Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Tantawi Jauhari mengatakan ada dua hal yang menjadi hambatan untuk meningkatkan "herd immunity" atau kekebalan kelompok masyarakat di tengah pandemi COVID-19 di daerah ini.
"Tantangan itu adalah terkait terbatasnya ketersediaan stok vaksin COVID-19 dan mau atau tidaknya masyarakat mengikuti program vaksinasi tersebut," kata Tantawi Jauhari di Palangka Raya, Senin.
Dia menjelaskan, pemerintah setempat sudah gencar dalam mensosialisasikan terkait vaksinasi agar seluruh masyarakat yang berdomisili di Kota Palangka Raya semuanya dapat tervaksin dan target tercapai.
Selain gencar mensosialisasikan terkait program pemerintah pusat tersebut, pemerintah kota beserta instansi terkait juga berusaha peningkatan "herd immunity" masyarakat dapat ditingkatkan, khususnya melalui penerapan protokol kesehatan.
"Kalau ibarat kata, volume atau ketersediaan vaksin dan kemauan masyarakat adalah hal yang paralel," ucap Tantawi.
Ditambahkannya, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan yang berat dalam percepatan vaksinasi selama ini justru terkait kemauan. Faktanya, tidak semua orang bersedia divaksin.
Tantawi juga menduga sebagian masyarakat terpengaruh kabar bohong terkait vaksin yang banyak beredar melalui media sosial sehingga ada saja yang enggan mengikuti vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta melapor ke kelurahan jika lakukan isoman
"Nah, inilah tantangan komunikasi yang mesti diikhtiarkan agar kemauan masyarakat tumbuh tanpa adanya istilah 'Hantu Administratif'. Perasaan dihantui beragam syarat yang dapat dilakukan terkait vaksinasi justru akan menumbuhkan kecurigaan," ungkapnya.
Hingga saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya bersama jajaran Polresta Palangka Raya dan Polda Kalteng terus melaksanakan vaksinasi massal untuk masyarakat setempat.
Percepatan vaksinasi bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan pencapaian target dapat segera diselesaikan.
Semakin banyak warga yang sudah divaksinasi maka diharapkan semakin banyak pula warga yang memiliki imunitas tubuh yang baik sehingga terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok. Jika ini terwujud maka diharapkan mata rantai penularan COVID-19 bisa diputus sehingga pandemi ini bisa segera berakhir.
Baca juga: Seorang warga di Palangka Raya kembali ditemukan meninggal saat isoman
"Tantangan itu adalah terkait terbatasnya ketersediaan stok vaksin COVID-19 dan mau atau tidaknya masyarakat mengikuti program vaksinasi tersebut," kata Tantawi Jauhari di Palangka Raya, Senin.
Dia menjelaskan, pemerintah setempat sudah gencar dalam mensosialisasikan terkait vaksinasi agar seluruh masyarakat yang berdomisili di Kota Palangka Raya semuanya dapat tervaksin dan target tercapai.
Selain gencar mensosialisasikan terkait program pemerintah pusat tersebut, pemerintah kota beserta instansi terkait juga berusaha peningkatan "herd immunity" masyarakat dapat ditingkatkan, khususnya melalui penerapan protokol kesehatan.
"Kalau ibarat kata, volume atau ketersediaan vaksin dan kemauan masyarakat adalah hal yang paralel," ucap Tantawi.
Ditambahkannya, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan yang berat dalam percepatan vaksinasi selama ini justru terkait kemauan. Faktanya, tidak semua orang bersedia divaksin.
Tantawi juga menduga sebagian masyarakat terpengaruh kabar bohong terkait vaksin yang banyak beredar melalui media sosial sehingga ada saja yang enggan mengikuti vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Warga Palangka Raya diminta melapor ke kelurahan jika lakukan isoman
"Nah, inilah tantangan komunikasi yang mesti diikhtiarkan agar kemauan masyarakat tumbuh tanpa adanya istilah 'Hantu Administratif'. Perasaan dihantui beragam syarat yang dapat dilakukan terkait vaksinasi justru akan menumbuhkan kecurigaan," ungkapnya.
Hingga saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya bersama jajaran Polresta Palangka Raya dan Polda Kalteng terus melaksanakan vaksinasi massal untuk masyarakat setempat.
Percepatan vaksinasi bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan pencapaian target dapat segera diselesaikan.
Semakin banyak warga yang sudah divaksinasi maka diharapkan semakin banyak pula warga yang memiliki imunitas tubuh yang baik sehingga terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok. Jika ini terwujud maka diharapkan mata rantai penularan COVID-19 bisa diputus sehingga pandemi ini bisa segera berakhir.
Baca juga: Seorang warga di Palangka Raya kembali ditemukan meninggal saat isoman