Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk resmi menjadi sponsor utama atau title sponsor kompetisi sepakbola Liga 1 Musim 2021-2022.
"Sebagai perusahaan BUMN, BRI terus menciptakan value, baik economic value, maupun social value kepada seluruh stakeholders, utamanya kepada masyarakat. Dengan menjadi title sponsor Liga 1, BRI mewujudkan komitmen tersebut bahwa keberadaan BRI memberikan makna bagi masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis.
Sunarso mengungkapkan alasan menjadi sponsor utama Liga 1 karena selaras dengan strategi perseroan yang tengah melakukan transformasi digital. Ia menjelaskan bahwa BRI sejak 2016 mulai melakukan transformasi digital yang tujuan utamanya adalah untuk melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin.
Baca juga: Izin Liga 1 masih dalam proses
Visi BRI untuk melayani masyarakat sebanyak mungkin tersebut sesuai dengan karakter sepak bola yang yang juga merupakan olahraga massal dan memiliki penggemar terbanyak di seluruh lapisan masyarakat.
Di samping untuk memperkuat citra BRI di mata masyarakat luas, melalui BRI Liga 1 juga akan menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan layanan dan produk BRI, khususnya BRImo yang merupakan super apps digital banking BRI.
"Sebagai bank yang fokus terhadap UMKM, hal ini menjadi upaya untuk melanjutkan momentum positif kebangkitan perekonomian nasional. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa minggu lalu BPS telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen, di mana BRI optimis bahwa ini merupakan awal kebangkitan ekonomi nasional," ujar Sunarso.
Baca juga: Menpora resmi umumkan Liga 1 bergulir 27 Agustus
Dengan partisipasi BRI dalam mendukung secara langsung BRI Liga 1, maka mendorong kompetisi liga tersebut kembali bergulir, sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Industri sepak bola nasional, termasuk UMKM di industri turunannya, seperti usaha konveksi jersey sepak bola, penjual souvenir dan pernak-pernik tim sepak bola, industri sepatu bola dan lainnya diharapkan akan kembali bergeliat.
Kompetisi terbesar sepak bola di Tanah Air tersebut sempat terhenti akibat pandemi pada musim 2019-2020. Vakum setahun, studi hasil riset dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) yang dipublikasikan pada Juni 2020 lalu mencatat dampak negatif dari vakumnya Liga 1.
Baca juga: LIB tunggu tim peminat ajukan diri jadi tuan rumah Liga 2
Kerugian ekonomi dari terhentinya sepak bola di dalam negeri terbilang jumbo. Jumlahnya mencapai Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun per tahun. Selain itu terdapat 24 ribu orang yang terlibat secara langsung dalam industri sepak bola nasional.
Selain alasan ekonomi, BRI juga memiliki beberapa alasan sosial yang memperkuat komitmen BRI dalam mendukung BRI Liga 1. Dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1, perseroan mengharapkan akan mempermudah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memilih pemain tim nasional sehingga mampu mengangkat prestasi sepak bola Indonesia di kancah global.
Dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1, emiten berkode saham BBRI tersebut optimistis kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi bangsa Indonesia.
"Di tengah kondisi pandemi yang masih terjadi, masyarakat membutuhkan suntikan moral dan optimisme agar bersama-sama dapat menghadapi dan melewati kondisi yang ada. BRI melihat bahwa sepak bola sebagai olahraga yang paling digemari dapat menjadi suntikan semangat dan motivasi yang dapat mengangkat moral bangsa dari kondisi yang menantang saat ini," ujar Sunarso.
Baca juga: Gaet kawula muda Palangka Raya melalui transaksi digital 'BRILian Corner'
Baca juga: Cerita ibu rumah tangga yang sukses jadi agen BRILink di Palangka Raya
"Sebagai perusahaan BUMN, BRI terus menciptakan value, baik economic value, maupun social value kepada seluruh stakeholders, utamanya kepada masyarakat. Dengan menjadi title sponsor Liga 1, BRI mewujudkan komitmen tersebut bahwa keberadaan BRI memberikan makna bagi masyarakat Indonesia," kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis.
Sunarso mengungkapkan alasan menjadi sponsor utama Liga 1 karena selaras dengan strategi perseroan yang tengah melakukan transformasi digital. Ia menjelaskan bahwa BRI sejak 2016 mulai melakukan transformasi digital yang tujuan utamanya adalah untuk melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin.
Baca juga: Izin Liga 1 masih dalam proses
Visi BRI untuk melayani masyarakat sebanyak mungkin tersebut sesuai dengan karakter sepak bola yang yang juga merupakan olahraga massal dan memiliki penggemar terbanyak di seluruh lapisan masyarakat.
Di samping untuk memperkuat citra BRI di mata masyarakat luas, melalui BRI Liga 1 juga akan menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mengkomunikasikan layanan dan produk BRI, khususnya BRImo yang merupakan super apps digital banking BRI.
"Sebagai bank yang fokus terhadap UMKM, hal ini menjadi upaya untuk melanjutkan momentum positif kebangkitan perekonomian nasional. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa minggu lalu BPS telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen, di mana BRI optimis bahwa ini merupakan awal kebangkitan ekonomi nasional," ujar Sunarso.
Baca juga: Menpora resmi umumkan Liga 1 bergulir 27 Agustus
Dengan partisipasi BRI dalam mendukung secara langsung BRI Liga 1, maka mendorong kompetisi liga tersebut kembali bergulir, sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.
Industri sepak bola nasional, termasuk UMKM di industri turunannya, seperti usaha konveksi jersey sepak bola, penjual souvenir dan pernak-pernik tim sepak bola, industri sepatu bola dan lainnya diharapkan akan kembali bergeliat.
Kompetisi terbesar sepak bola di Tanah Air tersebut sempat terhenti akibat pandemi pada musim 2019-2020. Vakum setahun, studi hasil riset dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) yang dipublikasikan pada Juni 2020 lalu mencatat dampak negatif dari vakumnya Liga 1.
Baca juga: LIB tunggu tim peminat ajukan diri jadi tuan rumah Liga 2
Kerugian ekonomi dari terhentinya sepak bola di dalam negeri terbilang jumbo. Jumlahnya mencapai Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun per tahun. Selain itu terdapat 24 ribu orang yang terlibat secara langsung dalam industri sepak bola nasional.
Selain alasan ekonomi, BRI juga memiliki beberapa alasan sosial yang memperkuat komitmen BRI dalam mendukung BRI Liga 1. Dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1, perseroan mengharapkan akan mempermudah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk memilih pemain tim nasional sehingga mampu mengangkat prestasi sepak bola Indonesia di kancah global.
Dengan bergulirnya kembali kompetisi BRI Liga 1, emiten berkode saham BBRI tersebut optimistis kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi bangsa Indonesia.
"Di tengah kondisi pandemi yang masih terjadi, masyarakat membutuhkan suntikan moral dan optimisme agar bersama-sama dapat menghadapi dan melewati kondisi yang ada. BRI melihat bahwa sepak bola sebagai olahraga yang paling digemari dapat menjadi suntikan semangat dan motivasi yang dapat mengangkat moral bangsa dari kondisi yang menantang saat ini," ujar Sunarso.
Baca juga: Gaet kawula muda Palangka Raya melalui transaksi digital 'BRILian Corner'
Baca juga: Cerita ibu rumah tangga yang sukses jadi agen BRILink di Palangka Raya