Kuala Pembuang (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Zuli Eko Prasetyo meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bisa menyesuaikan program latihan kerja yang dilaksanakan dengan potensi daerah yang ada di Bumi Gawi Hantantiring.
“Hal tersebut dimaksud untuk meningkatkan sumber daya manusia sesuai potensi yang kita miliki, sehingga dapat bersaing untuk mendapatkan pekerjaan tersebut,” katanya di Kuala Pembuang, Kamis.
Selama ini memang jika berdasarkan apa yang dirinya perhatikan, program latihan kerja yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) Seruyan kebanyakan pada sektor seperti listrik, otomotif dan lainnya.
Padahal, jika disesuaikan dengan potensi daerah, maka masih ada sektor yang dinilai sangat potensial yakni di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Program pelatihan sektor perkebunan kelapa sawit saat ini sangat potensial. Jadi adanya pelatihan kerja di bidang perkebunan tersebut akan lebih berguna bagi masyarakat yang mengikuti program,” ungkapnya.
Eko mengatakan, saat pembahasan rancangan perubahan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, dirinya juga sudah memanggil pihak Disnakertrans untuk membahas permasalahan tenaga kerja lokal yang ada di Seruyan.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terhadap perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit yang lebih memilih tenaga kerja luar dibanding tenaga kerja lokal. Dirinya bahkan menantang Disnakertrans untuk bisa segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Mereka menyebut, terkadang kendalanya ada pada anggaran. Saya katakan kalau bicara soal anggaran, DPRD Seruyan siap mendukung jika sesuai dengan peruntukannya dan berdampak baik terhadap masyarakat,” demikian Eko.
“Hal tersebut dimaksud untuk meningkatkan sumber daya manusia sesuai potensi yang kita miliki, sehingga dapat bersaing untuk mendapatkan pekerjaan tersebut,” katanya di Kuala Pembuang, Kamis.
Selama ini memang jika berdasarkan apa yang dirinya perhatikan, program latihan kerja yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) Seruyan kebanyakan pada sektor seperti listrik, otomotif dan lainnya.
Padahal, jika disesuaikan dengan potensi daerah, maka masih ada sektor yang dinilai sangat potensial yakni di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Program pelatihan sektor perkebunan kelapa sawit saat ini sangat potensial. Jadi adanya pelatihan kerja di bidang perkebunan tersebut akan lebih berguna bagi masyarakat yang mengikuti program,” ungkapnya.
Eko mengatakan, saat pembahasan rancangan perubahan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, dirinya juga sudah memanggil pihak Disnakertrans untuk membahas permasalahan tenaga kerja lokal yang ada di Seruyan.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat terhadap perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit yang lebih memilih tenaga kerja luar dibanding tenaga kerja lokal. Dirinya bahkan menantang Disnakertrans untuk bisa segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Mereka menyebut, terkadang kendalanya ada pada anggaran. Saya katakan kalau bicara soal anggaran, DPRD Seruyan siap mendukung jika sesuai dengan peruntukannya dan berdampak baik terhadap masyarakat,” demikian Eko.