Amankah ibu menyusui konsumsi obat COVID-19?

Selasa, 3 Agustus 2021 17:30 WIB

Jakarta (ANTARA) - Obat-obatan seperti oseltamivir (antivirus) atau lainnya yang disesuaikan dengan gejala, beserta vitamin C dan D biasanya diresepkan dokter pada pasien COVID-19.

Namun, apakah obat dan vitamin ini aman dikonsumsi ibu menyusui yang terkonfirmasi positif COVID-19?

Dokter umum konselor laktasi yang pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Padjadjaran, dr. Nia Wulan Sari, CIMI, mengatakan, sebagian besar obat-obatan dan vitamin aman dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Menurut dia, obat seperti oseltamivir dan favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi memang ditemukan terdistribusi dalam ASI. Namun, metabolit aktif oseltamivir hanya terdeteksi pada ASI dalam jumlah minimal.

"Oseltamivir dapat digunakan pada ibu menyusui apabila potensi manfaat yang didapat oleh ibu melebihi potensi risiko paparan obat terhadap bayi," kata dia yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu melalui siaran persnya, dikutip Selasa.

Baca juga: Cara aman menyusui bagi ibu positif COVID-19

Sementara untuk favipiravir, Nia tidak menganjurkan diberikan pada ibu menyusui karena belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan favipiravir yang melibatkan wanita hamil dan menyusui.

"Masih belum diketahui apakah metabolit acetylcysteine berada di dalam ASI, sehingga penggunaan untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan dengan matang manfaat dan risikonya," tutur dia.

Para ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan efek samping sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Di sisi lain, ibu juga tetap bisa menyusui bayinya walau positif COVID-19, dengan catatan tidak ada gejala atau hanya bergejala ringan dan mampu menyusui langsung. Hal ini untuk memelihara interaksi atau skin to skin contact antara ibu dan bayi.

Nia mengatakan, efek perlindungan ASI sangat kuat dalam melawan infeksi penyakit melalui peningkatan daya tahan tubuh bayi. Beberapa penelitian mengungkapkan, terdapat antibodi COVID-19 yang mengalir dalam ASI.

Baca juga: Tips kembali menyusui setelah ibu dan bayi terpisah karena COVID-19

Sampai saat ini, belum ada bukti penularan COVID-19 secara langsung dari ibu kepada anaknya melalui ASI, dan hanya antibodinya yang ditemukan dalam ASI. Oleh karena itu, ibu positif COVID-19 tetap disarankan untuk memberikan ASI pada bayinya.

Tetapi, apabila ibu mengalami gejala COVID-19 sedang hingga berat sehingga menyulitkan menyusui, maka bayi dapat diberikan donor ASI perah (ASIP) atau ASI donor yang sudah di-screening sesuai persyaratan untuk memastikan higienitas ASIP dari penyakit menular.

"Pemberian ASIP dapat dilakukan menggunakan media seperti cup feeder, sendok, atau pipet agar meminimalisir bayi mengalami bingung puting," kata Nia.

Saat memberikan ASI, ibu perlu mempraktikkan prosedur pencegahan penularan infeksi yang ketat yakni selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah kontak dengan bayi, rutin membersihkan benda-benda yang disentuh ibu dengan disinfektan, menggunakan masker dengan rapat menutupi hidung, mulut, dan dagu, serta hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut ketika menyusui si kecil.

Apabila ibu khawatir bayi tertular COVID-19 akibat kegiatan menyusui, maka bisa memberikan ASIP pada si kecil. Pastikan sang ibu juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika memerah ASI.

Baca juga: Ibu menyusui dinyatakan aman terima vaksin

Baca juga: Busui positif COVID-19 harus berhenti menyusui?

Baca juga: Berikut tips menyiasati busui yang ingin puasa

Baca juga: Amankah vaksin COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui?

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Dokter : Ibu dengan TB tetap bisa menyusui selama taat prokes

25 March 2024 8:18 Wib

Tips lancar berpuasa untuk ibu menyusui

18 March 2024 8:59 Wib

Rihanna luncurkan bra menyusui Savage x Fenty

11 August 2023 16:14 Wib

Tidak adanya dukungan bisa sebabkan ibu bekerja berhenti menyusui

07 August 2023 16:09 Wib

Resep sayur katuk dan kelor untuk bantu produksi ASI

06 August 2023 13:43 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib