Bantu tidur lebih mudah dengan atur napas 4-7-8

Rabu, 1 September 2021 12:22 WIB

Jakarta (ANTARA) - Mengatur pernapasan dengan ketukan 4-7-8 bisa Anda coba untuk membantu lebih mudah tidur di malam hari, demikian saran psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Inez Kristanti.

"Ambil napas 4 ketukan, menahan napas 7 ketukan kemudian dihembuskan irit-irit sampai 8 ketukan," kata dia yang berpraktik di Klinik Angsamerah itu dalam diskusi media terkait kerja sama Good Doctor dan AXA Financial Indonesia, Rabu.

Selain mengatur pernapasan, Anda juga bisa melakukan peregangan otot agar menjadi lebih rileks dan memudahkan untuk tidur.

Inez mengingatkan Anda memisahkan area antara bekerja atau belajar dan tidur. Cara ini membantu mengondisikan tubuh sesuai seperti seharusnya.

"Kalau misalnya lagi WFH, biasakan memisahkan area untuk bekerja dan tidur. Terkadang di kasur sambil laptop-an, itu tidak disarankan karena tubuh jadi tidak terkondisikan, tidak belajar bahwa kalau sudah di kasur untuk istirahat," tutur dia.

Baca juga: Bantu jaga imun tubuh dengan tidur sebelum jam 23.00

Tidur termasuk di masa pandemi COVID-19 saat ini termasuk kebutuhan dasar setiap orang yang perlu terpenuhi. Hanya saja, tak semua orang bisa memenuhi kebutuhan ini salah satunya karena mengalami gejala kecemasan.

Pada mereka yang mengalami gejala kecemasan ini, bukan hanya tidur, tetapi juga khawatir berlebihan yang kerap terjadi. Menurut Inez, mereka umumnya khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi apalagi pada beberapa waktu terakhir di masa pandemi ini. Belum lagi berita duka yang berseliweran di berbagai media.

"Sesuatu yang tidak pasti wajar membuat kita merasa khawatir terkadang khawatir berlebihan, banyak terkait di luar kendali kita misalnya jumlah kasus COVID-19 hari ini. Tetapi yang berada di bawah kendali kita itu menjaga kesehatan, melakukan protokol kesehatan dan melakukan aktivitas-aktivitas yang bisa membantu kesehatan mental," kata Inez. .

Studi pada April 2020 yang melibatkan sejumlah partisipan di 33 provinsi di Indonesia menunjukkan, sebanyak 72 persen partisipan melaporkan mengalami kecemasan dan 23 persen mengaku tidak bahagia.

Berkaca dari temuan tersebut, menurut Inez, pandemi saat ini sebaiknya tak semata dipandang penghambat tetapi juga tantangan bagi Anda dan orang-orang di luar sana untuk lebih memperhatikan kesehatan mental.

Baca juga: Begini cara cegah anak tantrum jelang waktu tidur

Baca juga: Bantu atasi gangguan tidur dengan akupuntur medik

Baca juga: Mengapa waktu tidur lansia lebih sedikit daripada orang dewasa?

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Cadiz perpanjang napas untuk bertahan di La Liga

7 jam lalu

Kenali perbedaan sesak napas gejala PPOK dengan sesak napas biasa

15 November 2023 16:07 Wib

Ambil napas dalam untuk bantu kurangi rasa cemas

07 November 2023 12:48 Wib

Peneliti AS identifikasi area otak yang berkaitan dengan gagal napas

04 October 2023 19:06 Wib

Dokter sebut henti napas saat tidur juga bisa terjadi pada anak

14 March 2023 10:27 Wib, 2023
Terpopuler

Legislator Gumas dukung 10 program pokok PKK

Kabar Daerah - 16 May 2024 13:11 Wib

Pemkab Barito Utara dapat 3.424 formasi untuk rekrutmen CPNS dan PPPK

Kabar Daerah - 15 May 2024 16:41 Wib

Masyarakat Sebangau Kuala harapkan program peningkatan ekonomi

Kabar Daerah - 18 jam lalu

Halikinnor santai tanggapi langkah Irawati mendaftar ke sejumlah parpol

Kabar Daerah - 16 May 2024 7:06 Wib

Pendaftar bakal paslon perseorangan Bupati-Wakil Bupati Katingan nihil

Kabar Daerah - 14 May 2024 5:41 Wib