Sampit (ANTARA) - Ada yang baru dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah tahun ini, yakni menjadikan penanganan gempa sebagai materi simulasi.
“Kita ketahui bahwa Kotim sudah beberapa kali terjadi goncangan, kalau dulu kita cuma menangani karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dan banjir, tapi dengan adanya gempa ini menjadi PR bagi kita,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kotim, Bambang Supiansyah di Sampit, Jumat.
Bambang menjelaskan, dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh setiap 26 April, pihaknya melaksanakan serangkaian kegiatan. Dimulai dengan simulasi penanganan dan evakuasi korban bencana gempa yang bertempat di Pusdalops BPBD Kotim pada 25 April 2024.
Selanjutnya, pada 26 April 2024 dilaksanakan upacara peringatan di halaman kantor BPBD Kotim, pengecekan personel dan peralatan logistik serta menyuarakan yel-yel BPBD.
Dilanjutkan dengan parade konvoi berkeliling Kota Sampit melibatkan 10 mobil dan 6 motor trail BPBD Kotim, 1 mobil Disdamkarmat, 1 mobil Basarnas, 1 mobil Satpol PP, 1 pikap Redkar Ketapi 4, 1 mobil Dompet Peduli, 1 ambulan PMI, 1 ambulan Dinkes dan dipandu oleh kendaraan Satlantas Polres Kotim.
Kemudian, acara puncak ditandai dengan membunyikan sirine secara serentak tepat pukul 10:00 WIB bertempat di depan gerbang Selamat Datang Kota Sampit, Jalan Tjilik Riwut Km 2,5. Melalui suara sirine ini BPBD Kotim ingin mengajak masyarakat untuk selalu siap siaga dalam menghadapi bencana.
“Sirine ini tanda kita semua siap untuk menghadapi bencana. Tapi yang perlu diingat kesiapsiagaan ini bukan cuma kewajiban BPBD, tapi seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali,” ucapnya.
Baca juga: Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Bambang menyampaikan, melalui kegiatan ini pihaknya sekaligus ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa BPBD bersama seluruh pemangku kepentingan telah siap baik dari segi personel maupun peralatan apabila terjadi situasi bencana.
Meskipun, sejatinya tidak ada yang menghendaki terjadi bencana namun kesiapsiagaan tetap diperlukan. Terlebih kini jenis bencana yang terjadi di Kotim bertambah.
Kotim maupun Kalimantan Tengah yang dulunya terkenal bebas gempa, namun dalam setahun terakhir telah beberapa kali turut mengalami goncangan akibat gempa, walaupun pusatnya bukan berada di Kotim.
“Walaupun bencana tidak pernah kita kehendaki, tapi kalau memang muncul potensi itu kami dari BPBD siap untuk menghadapi itu,” tegasnya.
Ia menambahkan, Hari Kesiapsiagaan Bencana diperingati setiap 26 April setiap tahunnya bertepatan dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
Undang-undang itu merupakan produk hukum pertama yang mendasari penanganan bencana secara komprehensif. Mulai dari sebelum, selama dan sesudah terjadinya bencana alam.
Peringatan tahunan ini diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait bencana di daerah rawan bencana di Indonesia.
Adapun, peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024 mengangkat tema Siap Untuk Selamat, dengan sub tema Indonesia Tangguh Indonesia Hebat.
Baca juga: Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Baca juga: Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya
Baca juga: Pemenang O2SN dan FLS2N jenjang SD Kotim, siap wakili ke provinsi