Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengusulkan agar pemerintah kabupaten juga menyiapkan bus sekolah untuk menjangkau kecamatan-kecamatan di luar pusat kota Sampit.
"Kalau pelajar dari keluarga mampu mungkin diantar jemput atau naik sepeda motor sendiri, tapi bagi yang tidak mampu, mereka membutuhkan bantuan angkutan supaya mudah berangkat dan pulang sekolah," kata Ary di Sampit, Kamis.
Ary menyampaikan usulan ini sebagai bentuk keprihatinannya terhadap pendidikan di kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat kota. Selain keterbatasan sarana pendidikan, ekonomi warga juga perlu mendapat perhatian, termasuk dalam hal transportasi ke sekolah.
Jarak antardesa cukup jauh sehingga otomatis jarak ke sekolah juga ada yang jauh. Selain itu, kehadiran bus sekolah juga untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dibanding membiarkan anak sekolah menaiki sepeda motor sendiri saat berangkat dan pulang sekolah.
Ary mencontohkan, saat dirinya melaksanakan reses perseorangan di Desa Bukit Raya Kecamatan Cempaga Hulu beberapa waktu lalu, banyak warga yang berharap pemerintah daerah menyiapkan bus sekolah di kecamatan untuk membantu transportasi bagi anak-anak sehingga orangtua juga merasa lebih aman tentang nasib anak mereka.
Menurut politisi yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra dan Ketua Fraksi Gerindra, ini harus menjadi perhatian karena memang sangat dibutuhkan masyarakat.
Luasnya wilayah Kotawaringin Timur menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan. Selain bangunan sekolah, sarana transportasi juga harus menjadi perhatian agar pelajar tidak sampai terhambat ke sekolah karena jauhnya lokasi dengan rumah mereka.
"Kondisi ini harus disambut dengan penyediaan kemudahan akses pendidikan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Pendidikan sangat penting karena berpengaruh terhadap tingkat perekonomian. Masyarakat yang sumber daya manusianya bagus, biasanya akan lebih mudah ketika bersaing meraih peluang kerja maupun menciptakan lapangan kerja.
"Saya berharap penyediaan bus sekolah di kecamatan bisa diwujudkan meski bertahap. Bisa pula diambil solusi dengan menggandeng dunia usaha menyiapkan bus sekolah, selain memang kewajiban mereka terhadap karyawan perusahaan mereka sendiri," demikian Ary Dewar.
"Kalau pelajar dari keluarga mampu mungkin diantar jemput atau naik sepeda motor sendiri, tapi bagi yang tidak mampu, mereka membutuhkan bantuan angkutan supaya mudah berangkat dan pulang sekolah," kata Ary di Sampit, Kamis.
Ary menyampaikan usulan ini sebagai bentuk keprihatinannya terhadap pendidikan di kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat kota. Selain keterbatasan sarana pendidikan, ekonomi warga juga perlu mendapat perhatian, termasuk dalam hal transportasi ke sekolah.
Jarak antardesa cukup jauh sehingga otomatis jarak ke sekolah juga ada yang jauh. Selain itu, kehadiran bus sekolah juga untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dibanding membiarkan anak sekolah menaiki sepeda motor sendiri saat berangkat dan pulang sekolah.
Ary mencontohkan, saat dirinya melaksanakan reses perseorangan di Desa Bukit Raya Kecamatan Cempaga Hulu beberapa waktu lalu, banyak warga yang berharap pemerintah daerah menyiapkan bus sekolah di kecamatan untuk membantu transportasi bagi anak-anak sehingga orangtua juga merasa lebih aman tentang nasib anak mereka.
Menurut politisi yang merupakan Ketua DPC Partai Gerindra dan Ketua Fraksi Gerindra, ini harus menjadi perhatian karena memang sangat dibutuhkan masyarakat.
Luasnya wilayah Kotawaringin Timur menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah dalam mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan. Selain bangunan sekolah, sarana transportasi juga harus menjadi perhatian agar pelajar tidak sampai terhambat ke sekolah karena jauhnya lokasi dengan rumah mereka.
"Kondisi ini harus disambut dengan penyediaan kemudahan akses pendidikan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Pendidikan sangat penting karena berpengaruh terhadap tingkat perekonomian. Masyarakat yang sumber daya manusianya bagus, biasanya akan lebih mudah ketika bersaing meraih peluang kerja maupun menciptakan lapangan kerja.
"Saya berharap penyediaan bus sekolah di kecamatan bisa diwujudkan meski bertahap. Bisa pula diambil solusi dengan menggandeng dunia usaha menyiapkan bus sekolah, selain memang kewajiban mereka terhadap karyawan perusahaan mereka sendiri," demikian Ary Dewar.