Palangka Raya (ANTARA) - Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan Tengah Kombes Pol I Nyoman Suastra saat melakukan pengecekan pos penyekatan di perbatasan Kabupaten Barito Timur-Kalimantan Selatan menegaskan, pemudik yang ditemukan hendak masuk ke Provinsi Kalteng disuruh putar balik.
"Sesuai instruksi apabila ada ditemukan masyarakat yang hendak mudik, maka anggota wajib menyuruhnya putar balik," kata Nyoman saat melakukan pengecekan pos penyekatan di Kabupaten Bartim, Sabtu.
Ia menjelaskan, pos penyekatan yang dibangun di perbatasan Kalsel-Kalteng, tepatnya di Pasar Panas Kecamatan Benua Lima dan di Bentot Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Bartim berjalan dengan lancar dan baik.
Pengecekan pos penyekatan dilakukan Dirpamobvit bertujuan melihat secara langsung, bagaimana kondisi di perbatasan serta kondisi personel gabungan yang terlibat dalam pengamanan dan larangan mudik lebaran sesuai anjuran pemerintah pusat dan daerah setempat.
"Penyekatan yang kami lakukan ini, guna mencegah masyarakat yang akan melakukan mudik Lebaran karena kebijakan pemerintah pusat saat ini mudik lebaran dilarang," beber Nyoman.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu mengimbau, agar masyarakat tidak mudik lebaran. Kebijakan itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19.
Baca juga: Legislator Palangka Raya dukung program BPUM ditingkatkan
Tim gabungan disarankan jangan memberikan toleransi terhadap masyarakat yang hendak mudik dari luar provinsi setempat, masuk ke wilayah Kalteng dengan alasan apapun.
Penegakan larangan mudik ini dilaksanakan sejak tanggal 6-17 Mei 2021. Mengenai hal lainnya tentunya pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Pada intinya tujuan pemerintah melakukan hal seperti ini adalah untuk berupaya menekan penyebaran virus Corona yang sekarang penyebarannya di Kalteng juga cukup tinggi," ungkapnya.
Nyoman juga memberikan bingkisan lebaran kepada petugas gabungan di pos penyekatan tersebut agar ketika petugas berjaga pada malam hari bisa menikmati bingkisan yang sudah diberikan oleh pihaknya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Palangka Raya minta pemda optimalkan kepesertaan perangkat desa
"Sesuai instruksi apabila ada ditemukan masyarakat yang hendak mudik, maka anggota wajib menyuruhnya putar balik," kata Nyoman saat melakukan pengecekan pos penyekatan di Kabupaten Bartim, Sabtu.
Ia menjelaskan, pos penyekatan yang dibangun di perbatasan Kalsel-Kalteng, tepatnya di Pasar Panas Kecamatan Benua Lima dan di Bentot Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Bartim berjalan dengan lancar dan baik.
Pengecekan pos penyekatan dilakukan Dirpamobvit bertujuan melihat secara langsung, bagaimana kondisi di perbatasan serta kondisi personel gabungan yang terlibat dalam pengamanan dan larangan mudik lebaran sesuai anjuran pemerintah pusat dan daerah setempat.
"Penyekatan yang kami lakukan ini, guna mencegah masyarakat yang akan melakukan mudik Lebaran karena kebijakan pemerintah pusat saat ini mudik lebaran dilarang," beber Nyoman.
Perwira Polri berpangkat melati tiga itu mengimbau, agar masyarakat tidak mudik lebaran. Kebijakan itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19.
Baca juga: Legislator Palangka Raya dukung program BPUM ditingkatkan
Tim gabungan disarankan jangan memberikan toleransi terhadap masyarakat yang hendak mudik dari luar provinsi setempat, masuk ke wilayah Kalteng dengan alasan apapun.
Penegakan larangan mudik ini dilaksanakan sejak tanggal 6-17 Mei 2021. Mengenai hal lainnya tentunya pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Pada intinya tujuan pemerintah melakukan hal seperti ini adalah untuk berupaya menekan penyebaran virus Corona yang sekarang penyebarannya di Kalteng juga cukup tinggi," ungkapnya.
Nyoman juga memberikan bingkisan lebaran kepada petugas gabungan di pos penyekatan tersebut agar ketika petugas berjaga pada malam hari bisa menikmati bingkisan yang sudah diberikan oleh pihaknya.
Baca juga: BPJS Kesehatan Palangka Raya minta pemda optimalkan kepesertaan perangkat desa