Cegah pneumonia pada anak dengan ASI eksklusif dan makanan bergizi

Jumat, 16 Juli 2021 17:47 WIB

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menguraikan sejumlah cara yang dilakukan agar anak tidak terkena pneumonia, antara lain memberikan ASI eksklusif, makanan bergizi seimbang, mengurangi polusi udara, menerapkan etika batuk yang benar (termasuk di dalam rumah), serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Strategi pemerintah mulai dari pemeriksaan selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan makanan bergizi, mendorong melakukan PHBS, mengurangi polusi udara di dalam rumah, edukasi etika batuk, deteksi dini dan imunisasi. Semua ini dilakukan melalui pendekatan keluarga," kata dia dalam sebuah webinar mengenai pneumonia, Kamis.

Baca juga: Ini gejala tidak khas pneumonia pada lansia

Di sisi lain, imunisasi juga perlu diberikan untuk melindungi anak, termasuk vaksin PCV. Hal itu berdasarkan fakta terjadinya pneumonia akibat infeksi salah satunya oleh bakteri Pneumokokus yang mengenai jaringan di saluran pernapasan bawah yaitu paru-paru.

Di Indonesia, terdapat 49,5 persen kasus yang disebabkan bakteri Pneumokokus yang sebenarnya bisa dicegah infeksinya melalui pemberian vaksin PCV.

Dari sisi angka kasus, rerata terjadinya 1,26 juta kasus pneumonia setiap tahun di antara balita dan mereka ini dirawat jalan di rumah sakit dalam 6 tahun terakhir. Kondisi ini membutuhkan biaya perawatan sebesar Rp379,3 miliar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 merekomendasikan vaksinasi PCV dimasukkan ke dalam Program Imunisasi Nasional. Mengenai hal ini, Nadia mengatakan, saat ini vaksin PCV masuk dalam rencana pelaksanaan imunisasi rutin yang dimulai di Lombok Barat dan Timur pada tahun 2017. Cakupan imunisasi PCV juga diperluas setahun kemudian ke NTB dan Bangka Belitung.

"Tahun 2019 dievaluasi agar bukan hanya di beberapa kabupaten saja, diperluas di seluruh provinsi, sehingga kita melakukan (imunisasi) seluruh coverage-nya di NTB dan provinsi Bangka Belitung," tutur dia.

Tahun ini, pelaksanan imunisasi PCV kembali dilakukan menyasar anak-anak di Jawa Timur dan Jawa Barat yang termasuk wilayah dengan prevalensi pneumonia cukup tinggi.

Baca juga: Jangan spelekan pneumonia yang sering dianggap sebatas pilek

Baca juga: Pneumonia pada balita bisa dipicu asap rokok

Baca juga: Benarkah ruangan ber-AC sebabkan terserang pneumonia?

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kenali kebiasaan yang dapat memengaruhi persediaan ASI

14 April 2024 13:50 Wib

Tips lancar berpuasa untuk ibu menyusui

18 March 2024 8:59 Wib

Berikut tips liburan tapi ASI tetap lancar ala Mom Uung

21 December 2023 16:28 Wib

PN Palangka Raya tak berwenang mengadili dua gugatan ke CU Betang Asi

08 October 2023 20:51 Wib

Akupunktur dapat turunkan BB dan perbanyak ASI?

11 September 2023 15:32 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 13 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib