Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten melakukan percepatan kegiatan vaksinasi bagi lansia dengan menghadirkan layanan "door to door" (dari rumah ke rumah).
"Ini menjadi layanan baru yang dihadirkan Dinkes untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia. Selain itu, memberikan layanan kemudahan bagi mereka para lansia yang kesulitan atau keterbatasan menuju akses sentral yang selama ini disediakan puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Kapolda tinjau pelaksanaan vaksin massal lansia serentak se-Kalteng
Liza menjelaskan kegiatan "door to door" ini akan dilakukan oleh petugas kesehatan melalui 38 puskesmas dibantu kader kesehatan, RT/RW, dan satgas COVID-19.
“Pasalnya, selain data yang sudah dikantongi puskesmas, yang mengetahui ada warga lansia dimana saja adalah kader kesehatan. Jadi para lansia tinggal duduk santai dan sehat di rumah, petugas kesehatan akan ke rumah, untuk memberikan vaksinasi gratis ini,” katanya.
Lanjutnya, layanan vaksin lansia ini sudah berlangsung sejak Sabtu (22/5) dan akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
Baca juga: Menpan RB usul tiga ASN terlibat jual beli vaksin COVID-19 secara ilegal dipecat
Sedangkan untuk stok vaksin, Dinkes baru menghabiskan stok 36 ribu dosis per Senin (10/5) dengan sasaran tenaga pendidik dan lansia di 38 puskesmas.
“Minggu ini, puskesmas sedang dikejar target terkait capaian vaksinasi. Minggu ini, Kota Tangerang tak hanya menjalani vaksinasi lansia door to door, tapi juga melakukan vaksinasi tenaga pendidik di puskesmas, "tracing" tes GeNose di 13 kecamatan dan terbaru vaksinasi UMKM dengan 20 ribu dosis,” katanya.
Lanjutnya, melalui layanan vaksin lansia ini, Dinkes berharap dapat lebih tepat dalam melakukan pendekatan, kepada para lansia dan keluarga lansia. Terlebih banyaknya isu-isu hoaks mengenai vaksinasi serta beberapa kasus kematian usai vaksinasi.
“Sejak awal hingga saat ini, Kota Tangerang menggunakan jenis vaksin Sinovac. Vaksin jenis ini aman karena memberikan efek samping yang ringan. Seperti nyeri otot, pegal-pegal dan demam. Kalau efek samping derajat sedang, sakit kepala dan diare, itu juga kasusnya sangat sedikit. Itu semua merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali,” katanya menegaskan.
Baca juga: Syarat vaksin COVID gelombang ketiga untuk kelompok ODGJ hingga penyandang disabilitas
Baca juga: Apa saja kemungkinan efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Oknum ASN Dinkes Medan diamankan diduga jual vaksin COVID-19
"Ini menjadi layanan baru yang dihadirkan Dinkes untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia. Selain itu, memberikan layanan kemudahan bagi mereka para lansia yang kesulitan atau keterbatasan menuju akses sentral yang selama ini disediakan puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Kapolda tinjau pelaksanaan vaksin massal lansia serentak se-Kalteng
Liza menjelaskan kegiatan "door to door" ini akan dilakukan oleh petugas kesehatan melalui 38 puskesmas dibantu kader kesehatan, RT/RW, dan satgas COVID-19.
“Pasalnya, selain data yang sudah dikantongi puskesmas, yang mengetahui ada warga lansia dimana saja adalah kader kesehatan. Jadi para lansia tinggal duduk santai dan sehat di rumah, petugas kesehatan akan ke rumah, untuk memberikan vaksinasi gratis ini,” katanya.
Lanjutnya, layanan vaksin lansia ini sudah berlangsung sejak Sabtu (22/5) dan akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
Baca juga: Menpan RB usul tiga ASN terlibat jual beli vaksin COVID-19 secara ilegal dipecat
Sedangkan untuk stok vaksin, Dinkes baru menghabiskan stok 36 ribu dosis per Senin (10/5) dengan sasaran tenaga pendidik dan lansia di 38 puskesmas.
“Minggu ini, puskesmas sedang dikejar target terkait capaian vaksinasi. Minggu ini, Kota Tangerang tak hanya menjalani vaksinasi lansia door to door, tapi juga melakukan vaksinasi tenaga pendidik di puskesmas, "tracing" tes GeNose di 13 kecamatan dan terbaru vaksinasi UMKM dengan 20 ribu dosis,” katanya.
Lanjutnya, melalui layanan vaksin lansia ini, Dinkes berharap dapat lebih tepat dalam melakukan pendekatan, kepada para lansia dan keluarga lansia. Terlebih banyaknya isu-isu hoaks mengenai vaksinasi serta beberapa kasus kematian usai vaksinasi.
“Sejak awal hingga saat ini, Kota Tangerang menggunakan jenis vaksin Sinovac. Vaksin jenis ini aman karena memberikan efek samping yang ringan. Seperti nyeri otot, pegal-pegal dan demam. Kalau efek samping derajat sedang, sakit kepala dan diare, itu juga kasusnya sangat sedikit. Itu semua merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali,” katanya menegaskan.
Baca juga: Syarat vaksin COVID gelombang ketiga untuk kelompok ODGJ hingga penyandang disabilitas
Baca juga: Apa saja kemungkinan efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Oknum ASN Dinkes Medan diamankan diduga jual vaksin COVID-19