Jakarta (ANTARA) - Enam atlet atletik Inggris Raya dan dua anggota staf terpaksa diisolasi setelah teridentifikasi melakukan kontak erat dengan individu yang dinyatakan positif COVID-19 dalam penerbangan mereka ke Jepang, kata BOA mengkonfirmasikan hal ini Minggu.

"Asosiasi Olimpiade Inggris Raya (BOA) dapat mengkonfirmasi bahwa enam atlet dan dua anggota dari tim atletik, yang bukan karena kesalahan mereka sendiri telah teridentifikasi sebagai kontak erat dengan seorang individu -- bukan dari delegasi Team GB -- yang dites positif COVID-19 dalam penerbangan masuk mereka pada 15 Juli 2021," kata BOA dalam pernyataan seperti dikutip Reuters.

Kelompok tersebut telah ditandai melalui servis laporan Tokyo 2020 dan sekarang menjalani periode isolasi mandiri dalam kamar mereka di kamp persiapan tim. Tidak seorang pun dari keenam atlet tersebut yang disebutkan namanya.

"Kelompok tersebut semuanya dites negatif di bandara dan telah melanjutkan dengan tes negatif dalam kedatangan mereka di negara tersebut," tambah BOA seraya menyebutkan telah mengoperasikan protokol tes COVID-19 dan langkah-langkah mitigasi sendiri.

"Ini kabar yang mengecewakan bagi para atlet dan staf, tapi kami sepenuhnya menghormati protokol yang berlaku," kata Chef de Mission Inggris Mark England.

"Kami akan memberikan segala dukungan selama periode ini dan kami berharap mereka akan bisa segera kembali melanjutkan latihan."

Baca juga: Tim Pengungsi Olimpiade diizinkan datang ke Tokyo

Ini terjadi setelah penyelenggara Olimpiade Tokyo pada Minggu melaporkan kasus COVID-19 pertama di antara pada peserta yang tinggal di kampung atlet sehingga memperbesar kekhawatiran bahwa Olimpiade ini bakal menjadi event penyebar virus yang super hanya lima hari menjelang upacara pembukaan.

Afrika Selatan mengkonfirmasi empat kasus positif, termasuk tiga dalam skuad sepak bolanya - dua pemain dan seorang analis. Pelatih sevens rugby negara tersebut Neil Powell juga dites positif pada kedatangan di Jepang dan sedang dalam isolasi.

Total, 11.000 atlet akan menghabiskan waktu tinggal di kampung tersebut namun akan menghabiskan hari yang lebih sedikit di Jepang dibandingkan pada Olimpiade lainnya karena pembatasan COVID-19.

Ditunda tahun lalu karena pandemi, Olimpiade hanya mendapat sedikit dukungan publik di tengah ketakutan yang meluas mengenai penyebaran lebih lanjut virus corona.

Tingkat infeksi meningkat pada kalangan penduduk biasa Tokyo yang memuncak menjadi melebihi 1.000 kasus baru dalam empat hari berturut-turut.

Pada Sabtu, Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengakui adanya kekhawatiran dalam masyarakat Jepang namun meminta mereka menyambut para atlet.
 

Pewarta : Fitri Supratiwi
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024