KSOP Sampit catat 30 persen pemudik belum kembali
Sampit (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan, hingga Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit ditutup hari ini, tercatat masih ada sekitar 30 persen pemudik belum kembali.
“Hari ini kami melaksanakan penutupan posko untuk Pelabuhan Sampit, dari pantauan kami bersama instansi terkait masih ada sekitar 3.500 hingga 4.000 pemudik yang belum kembali. Mungkin sekitar 30-40 persen,” kata Kepala KSOP Kelas III Sampit Capt. Mohammad Hermawan di Sampit, Jumat.
Ia menjelaskan, sesuai arahan dari Kementerian perhubungan pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 berlaku selama 32 hari, yakni mulai H-15 hingga H+15 atau 26 Maret sampai 26 April 2024. Sehingga, pihaknya pun melaksanakan apel penutupan posko meskipun diperkirakan masih ada pemudik yang belum kembali.
Apel penutupan Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit dilaksanakan di halaman kantor KSOP Kelas III Sampit melibatkan antara lain, Dinas Perhubungan, Polres Kotim, Kodim 1015/Sampit, BMKG Kotim, PT Pelindo, Kantor Kesehatan Pelabuhan, PT Pelni Cabang Sampit dan PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit.
Baca juga: BPBD Kotim sebut ancaman gempa jadi perhatian
Kegiatan angkutan laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit, baik arus mudik maupun arus balik, relatif berjalan lancar. Namun, evaluasi tetap dilakukan demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat kedepannya.
“Evaluasi tentunya ada, kami bersama pihak terkait mungkin kedepannya agar lebih bersinergi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu terkait kendala, Hermawan menyebut satu-satunya kendala di Pelabuhan Sampit adalah siklus pasang surut Sungai Mentaya yang membuat waktu kedatangan maupun keberangkatan kapal sulit ditentukan. Air pasang bisa terjadi siang, sore, malam hingga dini hari, sehingga tak jarang menyebabkan penumpang harus menunggu lama.
“Tapi pasang surut itu adalah hal yang wajar dan itu terjadi bukan hanya di sungai tapi juga laut, yang pasti kami akan berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sehubungan dengan berakhirnya Posko Angkutan Laut Lebaran 2024, KSOP Kelas III Sampit mencatat total ada 14.294 penumpang berangkat dan 8.259 penumpang turun di Pelabuhan Sampit terhitung dari H-15 hingga H+15 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dengan rincian, pada arus mudik yang berlaku dari H-15 hingga H-1 Lebaran ada 9.900 penumpang naik dan 2.077 penumpang turun di Pelabuhan Sampit. Sedangkan pada arus balik, yakni H+1 hingga H+15 Lebaran ada 4.394 penumpang naik dan 6.182 penumpang turun di Pelabuhan Sampit.
Walaupun, Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit telah berakhir namun aktivitas pelayaran atau jasa transportasi laut tetap berjalan, sehingga pemudik yang belum kembali tetap dapat diakomodir.
Baca juga: Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Baca juga: Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Baca juga: Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya
“Hari ini kami melaksanakan penutupan posko untuk Pelabuhan Sampit, dari pantauan kami bersama instansi terkait masih ada sekitar 3.500 hingga 4.000 pemudik yang belum kembali. Mungkin sekitar 30-40 persen,” kata Kepala KSOP Kelas III Sampit Capt. Mohammad Hermawan di Sampit, Jumat.
Ia menjelaskan, sesuai arahan dari Kementerian perhubungan pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 berlaku selama 32 hari, yakni mulai H-15 hingga H+15 atau 26 Maret sampai 26 April 2024. Sehingga, pihaknya pun melaksanakan apel penutupan posko meskipun diperkirakan masih ada pemudik yang belum kembali.
Apel penutupan Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit dilaksanakan di halaman kantor KSOP Kelas III Sampit melibatkan antara lain, Dinas Perhubungan, Polres Kotim, Kodim 1015/Sampit, BMKG Kotim, PT Pelindo, Kantor Kesehatan Pelabuhan, PT Pelni Cabang Sampit dan PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit.
Baca juga: BPBD Kotim sebut ancaman gempa jadi perhatian
Kegiatan angkutan laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit, baik arus mudik maupun arus balik, relatif berjalan lancar. Namun, evaluasi tetap dilakukan demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat kedepannya.
“Evaluasi tentunya ada, kami bersama pihak terkait mungkin kedepannya agar lebih bersinergi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu terkait kendala, Hermawan menyebut satu-satunya kendala di Pelabuhan Sampit adalah siklus pasang surut Sungai Mentaya yang membuat waktu kedatangan maupun keberangkatan kapal sulit ditentukan. Air pasang bisa terjadi siang, sore, malam hingga dini hari, sehingga tak jarang menyebabkan penumpang harus menunggu lama.
“Tapi pasang surut itu adalah hal yang wajar dan itu terjadi bukan hanya di sungai tapi juga laut, yang pasti kami akan berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sehubungan dengan berakhirnya Posko Angkutan Laut Lebaran 2024, KSOP Kelas III Sampit mencatat total ada 14.294 penumpang berangkat dan 8.259 penumpang turun di Pelabuhan Sampit terhitung dari H-15 hingga H+15 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
Dengan rincian, pada arus mudik yang berlaku dari H-15 hingga H-1 Lebaran ada 9.900 penumpang naik dan 2.077 penumpang turun di Pelabuhan Sampit. Sedangkan pada arus balik, yakni H+1 hingga H+15 Lebaran ada 4.394 penumpang naik dan 6.182 penumpang turun di Pelabuhan Sampit.
Walaupun, Posko Terpadu Angkutan Laut Lebaran 2024 di Pelabuhan Sampit telah berakhir namun aktivitas pelayaran atau jasa transportasi laut tetap berjalan, sehingga pemudik yang belum kembali tetap dapat diakomodir.
Baca juga: Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Baca juga: Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Baca juga: Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya