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur kembali melonjak. Angkanya dikhawatirkan akan terus bertambah, bahkan lebih tinggi dibanding angka tertinggi pada 2020.
Kasus aktif penderita COVID-19 pada Januari 223 kasus, Februari 134 kasus, Maret 249 kasus dan April 388 kasus. Peningkatan signifikan terjadi pada Maret dan April, bahkan pekan pertama Mei ini sudah terdapat 119 kasus baru.
Jika penularan terus terjadi, dia memprediksi sampai akhir Mei nanti jumlah kasusnya bisa mencapai 470 kasus. Jika itu terjadi maka akan melampaui jumlah kasus tertinggi pada 2020 yaitu bulan Desember sebanyak 397 kasus atau orang.
Baca juga: Bupati Kotim imbau ASN tidak risaukan jabatan
"Saya khawatir ini tidak terkendali karena sudah muncul klaster perkantoran dan lainnya. Trennya terus naik. Kalau kita menutup tempat perbelanjaan maka masyarakat yang terbebani. Jadi pilihannya adalah melakukan edukasi secara masif, khususnya melalui media massa SD," jelas Akhmad Safari.
Akhmad Safari juga menyoroti program vaksinasi COVID-19 yang sedang berjalan. Dia berharap Kotawaringin Timur mendapat perhatian serius karena jumlah penduduknya terbesar serta menjadi salah satu pintu gerbang masuknya pendatang dari luar daerah ke Kalimantan Tengah.
Terlebih, saat ini lonjakan kasus COVID-19 di daerah ini sangat signifikan. Untuk itu sudah seharusnya Kotawaringin Timur mendapat prioritas agar program vaksinasi berdampak optimal untuk menekan penularan COVID-19.
Secara khusus Akhmad Safari meminta wartawan membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 dengan mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan melalui pemberitaan yang benar dan tepat sehingga mampu meyakinkan masyarakat, terutama menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Dinas Kesehatan curiga varian baru virus Corona masuk di Kotim
"Kejadian parah di India dan negara-negara lain yang gagal mengendalikan COVID-19, harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kondisi di Kotim saat ini sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai bertambah parah," kata Akhmad Safari saat silaturahmi dengan Persatuan Wartawan Indonesia setempat, Jumat.
Dandim putra asli Sampit ini menyebutkan kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur kembali melonjak. Angkanya dikhawatirkan akan terus bertambah, bahkan lebih tinggi dibanding angka tertinggi pada 2020.
Kasus aktif penderita COVID-19 pada Januari 223 kasus, Februari 134 kasus, Maret 249 kasus dan April 388 kasus. Peningkatan signifikan terjadi pada Maret dan April, bahkan pekan pertama Mei ini sudah terdapat 119 kasus baru.
Jika penularan terus terjadi, dia memprediksi sampai akhir Mei nanti jumlah kasusnya bisa mencapai 470 kasus. Jika itu terjadi maka akan melampaui jumlah kasus tertinggi pada 2020 yaitu bulan Desember sebanyak 397 kasus atau orang.
Baca juga: Bupati Kotim imbau ASN tidak risaukan jabatan
"Saya khawatir ini tidak terkendali karena sudah muncul klaster perkantoran dan lainnya. Trennya terus naik. Kalau kita menutup tempat perbelanjaan maka masyarakat yang terbebani. Jadi pilihannya adalah melakukan edukasi secara masif, khususnya melalui media massa SD," jelas Akhmad Safari.
Akhmad Safari juga menyoroti program vaksinasi COVID-19 yang sedang berjalan. Dia berharap Kotawaringin Timur mendapat perhatian serius karena jumlah penduduknya terbesar serta menjadi salah satu pintu gerbang masuknya pendatang dari luar daerah ke Kalimantan Tengah.
Terlebih, saat ini lonjakan kasus COVID-19 di daerah ini sangat signifikan. Untuk itu sudah seharusnya Kotawaringin Timur mendapat prioritas agar program vaksinasi berdampak optimal untuk menekan penularan COVID-19.
Secara khusus Akhmad Safari meminta wartawan membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 dengan mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan pencegahan melalui pemberitaan yang benar dan tepat sehingga mampu meyakinkan masyarakat, terutama menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Dinas Kesehatan curiga varian baru virus Corona masuk di Kotim