Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengoptimalkan RSUD dr Murjani Sampit untuk penanganan pasien COVID-19 agar perhatian petugas lebih fokus hanya pada satu lokasi ruang isolasi.
"Pihak rumah sakit juga sudah menambah bed. BOR (bed occupancy rate/tingkat ketersediaan tempat tidur) kita masih tinggi. Kalau ditotal semua yang ada itu 201 bed," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Selasa.
Halikinnor mengatakan pemerintah daerah sangat memperhatikan penanganan pasien COVID-19 agar lebih optimal dan pasien cepat sembuh. Saat ini ranjang perawatan di RSUD dr Murjani masih tersedia.
Ketersediaan kapasitas ini menjadi perhatian serius karena rumah sakit tersebut tidak hanya melayani pasien COVID-19 dari Kotawaringin Timur sendiri, tetapi juga rujukan dari kabupaten tetangga yaitu Seruyan dan Katingan.
Pihak rumah sakit juga sedang mempersiapkan gedung berlantai tiga di bagian belakang untuk dijadikan khusus perawatan pasien COVID-19. Saat ini sejumlah ruangan masih digunakan pasien umum atau penyakit lain.
"Jadi nanti gedung di belakang itu khusus untuk pasien COVID-19, sedangkan pasien umum dilayani di gedung baru (berlantai lima) yang sudah bisa digunakan," tambah Halikinnor.
Meski penanganan pasien COVID-19 difokuskan di ruang isolasi RSUD dr Murjani, pemerintah daerah juga sudah mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang harus dirawat.
Beberapa tempat sudah disiapkan yakni Klinik Islamic Center, RS Pratama Parenggean dan RS Pratama Samuda. Bahkan jika masih dibutuhkan asrama Pendidikan dan Pelatihan akan disiapkan menjadi ruang isolasi pasien COVID-19.
Baca juga: Mantan teknisi PLN ditangkap curi kabel listrik di Sampit
Pasien yang ditangani di ruang isolasi hanya mereka yang bergejala dan membutuhkan penanganan intensif, sedangkan orang tanpa gejala diperkenankan isolasi mandiri di rumah. Namun jika ada penderita COVID-19 yang keluyuran maka akan dibawa dan dirawat di ruang isolasi agar tidak berisiko menularkan virus mematikan itu kepada orang lain.
Tenaga kesehatan untuk menangani pasien COVID-19 juga masih mencukupi. Jika terjadi lonjakan kasus sehingga membutuhkan tambahan tenaga kesehatan, pemerintah daerah akan merekrut relawan kesehatan untuk membantu.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga diaktifkan kembali untuk mengawal semua kegiatan seperti PPKM di kelurahan, vaksinasi, Operasi Yustisi dan situasi darurat lainnya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19 karena saat ini potensi penularan cukup tinggi. Ini demi kepentingan kita semua," demikian Halikinnor.
Sementara itu perkembangan kasus COVID-19 di Kotawaringin hingga Selasa siang terdapat 40 orang penderita baru, 92 orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemerintah pastikan kelaikan hewan kurban
"Pihak rumah sakit juga sudah menambah bed. BOR (bed occupancy rate/tingkat ketersediaan tempat tidur) kita masih tinggi. Kalau ditotal semua yang ada itu 201 bed," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Selasa.
Halikinnor mengatakan pemerintah daerah sangat memperhatikan penanganan pasien COVID-19 agar lebih optimal dan pasien cepat sembuh. Saat ini ranjang perawatan di RSUD dr Murjani masih tersedia.
Ketersediaan kapasitas ini menjadi perhatian serius karena rumah sakit tersebut tidak hanya melayani pasien COVID-19 dari Kotawaringin Timur sendiri, tetapi juga rujukan dari kabupaten tetangga yaitu Seruyan dan Katingan.
Pihak rumah sakit juga sedang mempersiapkan gedung berlantai tiga di bagian belakang untuk dijadikan khusus perawatan pasien COVID-19. Saat ini sejumlah ruangan masih digunakan pasien umum atau penyakit lain.
"Jadi nanti gedung di belakang itu khusus untuk pasien COVID-19, sedangkan pasien umum dilayani di gedung baru (berlantai lima) yang sudah bisa digunakan," tambah Halikinnor.
Meski penanganan pasien COVID-19 difokuskan di ruang isolasi RSUD dr Murjani, pemerintah daerah juga sudah mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang harus dirawat.
Beberapa tempat sudah disiapkan yakni Klinik Islamic Center, RS Pratama Parenggean dan RS Pratama Samuda. Bahkan jika masih dibutuhkan asrama Pendidikan dan Pelatihan akan disiapkan menjadi ruang isolasi pasien COVID-19.
Baca juga: Mantan teknisi PLN ditangkap curi kabel listrik di Sampit
Pasien yang ditangani di ruang isolasi hanya mereka yang bergejala dan membutuhkan penanganan intensif, sedangkan orang tanpa gejala diperkenankan isolasi mandiri di rumah. Namun jika ada penderita COVID-19 yang keluyuran maka akan dibawa dan dirawat di ruang isolasi agar tidak berisiko menularkan virus mematikan itu kepada orang lain.
Tenaga kesehatan untuk menangani pasien COVID-19 juga masih mencukupi. Jika terjadi lonjakan kasus sehingga membutuhkan tambahan tenaga kesehatan, pemerintah daerah akan merekrut relawan kesehatan untuk membantu.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga diaktifkan kembali untuk mengawal semua kegiatan seperti PPKM di kelurahan, vaksinasi, Operasi Yustisi dan situasi darurat lainnya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penularan COVID-19 karena saat ini potensi penularan cukup tinggi. Ini demi kepentingan kita semua," demikian Halikinnor.
Sementara itu perkembangan kasus COVID-19 di Kotawaringin hingga Selasa siang terdapat 40 orang penderita baru, 92 orang sembuh dan satu orang meninggal dunia.
Baca juga: Legislator Kotim minta pemerintah pastikan kelaikan hewan kurban