Buntok, Kalteng (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Edy Purwanto menyatakan bahwa pada tahun 2021 ada 21 desa yang menjadi sasaran dalam penanggulangan stunting di kabupaten setempat. 

"Sebanyak 21 desa lokus itu tersebar di enam kecamatan" kata Edy saat menyampaikan laporan pada acara rembuk dalam upaya percepatan menurunkan angka stunting di Buntok, Rabu.

Dikatakan, lokus penanggulangan stunting di Kecamatan Dusun Selatan berada di Desa Tetei Lanan, Danau Sadar, Mabuan, Kalahien dan Desa Teluk Mampun. Untuk Kecamatan Gunung Bintang Awai di Desa Sire, kecamatan Dusun Utara di Desa Marawan Baru, Gunung Rantau, Desa Tarusan, Marawan Lama, Talekoi dan Desa Tamparak Layung.

Kemudia di Kecamatan Karau Kuala difokuskan di tiga desa yakni Desa Talio, Babai dan Desa Bintang Kurung, di Kecamatan Dusun Hilir di Desa Kalanis, Sungai Jaya dan Desa Damparan. 

"Di Kecamatan Jenamas difokuskan pada Desa Tabatan, Rantau Bahuang dan Desa Tampulang," beber Edy.

Baca juga: KTNA menjadi sarana memperjuangkan kepentingan petani di Barsel

Ia mengatakan dalam kegiatan rembuk stunting yang dihadiri sebelas perangkat daerah tersebut, merupakan pelaksanaan aksi ketiga dari delapan aksi program stunting terintegrasi.

"Kegiatan ini wahana untuk menyatukan komitmen dalam aksi integrasi dalam penanganan stunting di Barito Selatan ini," ucap Edy.

Berdasarkan data timbang yang dilakukan pada 2021 dengan jumlah 3.753 balita yang diukur, ditemukan sebanyak 895 atau 23,85 persen mengalami stunting.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan penanggulangan stunting di kabupaten ini terpenuhi dan hasilnya memuaskan, sehingga angka stunting di daerah ini bisa turun secara signifikan," demikian Edy.

Baca juga: Wabup Barito Selatan: Stunting bisa dicegah

Baca juga: Komisi I DPRD Barsel nilai penggunaan ADD dan DD berjalan baik

Pewarta : Bayu Ilmiawan
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024