Palangka Raya (ANTARA) - Rumah Sakit Siloam Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengedukasi penanganan COVID-19 untuk ibu hamil guna meminimalkan risiko kesehatan akibat paparan virus tersebut.
"Singkirkan rasa panik dan gelisah. Kepanikan yang berlebihan dapat menurunkan imunitas atau kekebalan tubuh ibu hamil. Kemudian juga selalu beri asupan suplemen dan nutrisi dan gizi yang cukup," kata Praktisi Kesehatan Siloam Hospitals Palangka Raya dr Reza Wangsanagara Sp OG FICS melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan dua hal tersebut menjadi upaya penting untuk menjaga para ibu hamil dan kandungannya tetap dalam kondisi sehat jika terpapar COVID-19.
Namun yang paling penting adalah jangan sampai para ibu hamil terpapar COVID-19 sehingga setiap masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Reza yang juga dokter spesialis kandungan itu menerangkan diantara suplemen yang dapat diberikan pada ibu hamil yakni Vitamin D, 1000-5000 IU per hari, Vitamin C Non Acidic 500 mg
, Multivitamin tambahan dari C, B, E, Zinc
dan dapat diberikan Paracetamol 500mg apabila demam.
"Untuk antivirus dapat diberikan atau diberikan jika telah konsultasi dokter. Selalu perhatikan gejala atau perubahan kondisi tubuh yang timbul. Selalu berpikir positif, hindari stress serta ikuti olah raga ringan dan berdoa agar lebih tenang," katanya.
Sementara itu terkait pemberian vaksin bagi ibu hamil dan menyusui Reza mengatakan kini telah diperbolehkan guna menekan berbagai potensi kegawatdaruratan paparan COVID-19.
"Vaksinasi terbukti mampu mencegah resiko gejala berat, sekaligus mencegah komplikasi kehamilan pada masa persalinan," katanya.
Kemudian pemberian ASI tetap dapat diberikan selama periode menyusui usai melakukan vaksinasi. Dia menambahkan bahwa vaksin juga tidak berkaitan dengan resiko keguguran atau kelainan kongenital pada janin.
Reza mengungkapkan informasi tersebut juga telah disampaikan saat webinar yang diprakarsai RS Siloam Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Dia pun berharap masyarakat terutama di lingkungan keluarga semakin memahami cara menjaga ibu hamil dan kandungannya tetap sehat meski terpapar COVID-19 sehingga potensi dan risiko menurunnya kondisi tubuh dapat diminimalkan.
"Singkirkan rasa panik dan gelisah. Kepanikan yang berlebihan dapat menurunkan imunitas atau kekebalan tubuh ibu hamil. Kemudian juga selalu beri asupan suplemen dan nutrisi dan gizi yang cukup," kata Praktisi Kesehatan Siloam Hospitals Palangka Raya dr Reza Wangsanagara Sp OG FICS melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Rabu.
Dia mengatakan dua hal tersebut menjadi upaya penting untuk menjaga para ibu hamil dan kandungannya tetap dalam kondisi sehat jika terpapar COVID-19.
Namun yang paling penting adalah jangan sampai para ibu hamil terpapar COVID-19 sehingga setiap masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Reza yang juga dokter spesialis kandungan itu menerangkan diantara suplemen yang dapat diberikan pada ibu hamil yakni Vitamin D, 1000-5000 IU per hari, Vitamin C Non Acidic 500 mg
, Multivitamin tambahan dari C, B, E, Zinc
dan dapat diberikan Paracetamol 500mg apabila demam.
"Untuk antivirus dapat diberikan atau diberikan jika telah konsultasi dokter. Selalu perhatikan gejala atau perubahan kondisi tubuh yang timbul. Selalu berpikir positif, hindari stress serta ikuti olah raga ringan dan berdoa agar lebih tenang," katanya.
Sementara itu terkait pemberian vaksin bagi ibu hamil dan menyusui Reza mengatakan kini telah diperbolehkan guna menekan berbagai potensi kegawatdaruratan paparan COVID-19.
"Vaksinasi terbukti mampu mencegah resiko gejala berat, sekaligus mencegah komplikasi kehamilan pada masa persalinan," katanya.
Kemudian pemberian ASI tetap dapat diberikan selama periode menyusui usai melakukan vaksinasi. Dia menambahkan bahwa vaksin juga tidak berkaitan dengan resiko keguguran atau kelainan kongenital pada janin.
Reza mengungkapkan informasi tersebut juga telah disampaikan saat webinar yang diprakarsai RS Siloam Palangka Raya beberapa waktu lalu.
Dia pun berharap masyarakat terutama di lingkungan keluarga semakin memahami cara menjaga ibu hamil dan kandungannya tetap sehat meski terpapar COVID-19 sehingga potensi dan risiko menurunnya kondisi tubuh dapat diminimalkan.