Sampit (ANTARA) - Kebakaran melanda SDN 4 Ketapang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghanguskan ruang kelas dan ruang guru, saat umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
"Ada empat ruang yang terbakar yaitu satu ruang kantor guru dan tiga ruang kelas. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena hari ini memang tidak ada aktivitas," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Selasa.
Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Warga dibuat panik karena tiba-tiba melihat api sudah membubung tinggi membakar sekolah yang berlokasi di Jalan DI Pandjaitan Kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tersebut.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang mendapat laporan kejadian itu, langsung meluncurkan tiga armada pemadam kebakaran. Tidak membutuhkan waktu lama, api berhasil dikendalikan.
Empat ruangan yang terbakar mengalami kerusakan parah di bagian atap. Warga bahu-membahu membantu menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan.
Baca juga: Pemkab Kotim tutup objek wisata saat perayaan Idul Adha
Menurut keterangan sejumlah saksi, api pertama kali terlihat dari ruang guru. Api kemudian dengan cepat menjalar ke ruang kelas yang berada di sampingnya dalam satu bangunan.
"Untuk penyebab kebakaran, itu wewenang kepolisian yang menyelidikinya. Tapi ada dugaan itu disebabkan korsleting listrik," kata Rihel.
Sementara itu, kasus ini sedang diselidiki oleh Polsek Ketapang. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp500 juta karena selain ruangan, api juga membakar sejumlah fasilitas guru dan siswa seperti satu unit komputer, satu unit laptop milik guru, dua unit printer, berkas guru, 30 seragam siswa dan lainnya.
Polisi meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian. Penyelidikan sedang dilakukan, termasuk terkait dugaan adanya korsleting listrik yang menjadi penyebab kebakaran.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan cegah klaster baru saat perayaan Idul Adha
"Ada empat ruang yang terbakar yaitu satu ruang kantor guru dan tiga ruang kelas. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena hari ini memang tidak ada aktivitas," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel di Sampit, Selasa.
Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Warga dibuat panik karena tiba-tiba melihat api sudah membubung tinggi membakar sekolah yang berlokasi di Jalan DI Pandjaitan Kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tersebut.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang mendapat laporan kejadian itu, langsung meluncurkan tiga armada pemadam kebakaran. Tidak membutuhkan waktu lama, api berhasil dikendalikan.
Empat ruangan yang terbakar mengalami kerusakan parah di bagian atap. Warga bahu-membahu membantu menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan.
Baca juga: Pemkab Kotim tutup objek wisata saat perayaan Idul Adha
Menurut keterangan sejumlah saksi, api pertama kali terlihat dari ruang guru. Api kemudian dengan cepat menjalar ke ruang kelas yang berada di sampingnya dalam satu bangunan.
"Untuk penyebab kebakaran, itu wewenang kepolisian yang menyelidikinya. Tapi ada dugaan itu disebabkan korsleting listrik," kata Rihel.
Sementara itu, kasus ini sedang diselidiki oleh Polsek Ketapang. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp500 juta karena selain ruangan, api juga membakar sejumlah fasilitas guru dan siswa seperti satu unit komputer, satu unit laptop milik guru, dua unit printer, berkas guru, 30 seragam siswa dan lainnya.
Polisi meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian. Penyelidikan sedang dilakukan, termasuk terkait dugaan adanya korsleting listrik yang menjadi penyebab kebakaran.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan cegah klaster baru saat perayaan Idul Adha