Cara aman menyusui bagi ibu positif COVID-19

Rabu, 28 Juli 2021 13:51 WIB

Jakarta (ANTARA) - Ibu menyusui yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebenarnya bisa tetap aman memberikan ASI pada bayinya asalkan tak abai menerapkan protokol kesehatan, ungkap pakar nutrisi UNICEF Indonesia, Sri W. Sukotjo atau akrab disapa Ninik.

Menurut Ninik, berbagai studi menunjukkan, seorang ibu yang terkonfirmasi positif COVID-19 tetap aman menyusui karena virus SARS-CoV-2 tidak terdeteksi di dalam ASI dan bayi memiliki risiko rendah terkena infeksi virus itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF sejak Maret 2020 terus menggaungkan pentingnya menyusui pada masa pandemi termasuk pada para ibu yang terkena COVID-19.

Di sisi lain, manfaat menyusui itu tergolong besar dibandingkan potensi risiko penularan antara lain mengurangi risiko kematian bayi secara signifikan.

Baca juga: Tips kembali menyusui setelah ibu dan bayi terpisah karena COVID-19

"Jadi, sebetulnya tidak ada alasan untuk menghindari atau berhenti menyusui pada masa pandemi termasuk mereka yang terkonfirmasi positif," ujar dia dalam konferensi pers daring bertajuk "Perlindungan Menyusui Tanggung Jawab Bersama" yang digelar AIMI, Rabu.

Saat menyusui, ibu tetap harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker medis dengan tepat lalu menggantinya berkala, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari memegang mata dan hidung, membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh ibu.

"Protokol ini hendaknya betul-betul harus dipatuhi saat menyusui," kata Ninik yang juga mengatakan ibu menyusui tidak memerlukan tambahan susu formula.

Namun, ada kondisi tertentu yang tidak memungkinkan ibu menyusui langsung anaknya, misalnya karea terlalu sakit selama perawatan COVID-19. Bila begini, dia bisa memerah ASI lalu memberikannya pada bayi.

Ninik menuturkan, bila ibu sudah cukup sehat untuk menyusui, maka dipersilahkan untuk langsung menyusui anaknya. Dia tak menyarankan ibu menunggu terlalu lama karena tidak ada interval waktu yang tetap untuk hal ini.

Baca juga: Ibu menyusui dinyatakan aman terima vaksin

Di sisi lain, ibu perlu mendapat dukungan dari tenaga kesehatan atau konselor menyusui yang mendampinginya sampai dia nyaman untuk menyusui lagi.

Terkait vaksinasi pada ibu menyusui, Ninik mengatakan, mereka ini termasuk kelompok yang bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 demi bisa melindungi diri dari paparan penyakit akibat infeksi virus SARS-CoV-2 itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan ibu menyusui memungkinkan bisa mendapatkan semua jenis vaksin yang tersedia, semisal Moderna, AstraZeneca, Sinovac, Pfizer.

"Yang disuntikan itu bukan virus hidup jadi secara biologis dan klinis tidak menimbulkan risiko bagi bayi yang menyusui. Berbagai studi di Eropa dan Amerika memperlihatkan antibodi ibu setelah vaksinasi dialirkan melalui ASI untuk memproteksi bayi," tutur Ninik.

Tetapi tentu saja sebelum diberikan vaksinasi, ibu harus menjalani pemeriksaan atau skrining kesehatan seperti suhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celcius, tidak demam atau batuk selama 7 hari terakhir, tidak kontak dengan pasien COVID-19 dalam waku 14 hari terakhir, tekanan darah di bawah 180/110 mmHg dan memenuhi syarat sesuai skrining riwayat kesehatan.

Baca juga: Busui positif COVID-19 harus berhenti menyusui?

Baca juga: Berikut tips menyiasati busui yang ingin puasa

Baca juga: Enam zat gizi penting yang harus dimiliki ibu menyusui

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Dokter : Ibu dengan TB tetap bisa menyusui selama taat prokes

25 March 2024 8:18 Wib

Tips lancar berpuasa untuk ibu menyusui

18 March 2024 8:59 Wib

Rihanna luncurkan bra menyusui Savage x Fenty

11 August 2023 16:14 Wib

Tidak adanya dukungan bisa sebabkan ibu bekerja berhenti menyusui

07 August 2023 16:09 Wib

Resep sayur katuk dan kelor untuk bantu produksi ASI

06 August 2023 13:43 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib