Sampit (ANTARA) - Generasi muda di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, didorong untuk meningkatkan kemampuan agar mempunyai daya saing yang tinggi dalam bidang masing-masing, khususnya dalam dunia kerja.
"Tapi tentu kita tidak boleh melupakan ketakwaan kepada Tuhan. Sebagai pemuda, sudah seharusnya mempunyai daya saing yang tinggi agar tidak tertinggal, tapi itu harus dibarengi dengan keimanan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur Elly Saputra di Sampit, Rabu.
Harapan itu disampaikan Elly saat menjadi narasumber kegiatan peningkatan iman dan takwa yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 peserta dari berbagai sanggar Pramuka dengan latar belakang lintas agama.
Pria yang baru sekitar satu bulan bertugas di Kotawaringin Timur ini mengatakan, tantangan saat ini cukup berat. Generasi muda dituntut untuk meningkatkan kemampuan agar mampu bersaing dan tidak ketinggalan.
Namun dia mengingatkan generasi muda tidak boleh melupakan ketakwaan kepada Tuhan. Ini sangat penting dan akan menjadi pedoman hidup sekaligus alat kontrol agar generasi muda tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama dan negara.
"Perbanyak kegiatan-kegiatan positif olahraga, seni dan lainnya karena itu menimbulkan dampak positif pula bagi generasi muda. Kita mengharapkan generasi muda di Kotawaringin Timur ini tidak hanya mampu dalam hal kualitas kepintaran, tetapi juga dalam hal keagamaan," harap Elly Saputra.
Baca juga: DPRD Kotim sebut operasional Tersus dan TUKS berisiko tinggi
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Najmi Fuadi mengatakan, penguatan nilai-nilai agama sangat penting bagi generasi muda, khususnya di tengah kemajuan teknologi saat ini. Agama akan menjadi benteng bagi generasi muda untuk menyaring hal-hal negatif yang harus mereka hindari.
"Termasuk masalah adab atau etika, itu juga penting. Terkadang saat berkumpul atau bertemu orang, malah asyik dengan handphone masing-masing. Ini sama saja tidak menghargai orang lain. Etika-etika semacam ini juga perlu diperhatikan generasi muda dan kita semua," kata Najmi.
Sementara itu Ketua Panitia Rahmat Widi Sujarwo mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan materi keagamaan serta memotivasi keimanan yang berkaitan dengan perilaku sehari-hari. Jadi diharapkan setelah kegiatan pengetahuan agama ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
"Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan. Seharusnya jumlah peserta ini 70 orang namun lantaran pandemi dan sesuai petunjuk, kita batasi peserta menjadi 30. Protokol kesehatan kita buat, seperti jarak dan memakai masker. Jadi protokol kesehatan tetap jalan," demikian Sujarwo.
Baca juga: Idul Adha di Sampit diwarnai kebakaran sebuah sekolah
"Tapi tentu kita tidak boleh melupakan ketakwaan kepada Tuhan. Sebagai pemuda, sudah seharusnya mempunyai daya saing yang tinggi agar tidak tertinggal, tapi itu harus dibarengi dengan keimanan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur Elly Saputra di Sampit, Rabu.
Harapan itu disampaikan Elly saat menjadi narasumber kegiatan peningkatan iman dan takwa yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 peserta dari berbagai sanggar Pramuka dengan latar belakang lintas agama.
Pria yang baru sekitar satu bulan bertugas di Kotawaringin Timur ini mengatakan, tantangan saat ini cukup berat. Generasi muda dituntut untuk meningkatkan kemampuan agar mampu bersaing dan tidak ketinggalan.
Namun dia mengingatkan generasi muda tidak boleh melupakan ketakwaan kepada Tuhan. Ini sangat penting dan akan menjadi pedoman hidup sekaligus alat kontrol agar generasi muda tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama dan negara.
"Perbanyak kegiatan-kegiatan positif olahraga, seni dan lainnya karena itu menimbulkan dampak positif pula bagi generasi muda. Kita mengharapkan generasi muda di Kotawaringin Timur ini tidak hanya mampu dalam hal kualitas kepintaran, tetapi juga dalam hal keagamaan," harap Elly Saputra.
Baca juga: DPRD Kotim sebut operasional Tersus dan TUKS berisiko tinggi
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Najmi Fuadi mengatakan, penguatan nilai-nilai agama sangat penting bagi generasi muda, khususnya di tengah kemajuan teknologi saat ini. Agama akan menjadi benteng bagi generasi muda untuk menyaring hal-hal negatif yang harus mereka hindari.
"Termasuk masalah adab atau etika, itu juga penting. Terkadang saat berkumpul atau bertemu orang, malah asyik dengan handphone masing-masing. Ini sama saja tidak menghargai orang lain. Etika-etika semacam ini juga perlu diperhatikan generasi muda dan kita semua," kata Najmi.
Sementara itu Ketua Panitia Rahmat Widi Sujarwo mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan materi keagamaan serta memotivasi keimanan yang berkaitan dengan perilaku sehari-hari. Jadi diharapkan setelah kegiatan pengetahuan agama ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
"Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan. Seharusnya jumlah peserta ini 70 orang namun lantaran pandemi dan sesuai petunjuk, kita batasi peserta menjadi 30. Protokol kesehatan kita buat, seperti jarak dan memakai masker. Jadi protokol kesehatan tetap jalan," demikian Sujarwo.
Baca juga: Idul Adha di Sampit diwarnai kebakaran sebuah sekolah