Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak empat orang polisi wanita dari Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah, turut membantu pemulasaran jenazah pasien COVID-19 yang semakin banyak di Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus, Kota Palangka Raya.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Direktur Samapta Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, pihaknya merasa terpanggil untuk membantu pemulasaran jenazah pasien COVID-19 karena pasien yang meninggal cukup banyak.
"Kami telah melatih empat orang polwan dalam hal pemulasaran jenazah. Mereka siap diterjunkan ke lapangan apabila dibutuhkan. Ada 10 polisi pria dan empat polisi wanita yang kami tugaskan untuk membantu pemulasaran," kata Jaladri.
Dikatakan, Polda Kalteng selalu menyiagakan personelnya dalam membantu pemerintah dan tenaga kesehatan dalam kegiatan pemulasaran jenazah. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi agar jangan sampai tenaga medis di setiap rumah sakit di Palangka Raya, tumbang dan terpapar COVID-19 sehingga nantinya akan menyusahkan berbagai kegiatan, baik itu pemulasaran serta merawat pasien COVID-19.
"Pada intinya kapanpun kami selalu siap membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19," beber mantan Kapolresta Palangka Raya itu.
Selain melakukan pemulasaran, personel Dit Samapta Polda Kalteng itu juga ikut menguburkan jenazah pasien COVID-19 yang meninggal di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Dengan berbekal ilmu yang sudah diberikan saat pelatihan, pihaknya mempraktekkan sehingga dengan tujuan membantu tenaga medis yang melakukan pemulasaran jenazah pasien COVID-19.
"Kita berdoa semoga dalam beberapa hari ini tidak ada lagi warga kita yang meninggal dunia akibat COVID-19 dan persoalan wabah ini juga segera berakhir," bebernya.
Baca juga: Polda Kalteng apresiasi sejumlah ormas dukung penanganan COVID-19
Perwira Polri berpangkat melati tiga tersebut menghimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dalam kondisi penyebaran wabah yang sangat tinggi ini.
Kendati terpaksa keluar rumah, mereka wajib menerapkan protokol kesehatan seperti perbanyak cuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan yang paling utama adalah menggunakan masker.
"Kunci wabah ini bisa segera berakhir dan memutusnya yakni dengan cara mematuhi prokes dan jangan pernah melanggar apalagi saat berada di luar rumah," demikian Jaladri.
Baca juga: Kapolda Kalteng pimpin sertijab tiga pejabat yang bergeser
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Direktur Samapta Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, pihaknya merasa terpanggil untuk membantu pemulasaran jenazah pasien COVID-19 karena pasien yang meninggal cukup banyak.
"Kami telah melatih empat orang polwan dalam hal pemulasaran jenazah. Mereka siap diterjunkan ke lapangan apabila dibutuhkan. Ada 10 polisi pria dan empat polisi wanita yang kami tugaskan untuk membantu pemulasaran," kata Jaladri.
Dikatakan, Polda Kalteng selalu menyiagakan personelnya dalam membantu pemerintah dan tenaga kesehatan dalam kegiatan pemulasaran jenazah. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi agar jangan sampai tenaga medis di setiap rumah sakit di Palangka Raya, tumbang dan terpapar COVID-19 sehingga nantinya akan menyusahkan berbagai kegiatan, baik itu pemulasaran serta merawat pasien COVID-19.
"Pada intinya kapanpun kami selalu siap membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19," beber mantan Kapolresta Palangka Raya itu.
Selain melakukan pemulasaran, personel Dit Samapta Polda Kalteng itu juga ikut menguburkan jenazah pasien COVID-19 yang meninggal di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Dengan berbekal ilmu yang sudah diberikan saat pelatihan, pihaknya mempraktekkan sehingga dengan tujuan membantu tenaga medis yang melakukan pemulasaran jenazah pasien COVID-19.
"Kita berdoa semoga dalam beberapa hari ini tidak ada lagi warga kita yang meninggal dunia akibat COVID-19 dan persoalan wabah ini juga segera berakhir," bebernya.
Baca juga: Polda Kalteng apresiasi sejumlah ormas dukung penanganan COVID-19
Perwira Polri berpangkat melati tiga tersebut menghimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dalam kondisi penyebaran wabah yang sangat tinggi ini.
Kendati terpaksa keluar rumah, mereka wajib menerapkan protokol kesehatan seperti perbanyak cuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan yang paling utama adalah menggunakan masker.
"Kunci wabah ini bisa segera berakhir dan memutusnya yakni dengan cara mematuhi prokes dan jangan pernah melanggar apalagi saat berada di luar rumah," demikian Jaladri.
Baca juga: Kapolda Kalteng pimpin sertijab tiga pejabat yang bergeser