Fitur 'Stories' LinkedIn akan dihapus mulai akhir September

Rabu, 1 September 2021 10:24 WIB

Jakarta (ANTARA) - LinkedIn pada Selasa (31/8) waktu setempat mengumumkan akan menghapus fitur Stories pada akhir September untuk mengembangkan format video pendek yang lebih baik.

Direktur senior produk LinkedIn, Liz Li, mengatakan melalui sebuah tulisan di blog LinkedIn bahwa pada awalnya Stories diluncurkan pada tahun lalu sebagai cara untuk membagikan pengalaman video pendek dengan cara yang menyenangkan dan kasual.

Namun, setelah LinkedIn mempelajari perilaku pengguna perusahaan menyimpulkan bahwa pengguna menginginkan video tetap berada dalam profil mereka secara permanen, bukan seperti video Stories saat ini yang akan menghilang dalam waktu 24 jam.

“Dalam mengembangkan Stories, kami berasumsi bahwa orang tidak ingin video informal dilampirkan ke profil mereka, dan hal itu akan mengurangi hambatan yang dirasakan orang untuk mem-posting. Ternyata, Anda ingin membuat video abadi yang menceritakan kisah profesional Anda dengan cara yang lebih pribadi dan yang menunjukkan kepribadian dan keahlian Anda,” kata Liz Li, dikutip pada Rabu.

Baca juga: Fitur 'Stories' LinkedIn akan dihapus mulai akhir September

Li melanjutkan bahwa pengguna menginginkan format video yang lebih kreatif dan menarik dalam konteks profesional untuk tampilan profil di LinkedIn. Dengan demikian, perusahaan akan merancang ulang format video tersebut dengan menawarkan pengalaman yang lebih beragam.

Belum lama ini, Twitter pada Juli lalu juga menghapus fitur Stories-nya yang bernama Fleets. Seperti LinkedIn, Twitter mengamati bahwa pengguna tidak merespon kehadiran fitur video pendek seperti yang semula diharapkan.

“Kami berharap Fleets akan membantu lebih banyak orang merasa nyaman bergabung dalam percakapan di Twitter. Namun, sejak kami memperkenalkan Fleets kepada semua orang, kami belum melihat peningkatan jumlah orang baru yang bergabung dalam percakapan dengan Fleets seperti yang kami harapkan,” kata wakil presiden produk Twitter, Ilya Brown, melalui tulisan di blog Twitter pada Juli lalu.

Hampir semua jejaring media sosial menambahkan fitur Stories setelah Snapchat dan Instagram sukses mengembangkan format tersebut untuk pengguna. YouTube dan Facebook juga mengikuti tren video Stories. Namun LinkedIn dan Twitter justru memilih untuk menghapus fitur tersebut karena sepi pengguna.

Baca juga: LinkedIn digugat terkait jumlah penonton iklan

Baca juga: Rusia Akan Blokir LinkedIn, Kenapa Ya?

Baca juga: Pengadilan Rusia Dukung Pemblokiran LinkedIn

Pewarta : Rizka Khaerunnisa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Gim 'Monster Hunter Stories 2' akan hadir di PS4 pada Juni mendatang

12 March 2024 12:44 Wib

Instagram hadirkan fitur baru 'Notes' hingga 'Candid Stories'

15 December 2022 13:20 Wib, 2022

TikTok hadirkan fitur Stories sasar lebih banyak pengguna

18 March 2022 11:33 Wib, 2022

Snapchat hadirkan fitur baru Snap Star Stories

17 February 2022 10:39 Wib, 2022

Instagram lakukan uji coba unggahan 'vertical stories'

14 January 2022 10:29 Wib, 2022
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 02 May 2024 8:57 Wib

Microsoft akan beri pelatihan AI pada ratusan ribu orang di Indonesia

Lifestyle - 30 April 2024 17:45 Wib