Moskow (ANTARA) - Rusia menguji vaksin COVID-19 versi semprotan hidung yang cocok untuk anak-anak berusia 8-12 tahun, dan berencana meluncurkan produk baru tersebut pada September, menurut ilmuwan yang memimpin pengembangan vaksin Sputnik V, Sabtu (12/6).
Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya yang mengembangkan Sputnik V, mengatakan semprotan untuk anak-anak menggunakan vaksin yang sama "hanya bukannya jarum, tetapi semprotan hidung," kantor berita TASS melaporkan.
Vaksin anak tersebut diperkirakan siap didistribusikan pada 15 September, kata Gintsburg seperti dikutip selama pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
Kelompok peneliti itu menguji vaksin pada anak-anak berusia antara 8-12 tahun dan tidak menemukan adanya efek samping di antara kelompok yang diuji, termasuk tidak adanya peningkatan suhu tubuh, tutur Gintsburg dalam komentar yang dilansir oleh TASS.
"Kami sedang memvaksinasi (pasien) kecil kami melalui hidung, kami hanya memberikan vaksin yang sama seperti semprotan hidung," katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut seperti jumlah anak-anak yang terlibat dalam studi tersebut.
Sumber: Reuters
Alexander Gintsburg, kepala Institut Gamaleya yang mengembangkan Sputnik V, mengatakan semprotan untuk anak-anak menggunakan vaksin yang sama "hanya bukannya jarum, tetapi semprotan hidung," kantor berita TASS melaporkan.
Vaksin anak tersebut diperkirakan siap didistribusikan pada 15 September, kata Gintsburg seperti dikutip selama pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
Kelompok peneliti itu menguji vaksin pada anak-anak berusia antara 8-12 tahun dan tidak menemukan adanya efek samping di antara kelompok yang diuji, termasuk tidak adanya peningkatan suhu tubuh, tutur Gintsburg dalam komentar yang dilansir oleh TASS.
"Kami sedang memvaksinasi (pasien) kecil kami melalui hidung, kami hanya memberikan vaksin yang sama seperti semprotan hidung," katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut seperti jumlah anak-anak yang terlibat dalam studi tersebut.
Sumber: Reuters