VMware sebut masyarakat Indonesia paling antusias pada teknologi AI & 5G

Kamis, 22 Juli 2021 16:36 WIB

Jakarta (ANTARA) - Hasil survei VMware menunjukkan nasabah Indonesia sangat antusias dan optimis terhadap kehadiran teknologi digital masa depan, seperti artificial intelligence atau AI (78 persen), 5G (85 persen), dan facial recognition atau teknologi pengenalan wajah (85 persen).

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka rerata di Asia Tenggara, yakni artificial intelligence (70 persen), 5G (78 persen) dan teknologi pengenalan wajah (75 persen).

Country Manager VMware Indonesia Cin Cin Go mengatakan, tingginya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap AI diikuti dengan tren kepercayaan terhadap investasi sebesar 49 persen. 

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa perilaku digital masyarakat saat ini telah berubah.

Baca juga: Teknologi AI 'hidupkan' kembali suara penyanyi lawas

"Karena adanya kepercayaan terhadap AI sebanyak 78 persen untuk melakukan keputusan pada saat ingin investasi, ini membuat digital behaviour dari konsumen berubah," kata Cin Cin dalam jumpa pers yang digelar Kamis.

Cin Cin Go kemudian menjelaskan bahwa hasil survei juga menunjukkan sebanyak 80 persen masyarakat Indonesia sangat penasaran dengan hal-hal yang bersifat digital. Angka ini juga lebih tinggi dari angka rerata di Asia Tenggara.

"Kita malah lebih banyak dan lebih terdepan dari angka SEA. SEA saat ini di 78 persen," ujarnya.

Bahkan, VMware juga menilai nasabah Indonesia lebih sigap dalam beralih ke lingkungan digital dan menerima suguhan digital experience terbaru dengan baik dibandingkan negara-negara lain.

Menurut studi tersebut, sebanyak 58 persen responden Indonesia antusias dalam pelibatan dengan organisasi-organisasi layanan finansial. Capaian ini dirasa cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Singapura (44 persen), Filipina (57 persen), Malaysia (56 persen), dan Thailand (62 persen).

Seiring dengan antusiasme yang tinggi tersebut, responden Indonesia menyatakan mereka tetap menjadikan keamanan sebagai faktor yang dianggap paling penting.

Sebanyak 79 persen responden Indonesia keamanan menjadi prioritas utama mereka dalam memilih penyedia layanan finansial. Kemudian, 51 persen menyatakan paranoid jika ada lembaga yang melacak dan merekam data personal mereka.

Baca juga: Aturan penggunaan AI dari AS

Baca juga: Kecerdasan AI bantu kembangkan antibiotik pembunuh bakteri kebal obat

Baca juga: Puluhan jurnalis di PHK dan digantikan dengan AI

Pewarta : Suci Nurhaliza
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Percepat transformasi digital melalui pemanfaatan teknologi telekomunikasi

15 May 2024 23:08 Wib

Kapuas raih juara satu lomba TTG tingkat provinsi

19 April 2024 5:57 Wib

Kalteng optimalkan pemanfaatan TTG, beri nilai tambah bagi masyarakat

18 April 2024 0:19 Wib

CEO Apple, Tim Cook ajak Prabowo kerja sama di bidang pengembangan teknologi

17 April 2024 17:15 Wib

Musim depan Liga Inggris akan terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis

11 April 2024 22:55 Wib
Terpopuler

Alfian Mawardi ingin ikuti jejak orang tuanya membangun Kapuas

Kabar Daerah - 17 May 2024 20:18 Wib

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas

Kabar Daerah - 17 May 2024 17:39 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 16 May 2024 21:15 Wib