Palangka Raya (ANTARA) - Branch Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Palangka Raya I Mochammad Zaenal Arifin mengatakan sebanyak 2.500 nasabah telah melakukan migrasi rekening.
"Kami sudah dapat sekitar 2.500 nasabah yang sudah migrasi dari total sekitar 22.000 pada Cabang Palangka Raya I, belum termasuk dari eks BRIS dan eks BSM," kata Zaenal di Palangka Raya, Kamis.
Pihaknya berharap nasabah lainnya untuk segera melakukan migrasi rekening agar tidak berdampak pada terhambatnya sejumlah layanan perbankan.
Dia menerangkan dampak jika tidak melakukan migrasi, diantaranya nasabah tidak bisa menggunakan layanan mobile banking karena diblokir, sehingga transaksi yang biasa dilakukan melalui gawai tidak dapat dilakukan.
Selain itu bagi nasabah yang belum migrasi tidak bisa melakukan pelayanan tarik tunai di teller sehingga sebelum melakukan penarikan tunai nasabah diwajibkan melakukan migrasi.
"Untuk ATM eks BRI syariah dan Mandiri Syariah masih bisa dipakai, namun dikhawatirkan dapat mengalami gangguan," terangnya.
Untuk mempermudah proses migrasi pihaknya memberikan sejumlah cara atau kemudahan seperti melakukan melalui layanan WhatsApp di nomor 081584114040, melalui kontak "center" di nomor 14040, melalui ATM BSI atau layanan langsung di kantor BSI.
Sementara itu ratusan nasabah BNI Syariah ramai mengantre untuk memigrasi rekening. Hal itu dikarenakan adanya perubahan status peleburan bank syariah milik BUMN menjadi satu, yakni Bank Syariah Indonesia.
"Saya sudah satu jam lebih mengantre untuk melakukan migrasi rekening, sebab fasilitas rekening BNI Syariah saya sudah tidak dapat digunakan. Katanya wajib melakukan migrasi supaya aktif kembali," kata salah satu nasabah BNI Syariah, Rachmat.
Menurutnya, panjangnya antrean tersebut akibat hampir semua nasabah baru melakukan migrasi di saat fasilitas tabungannya tidak dapat digunakan, sehingga sudah beberapa hari belakangan ratusan nasabah berdatangan ke bank tersebut.
"Saya yang sedikit mengganggu itu adanya oknum karyawan bank tersebut tidak berlaku profesional. Ada yang baru datang, namun karena dia kenal tidak lagi melihat daftar antrean tapi didahulukan. Kasian yang sudah lama antre namun dilewati oleh orang yang baru datang, katanya BUMN menerapkan AKHLAK dalam bekerja," ungkap Rachmat.
Namun, lanjut dia secara umum pelayanan yang diberikan cukup prima, kecepatan dan keramahan dalam menghadapi nasabah baik sekali, bahkan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik.
"Kami sudah dapat sekitar 2.500 nasabah yang sudah migrasi dari total sekitar 22.000 pada Cabang Palangka Raya I, belum termasuk dari eks BRIS dan eks BSM," kata Zaenal di Palangka Raya, Kamis.
Pihaknya berharap nasabah lainnya untuk segera melakukan migrasi rekening agar tidak berdampak pada terhambatnya sejumlah layanan perbankan.
Dia menerangkan dampak jika tidak melakukan migrasi, diantaranya nasabah tidak bisa menggunakan layanan mobile banking karena diblokir, sehingga transaksi yang biasa dilakukan melalui gawai tidak dapat dilakukan.
Selain itu bagi nasabah yang belum migrasi tidak bisa melakukan pelayanan tarik tunai di teller sehingga sebelum melakukan penarikan tunai nasabah diwajibkan melakukan migrasi.
"Untuk ATM eks BRI syariah dan Mandiri Syariah masih bisa dipakai, namun dikhawatirkan dapat mengalami gangguan," terangnya.
Untuk mempermudah proses migrasi pihaknya memberikan sejumlah cara atau kemudahan seperti melakukan melalui layanan WhatsApp di nomor 081584114040, melalui kontak "center" di nomor 14040, melalui ATM BSI atau layanan langsung di kantor BSI.
Sementara itu ratusan nasabah BNI Syariah ramai mengantre untuk memigrasi rekening. Hal itu dikarenakan adanya perubahan status peleburan bank syariah milik BUMN menjadi satu, yakni Bank Syariah Indonesia.
"Saya sudah satu jam lebih mengantre untuk melakukan migrasi rekening, sebab fasilitas rekening BNI Syariah saya sudah tidak dapat digunakan. Katanya wajib melakukan migrasi supaya aktif kembali," kata salah satu nasabah BNI Syariah, Rachmat.
Menurutnya, panjangnya antrean tersebut akibat hampir semua nasabah baru melakukan migrasi di saat fasilitas tabungannya tidak dapat digunakan, sehingga sudah beberapa hari belakangan ratusan nasabah berdatangan ke bank tersebut.
"Saya yang sedikit mengganggu itu adanya oknum karyawan bank tersebut tidak berlaku profesional. Ada yang baru datang, namun karena dia kenal tidak lagi melihat daftar antrean tapi didahulukan. Kasian yang sudah lama antre namun dilewati oleh orang yang baru datang, katanya BUMN menerapkan AKHLAK dalam bekerja," ungkap Rachmat.
Namun, lanjut dia secara umum pelayanan yang diberikan cukup prima, kecepatan dan keramahan dalam menghadapi nasabah baik sekali, bahkan penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik.