Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Komisi III bidang pendidikan dan pariwisata serta kesehatan DPRD Kalimantan Tengah Kuwu Senilawati, mengusulkan agar Taman Hutan Rakyat (Tahura) Lapak Jaru yang berada di Kabupaten Gunung Mas, menjadi salah satu pusat pendidikan tentang lingkungan di provinsi ini.
Usulan itu karena kawasan Tahura Lapak Jaru memiliki keragaman hayati relatif lengkap bahkan mulai ditanami pepohonan yang polulasinya mulai kurang di provinsi ini, kata Kuwu di Palangka Raya, Jumat.
"Kami baru-baru ini ada melakukan kunjungan kerja ke sana. Kami lihat, Tahura Lapak Jaru itu tak hanya sebagai objek wisata, tapi juga bisa bahkan layak sebagai pusat pendidikan," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kabupaten Gunung Mas dan Katingan serta Kota Palangka Raya itu juga berharap, Tahura Lapak Jaru dapat menjadi bagian dari kawasan konservasi atau menjadi tempat generasi mendatang mengenal jenis–jenis kayu yang ada di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini.
Dia mengatakan kawasan Tahura Lapak Jaru harus tetap bertahan dengan segala keaslian alam yang ada, sehingga kelak generasi muda tetap bisa tau Kayu Ramin, Meranti, dan berbagai macam kayu lainnya.
"Jadi, keberadaan kawasan Tahura itu benar-benar lengkap. Bisa jadi lokasi wisata, menjaga alam dan lingkungan, sekaligus pusat pendidikan bagi generasi muda di masa mendatang," kata Kuwu.
Baca juga: Pemprov kembali diminta perbaiki sarpras anjungan Kalteng di TMII
Sepengetahuan Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, sampai saat ini belum ada lokasi alam atau hutan di Kalteng ditetapkan sebagai pusat edukasi ataupun pendidikan, khususnya penelitian tumbuh-tumbuhan.
Padahal, ucap dia, keberadaan alam atau hutan di Kalteng ini sebenarnya sangat cocok apabila dijadikan semua itu. Sebab, masih banyak hutan dan keanekaragaman hayati di provinsi ini tumbuh subur.
"Anak-anak mahasiswa, pelajar ataupun masyarakat bisa melihat atau melakukan studi penelitian di kawasan tersebut," demikian Kuwu.
Baca juga: Legislator Kalteng minta guru ASN di Seruyan ditambah
Usulan itu karena kawasan Tahura Lapak Jaru memiliki keragaman hayati relatif lengkap bahkan mulai ditanami pepohonan yang polulasinya mulai kurang di provinsi ini, kata Kuwu di Palangka Raya, Jumat.
"Kami baru-baru ini ada melakukan kunjungan kerja ke sana. Kami lihat, Tahura Lapak Jaru itu tak hanya sebagai objek wisata, tapi juga bisa bahkan layak sebagai pusat pendidikan," ucapnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kabupaten Gunung Mas dan Katingan serta Kota Palangka Raya itu juga berharap, Tahura Lapak Jaru dapat menjadi bagian dari kawasan konservasi atau menjadi tempat generasi mendatang mengenal jenis–jenis kayu yang ada di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini.
Dia mengatakan kawasan Tahura Lapak Jaru harus tetap bertahan dengan segala keaslian alam yang ada, sehingga kelak generasi muda tetap bisa tau Kayu Ramin, Meranti, dan berbagai macam kayu lainnya.
"Jadi, keberadaan kawasan Tahura itu benar-benar lengkap. Bisa jadi lokasi wisata, menjaga alam dan lingkungan, sekaligus pusat pendidikan bagi generasi muda di masa mendatang," kata Kuwu.
Baca juga: Pemprov kembali diminta perbaiki sarpras anjungan Kalteng di TMII
Sepengetahuan Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, sampai saat ini belum ada lokasi alam atau hutan di Kalteng ditetapkan sebagai pusat edukasi ataupun pendidikan, khususnya penelitian tumbuh-tumbuhan.
Padahal, ucap dia, keberadaan alam atau hutan di Kalteng ini sebenarnya sangat cocok apabila dijadikan semua itu. Sebab, masih banyak hutan dan keanekaragaman hayati di provinsi ini tumbuh subur.
"Anak-anak mahasiswa, pelajar ataupun masyarakat bisa melihat atau melakukan studi penelitian di kawasan tersebut," demikian Kuwu.
Baca juga: Legislator Kalteng minta guru ASN di Seruyan ditambah