Tamiang Layang (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail bin Yahya menyatakan, kebijakan larangan mudik ini diberlakukan bukan untuk mempersulit masyarakat.
“Kebijakan itu merupakan ikhtiar dalam meminimalisir kasus COVID-19 atau menghilangkan sama sekali pandemi yang sudah lebih dari setahun dialami,” kata Habib Ismail usai memantau pos penyekatan perbatasan Kalteng - Kalsel di Pasar Panas, Kelurahan Taniran, Kecamatan Benua Lima, Selasa.
Menurutnya, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, termasuk Kalteng dirugikan akibat COVID-19. Namun, ada sebagian orang yang beranggapan seolah-olah pemerintah diuntungkan dengan adanya COVID-19 karena anggarannya belum habis.
Dijelaskannya, dana yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur, untuk belanja modal kesehatan, pendidikan dan lainnya, semua jadi tersebar dan terfokus untuk penanganan COVID-19.
“Pemerintah rugi, pak bupati rugi, semuanya rugi, bahkan presiden juga tidak ada untungnya dengan pandemi ini,” kata Habib Ismail.
Jadi, kata Wagub, yang dibutuhkan saat ini adalah kesadaran dari seluruh elemen masyarakat masing-masing bisa bekerja keras dalam menanggulangi dan menangani COVID-19.
Cara yang sangat mudah yakni membantu pemerintah dengan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, serta tidak mudik saat Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Baca juga: Produksi jagung untuk tingkatkan suplai pakan ternak ayam petelur di Bartim
“Pemerintah hanya meminta kesadaran dari kita semua untuk menjalankan protokol kesehatan di manapun kita berada. Minimal kalau kemana-mana memakai masker, sering mencuci tangan, kalau tidak menggunakan hand sanitizer, hindari kerumunan, jaga jarak, membersihkan diri dan berbahagia,” kata orang nomor dua di Bumi Tambun Bungai itu.
Saat kunjungan di pos penyekatan, Habib Ismail juga menyempatkan diri untuk memeriksa surat keterangan bebas COVID-19 dari angkutan logistik yang akan melintas.
Bupati Bartim Ampera AY Mebas mengatakan, kunjungan Wagub Habib Ismail bin Yahya untuk memantau pengamanan di pos penyekatan Kalsel-Kalteng dan mencari solusi terbaik upaya memutus penularan COVID-19, khususnya di Kalteng.
“Kita menyambut baik dan mengapresiasi upaya Pemprov Kalteng dan kita akan terus berupaya mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat, penanganan dan penindakan,” kata Ampera.
Dalam kunjungan Wagub Habib Ismail bin Yahya didampingi Bupati Ampera AY Mebas, Wabup Habib Saleh, Kapolres AKBP Afandi Eka Putra, Kajari Daniel Panannangan serta perangkat daerah teknis terkait.
Baca juga: Kejari benarkan korupsi dana Jampersal Bartim masuk tahapan penyidikan
“Kebijakan itu merupakan ikhtiar dalam meminimalisir kasus COVID-19 atau menghilangkan sama sekali pandemi yang sudah lebih dari setahun dialami,” kata Habib Ismail usai memantau pos penyekatan perbatasan Kalteng - Kalsel di Pasar Panas, Kelurahan Taniran, Kecamatan Benua Lima, Selasa.
Menurutnya, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, termasuk Kalteng dirugikan akibat COVID-19. Namun, ada sebagian orang yang beranggapan seolah-olah pemerintah diuntungkan dengan adanya COVID-19 karena anggarannya belum habis.
Dijelaskannya, dana yang seharusnya dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur, untuk belanja modal kesehatan, pendidikan dan lainnya, semua jadi tersebar dan terfokus untuk penanganan COVID-19.
“Pemerintah rugi, pak bupati rugi, semuanya rugi, bahkan presiden juga tidak ada untungnya dengan pandemi ini,” kata Habib Ismail.
Jadi, kata Wagub, yang dibutuhkan saat ini adalah kesadaran dari seluruh elemen masyarakat masing-masing bisa bekerja keras dalam menanggulangi dan menangani COVID-19.
Cara yang sangat mudah yakni membantu pemerintah dengan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas, serta tidak mudik saat Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Baca juga: Produksi jagung untuk tingkatkan suplai pakan ternak ayam petelur di Bartim
“Pemerintah hanya meminta kesadaran dari kita semua untuk menjalankan protokol kesehatan di manapun kita berada. Minimal kalau kemana-mana memakai masker, sering mencuci tangan, kalau tidak menggunakan hand sanitizer, hindari kerumunan, jaga jarak, membersihkan diri dan berbahagia,” kata orang nomor dua di Bumi Tambun Bungai itu.
Saat kunjungan di pos penyekatan, Habib Ismail juga menyempatkan diri untuk memeriksa surat keterangan bebas COVID-19 dari angkutan logistik yang akan melintas.
Bupati Bartim Ampera AY Mebas mengatakan, kunjungan Wagub Habib Ismail bin Yahya untuk memantau pengamanan di pos penyekatan Kalsel-Kalteng dan mencari solusi terbaik upaya memutus penularan COVID-19, khususnya di Kalteng.
“Kita menyambut baik dan mengapresiasi upaya Pemprov Kalteng dan kita akan terus berupaya mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat, penanganan dan penindakan,” kata Ampera.
Dalam kunjungan Wagub Habib Ismail bin Yahya didampingi Bupati Ampera AY Mebas, Wabup Habib Saleh, Kapolres AKBP Afandi Eka Putra, Kajari Daniel Panannangan serta perangkat daerah teknis terkait.
Baca juga: Kejari benarkan korupsi dana Jampersal Bartim masuk tahapan penyidikan