Pangkalan Bun (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ahmadi Riansyah mengingatkan sekaligus meminta warga di kabupaten setempat, agar taat dan lebih disiplin terhadap protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
Permintaan itu karena ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin sudah mulai dipenuhi pasien terkonfirmasi positif COVID-19, kata Ahmadi di Pangkalan Bun, Jumat.
"Itu saya ketahui ketika datang bersama istri dan melihat langsung kondisi RSUD. Dokter yang sedang jaga bilang, dari pagi sampai malam, bisa 20 pasien COVID-19 yang masuk," beber dia.
Selain jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 masuk ke ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin terus menerus bertambah, tenaga medis yang bekerja di salah satu rumah sakit rujukan di Kalteng itu pun, sudah semakin banyak tumbang karena ikut terpapar.
Ahmadi mengatakan, apabila kondisi ini dibiarkan dan tidak ada kesadaran dari semua pihak untuk disiplin dan menjalankan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin semua tenaga kesehatan yang ada di RSUD SUltan Imanuddin benar-benar terpapar COVID-19.
"Jika tenaga medis semua tumbang, semua terkonfirmasi positif, siapa lagi yang bisa merawat keluarga kita ketika terkonfirmasi positif COVID-19. Tak ada kata lain, kita harus disiplin menjalankan protokol kesehatan," pintanya.
Baca juga: Tindak tegas semua pelanggar protokol kesehatan, kata Bupati Kobar
Wabup Kobar itu menegaskan bahwa apa yang disampaikan dirinya, sesuai kondisi dan benar-benar nyata. Angka terkonfirmasi COVID-19 di Kobar terus alami kenaikan, dan tenaga kesehatan banyak yang tumbang.
Dia mengatakan sudah saatnya semua pihak berupaya bagaimana angka COVID-19 tidak lagi mengalami kenaikan di Kobar. Hal itu dapat dilakukan dengan menghindari kerumunan, tetap menggunakan masker, taat edaran pemerintah, baik edaran Menteri, Gubernur dan maupun edaran Bupati Kobar.
"Ini bukan kabar bohong atau hal yang dibesar-besarkan. Bukan diadakan-adakan, bukan maksud menakut-nakuti. Mari bersama-sama menangani ini. Insya Allah, dengan kebersamaan, COVID-19 bisa melandai dan tenaga kesehatan dapat bekerja maksimal," demikian Ahmadi.
Baca juga: Bupati Kobar berencana terbitkan surat edaran baru terkait COVID-19
Permintaan itu karena ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin sudah mulai dipenuhi pasien terkonfirmasi positif COVID-19, kata Ahmadi di Pangkalan Bun, Jumat.
"Itu saya ketahui ketika datang bersama istri dan melihat langsung kondisi RSUD. Dokter yang sedang jaga bilang, dari pagi sampai malam, bisa 20 pasien COVID-19 yang masuk," beber dia.
Selain jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 masuk ke ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin terus menerus bertambah, tenaga medis yang bekerja di salah satu rumah sakit rujukan di Kalteng itu pun, sudah semakin banyak tumbang karena ikut terpapar.
Ahmadi mengatakan, apabila kondisi ini dibiarkan dan tidak ada kesadaran dari semua pihak untuk disiplin dan menjalankan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin semua tenaga kesehatan yang ada di RSUD SUltan Imanuddin benar-benar terpapar COVID-19.
"Jika tenaga medis semua tumbang, semua terkonfirmasi positif, siapa lagi yang bisa merawat keluarga kita ketika terkonfirmasi positif COVID-19. Tak ada kata lain, kita harus disiplin menjalankan protokol kesehatan," pintanya.
Baca juga: Tindak tegas semua pelanggar protokol kesehatan, kata Bupati Kobar
Wabup Kobar itu menegaskan bahwa apa yang disampaikan dirinya, sesuai kondisi dan benar-benar nyata. Angka terkonfirmasi COVID-19 di Kobar terus alami kenaikan, dan tenaga kesehatan banyak yang tumbang.
Dia mengatakan sudah saatnya semua pihak berupaya bagaimana angka COVID-19 tidak lagi mengalami kenaikan di Kobar. Hal itu dapat dilakukan dengan menghindari kerumunan, tetap menggunakan masker, taat edaran pemerintah, baik edaran Menteri, Gubernur dan maupun edaran Bupati Kobar.
"Ini bukan kabar bohong atau hal yang dibesar-besarkan. Bukan diadakan-adakan, bukan maksud menakut-nakuti. Mari bersama-sama menangani ini. Insya Allah, dengan kebersamaan, COVID-19 bisa melandai dan tenaga kesehatan dapat bekerja maksimal," demikian Ahmadi.
Baca juga: Bupati Kobar berencana terbitkan surat edaran baru terkait COVID-19