Palangka Raya (ANTARA) -
Wali Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Fairid Naparin meminta warga mengibarkan Bendera Merah Putih satu tiang penuh selama Agustus 2021 untuk menyemarakkan Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI.

"Pengibaran bendera ini sebagai bentuk komitmen kita mengisi Kemerdekaan. Sementara untuk warna bendera yang mulai kusam sebaiknya diganti," kata Fairid di Palangka Raya, Senin.

Wali Kota "Kota Cantik" itu mengatakan pengibaran bendera tersebut tak hanya dilakukan oleh jajaran instansi pemerintah kota tetapi juga pihak-pihak lain yang beraktivitas di wilayah setempat.

"Baik itu lembaga pemerintah, lembaga non swasta, BUMN, BUMD, pengusaha, komunitas, organisasi masyarakat serta seluruh elemen masyarakat yang ada," katanya.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya perpanjang PPKM Level 4 sampai awal Agustus

Fairid pun meminta warga berperan aktif dalam menyemarakkan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Selain dengan mengibarkan bendera juga dapat dilakukan dengan menghias perkantoran, hotel, mal, restoran, supermarket, tempat hiburan umum, kantor swasta dan lingkungan tempat tinggal.

Tujuan menghias ini, lanjut dia agar kota dan lingkungan tempat tinggal serta perkantoran terlihat lebih rapi dan tertib serta meningkatkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai perjuangan bangsa serta cinta Tanah Air.

Fairid pun mengingatkan agar dalam momen peringatan HUT ke-76 RI seluruh masyarakat selalu dapat menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat agar penularan virus tersebut dapat ditekan.

Sementara itu, meski di tengah pandemi saat ini sejumlah penjual atribut kemerdekaan telah "menjamur" di Kota Palangka Raya.

Supianor, penjual bendera di jalan Tjilik Riwut mengaku berbagai atribut kemerdekaannya lebih ramai dibanding tahun lalu.

Meski tidak seramai seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda, pria beranak dua tersebut mengaku pendapatannya cukup lumayan dengan menjadi penjual atribut kemerdekaan secara musiman.

"Tahun ini lumayan dibanding tahun lalu. Sampai saat ini omset penjualan sehari bisa mencapai 10 item baik bendera, umbul-umbul maupun yang lainnya, sementara tahun lalu bisa hanya mencapai lima item sehari," katanya.

Diantara produk yang dijajakan seperti bendera dan umbul-umbul berbagai ukuran dengan harga jual antara Rp5 ribu hingga mencapai Rp250 ribu. Tergantung ukuran dan bahan yang digunakan.

Baca juga: Antisipasi pemalsuan, pemeriksaan dokumen kesehatan di Bandara Tjilik Riwut dilakukan secara digital

Baca juga: Pemkot diminta segera kucurkan bansos untuk masyarakat

Baca juga: SKHB suplai ratusan makanan dan beras kepada warga tidak mampu

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024