Sampit (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Rinie menilai potensi pengembangan agrowisata di daerah ini cukup besar dan bisa menjadi peluang baru ekonomi.
"Potensi pertanian kita masih sangat besar dan sektor wisata di daerah ini juga terus meningkat. Perpaduan potensi ini bisa menjadi peluang usaha baru yang bisa dimulai oleh masyarakat, bahkan dalam skala besar oleh pengusaha," kata Rinie di Sampit, Senin.
Potensi pertanian masih terbuka lebar karena kebutuhan pangan di daerah ini memang sangat tinggi. Kebutuhan pangan di daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk.
Di sisi lain, sektor pariwisata di Kotawaringin Timur juga perkembangannya cukup baik meski di tengah pandemi COVID-19. Ini menjadi peluang mengembangkan sektor pertanian sekaligus menjadi agrowisata.
Saat ini animo masyarakat untuk menggeluti bidang pertanian kembali meningkat. Semangat positif ini diharapkan menjadi momen bagus sehingga semakin banyak warga yang memanfaatkan lahan telantar menjadi lahan produktif.
Secara perlahan, tren positif di bidang pertanian ini juga bisa disandingkan dengan sektor wisata dengan membuat agrowisata. Tidak harus dalam skala besar dan modal besar, masyarakat bisa memulai dengan potensi yang ada sesuai kemampuan.
Motivasi ini juga disampaikan politisi PDIP ini saat mengunjungi petani di Jalan Teratai Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit akhir pekan tadi. Kunjungan seperti itu memang sering dilakukan Rinie di sela waktu senggangnya.
Baca juga: Bapemperda DPRD Kotim tuntaskan dua raperda inisiatif
Rinie turun untuk mengetahui perkembangan sektor pertanian serta menyerap aspirasi petani. Dari beberapa kali kunjungannya, petani menyambut antusias berbagai masukan yang disampaikannya, termasuk peluang agrowisata.
"Sektor pariwisata yang diminati saat ini umumnya bertema kembali ke alam. Suasana desa yang alami kini semakin diminati. Nah, ini sangat besar peluang agrowisata untuk diangkat. Orang akan merasakan sensasi menarik berbelanja sayuran atau buah dengan langsung memetik sendiri di lahan pertaniannya," sambung Rinie.
Rinie mendorong pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian untuk memaksimalkan bantuan dan pembinaan terhadap petani di daerah ini. Bantuan seperti peralatan teknologi pertanian, bibit, pupuk dan pembinaan untuk peningkatan sumber daya manusia, masih dibutuhkan petani.
Peningkatan pertanian tidak sekadar upaya menangkap peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga merupakan bagian mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di daerah masing-masing.
Baca juga: Pemkab Kotim salurkan Rp13 miliar bantuan rumah ibadah
"Potensi pertanian kita masih sangat besar dan sektor wisata di daerah ini juga terus meningkat. Perpaduan potensi ini bisa menjadi peluang usaha baru yang bisa dimulai oleh masyarakat, bahkan dalam skala besar oleh pengusaha," kata Rinie di Sampit, Senin.
Potensi pertanian masih terbuka lebar karena kebutuhan pangan di daerah ini memang sangat tinggi. Kebutuhan pangan di daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Kalimantan Tengah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk.
Di sisi lain, sektor pariwisata di Kotawaringin Timur juga perkembangannya cukup baik meski di tengah pandemi COVID-19. Ini menjadi peluang mengembangkan sektor pertanian sekaligus menjadi agrowisata.
Saat ini animo masyarakat untuk menggeluti bidang pertanian kembali meningkat. Semangat positif ini diharapkan menjadi momen bagus sehingga semakin banyak warga yang memanfaatkan lahan telantar menjadi lahan produktif.
Secara perlahan, tren positif di bidang pertanian ini juga bisa disandingkan dengan sektor wisata dengan membuat agrowisata. Tidak harus dalam skala besar dan modal besar, masyarakat bisa memulai dengan potensi yang ada sesuai kemampuan.
Motivasi ini juga disampaikan politisi PDIP ini saat mengunjungi petani di Jalan Teratai Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit akhir pekan tadi. Kunjungan seperti itu memang sering dilakukan Rinie di sela waktu senggangnya.
Baca juga: Bapemperda DPRD Kotim tuntaskan dua raperda inisiatif
Rinie turun untuk mengetahui perkembangan sektor pertanian serta menyerap aspirasi petani. Dari beberapa kali kunjungannya, petani menyambut antusias berbagai masukan yang disampaikannya, termasuk peluang agrowisata.
"Sektor pariwisata yang diminati saat ini umumnya bertema kembali ke alam. Suasana desa yang alami kini semakin diminati. Nah, ini sangat besar peluang agrowisata untuk diangkat. Orang akan merasakan sensasi menarik berbelanja sayuran atau buah dengan langsung memetik sendiri di lahan pertaniannya," sambung Rinie.
Rinie mendorong pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian untuk memaksimalkan bantuan dan pembinaan terhadap petani di daerah ini. Bantuan seperti peralatan teknologi pertanian, bibit, pupuk dan pembinaan untuk peningkatan sumber daya manusia, masih dibutuhkan petani.
Peningkatan pertanian tidak sekadar upaya menangkap peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga merupakan bagian mendukung program pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di daerah masing-masing.
Baca juga: Pemkab Kotim salurkan Rp13 miliar bantuan rumah ibadah