Ternyata ini inspirasi di balik estetika visual 'Loki'

Rabu, 14 Juli 2021 11:32 WIB

Jakarta (ANTARA) - Desainer produksi serial Marvel "Loki", Kasra Farahani, mengungkapkan sejumlah referensi dan inspirasi di balik kemegahan dan keunikan estetika visual untuk serial tersebut.

Farahani mengatakan, inspirasi tersebut muncul setelah ia membaca naskah "Loki" bersama sutradara Kate Herron dan produser eksekutif Kevin Wright. Ketiganya memiliki referensi budaya pop yang sama untuk kemudian diadaptasi ke dalam bentuk visual.

"Ketika saya dikirimi materi awal untuk wawancara saya, saya kagum dengan luas dan beragamnya dunia yang sangat menarik di mana cerita itu terjadi. (Lewat naskah), Menjadi jelas dengan sangat cepat bahwa referensi kami sangat sinkron. Kami menarik dari poin budaya populer yang sama dan jenis visual yang sama," kata Farahani dalam wawancara bersama ANTARA, Rabu.

Baca juga: Kisah Tom Hiddleston perankan Loki selama satu dekade

Hal yang paling menantang sekaligus menyenangkan baginya bergulat dengan desain visual "Loki", adalah ketika ia menggarap desain untuk Time Variance Authority (TVA). Deskripsi di naskah membantunya dalam menentukan estetika visual, yang banyak terinspirasi dari "Mad Men" (2007) dan "Blade Runner" (1982).

"TVA, pada dasarnya adalah 'Mad Men' bertemu 'Blade Runner'. Ini berkembang di luar itu untuk memasukkan lebih banyak referensi anakronistik. Di sinilah karya Terry Gilliam menjadi sumber riset yang sangat penting bagi kami. Dia, terutama dalam filmnya 'Brazil' (1985), memiliki kualitas luar biasa dalam menggabungkan unsur-unsur masa depan dan unsur-unsur masa lalu, serta unsur-unsur masa kini yang tidak akurat tetapi entah bagaimana terasa nyata," jelasnya.

Secara visual, Farahani menambahkan TVA juga banyak terinspirasi dari desain bangunan dan arsitektur modern abad pertengahan pascaperang, dan arsitektur institusional modern abad pertengahan.
"Loki" (2021). (ANTARA/Disney+ Hotstar Indonesia)
Berbicara tentang proses awal desain produksi untuk Loki, dia mengatakan naskah menjadi kunci utama untuknya, ditambah dengan kehadiran sang Loki sendiri -- Tom Hiddleston -- yang juga duduk di kursi produser eksekutif -- banyak membantunya dan tim untuk mengenal lebih jauh tentang karakter dan lingkungan sekitarnya.

"Sangat menarik melihat Tom yang sudah 10 tahun memainkan karakter ini, berada bersama kami. Dia seperti seorang 'profesor' untuk Loki. Dia mengenal karakter ini lebih baik dari siapa pun. Tom banyak membantu kami di departemen seni dan desain, memberikan gambaran dan cerita tentang karakternya," kata Farahani.

"Naskahnya juga menawarkan semacam panduan besar, dalam hal apa yang harus dicapai oleh dunia yang berbeda dari sudut pandang cerita, emosi perasaan mereka. Tugas kami kemudian menerjemahkannya ke dalam gambar dan dunia di mana karakter-karakter ini dapat bergerak dan memiliki pengalaman emosional ini," imbuhnya.

Di sisi lain, ini bukan kali pertama Farahani mengerjakan proyek untuk Marvel Cinematic Universe (MCU). Sebelumnya, ia terlibat dalam "Guardians of the Galaxy 2" (2017), "Black Panther" (2018), dan "Captain Marvel" (2019). Saat ditanya apakah mengerjakan serial lebih membatasi ruang kreatifnya, ia mengatakan tidak ada perbedaan signifikan antara mengerjakan proyek serial dan film MCU. "Loki" (2021). (ANTARA/Disney+ Hotstar Indonesia)

"Serial ini sangat menyenangkan dan unik karena berada di timeline yang berbeda dari film-film MCU yang sudah akrab dengan kita. Banyak cerita yang bisa didalami. Namun, rasanya hampir sama dengan mengerjakan film MCU. Soal ambisi kreatif kami, jadwal, dan proses kreatifnya," kata dia.

Baca juga: Marvel Cinematic Universe, 'Loki' ciptakan ruang baru

Masih bicara soal keseruan di balik mengerjakan proyek Marvel, Farahani juga mengapresiasi studio untuk menggandeng lebih banyak talenta dari berbagai penjuru dunia untuk ikut bergabung di industri kreatif.

"Aku pikir inklusivitas adalah hal yang penting. Aku sendiri adalah orang Iran, dan aku senang melihat kemana kita akan pergi dengan langkah ini. Aku juga ingin memberikan kredit untuk Kate (Herron), karena ia memprioritaskan perbedaan dan inklusivitas dalam proyek ini," ujar Farahani.

"Aku juga sangat bangga melihat banyak etnisitas dan ras yang mulai direpresentasikan. Dalam departemen seni, kami terdiri dari orang-orang yang beragam, dan kami mampu bekerja sama serta menghasilkan kreativitas dalam bentuk seni (audio-visual) seperti ini," pungkasnya.

Sementara itu, "Loki" akan mengakhiri musim pertamanya pekan ini. "Loki" dapat disaksikan di layanan streaming Disney+ Hotstar.

Baca juga: Serial 'Loki' akan tayang mulai 9 Juni di Disney+ Hotstar
 

Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ternyata ini penyebab anak suka makanan manis

17 jam lalu

Tersangka begal pedagang sayur di Sampit ternyata tetangga korban

21 September 2024 22:24 Wib

Pelaku pembakaran mobil caleg di Cianjur ternyata seorang kades

29 February 2024 19:05 Wib

Ternyata ini manfaat makan langsung dengan tangan

31 December 2023 14:58 Wib

Ternyata ini manfaat menyelupkan lem pada batik Bali

26 November 2023 9:51 Wib
Terpopuler

Hendra-Budiman perkuat tim kemenangan hadapi Pilkada 2024

Kabar Daerah - 10 November 2024 16:37 Wib

Liverpool perlebar jarak dengan City di klasemen Liga Inggris

Olahraga - 11 November 2024 19:55 Wib

Pemkab Bartim bantu atasi masalah pelaku UMKM di Kecamatan Awang

Kabar Daerah - 12 November 2024 15:04 Wib

Timnas MLBB putra Indonesia menang atas Guam di IESF WEC 2024

Olahraga - 13 November 2024 8:39 Wib

Rodri mulai membaik, ingin tetap tampil musim ini

Olahraga - 13 November 2024 20:41 Wib